Chapter 4

6.7K 507 181
                                    

| © Silvie Vienoy | 23 Februari 2020|

.

Sudut pandang; Baekhyun

.

.

Seperti mimpi.

Dunia sudah banyak berubah dari terakhir kali aku mengenalnya. Bagiku dunia berubah kearah yang lebih baik untuk hidupku. Detik ini, aku merasa telah menjadi manusia paling beruntung di muka bumi.

Ini hari pernikahanku. Aku tidak pernah merasa sebahagia ini dilahirkan ke dunia.

Kecemasan tentang menikah muda sirna ketika tubuhku telah dibalut tuxedo putih dengan mantap. Tidak ada keraguan sama sekali. Aku menginginkan pernikahan ini.

Dari dalam kamar, aku bisa mendengar suara wedding march tengah mengalun megah di luar sana. Para tamu mungkin sudah hadir dan berkumpul di sekitar altar pernikahanku. Aku merasakan sedikit tremor di jemariku yang mulai bergetar. Aku gugup.

Tapi aku bahagia.

Aku menoleh ke kanan, memandangi kak Jessica yang tengah dirias seperti seorang putri. Kakakku sangat cantik di hari pernikahannya. Senyum terukir indah di parasnya, menjelaskan bagaimana suasana hatinya saat ini. Kemudian tatapanku kubawa ke depan, pada pantulan diriku di depan cermin. Aku tersenyum melihat diriku dan kak Jessica pada satu cermin yang sama, mata kami bertemu untuk beberapa detik. Rambutku sedang ditata oleh dua orang perias. Mereka tidak henti-hentinya mengatakan 'Kau sangat menawan, Baekhyun' membuatku tersipu. Apa aku benar-benar terlihat seperti itu?

"Kau gugup?" Kak Jessica meraih jemariku yang bergetar, lalu menggenggamnya. Aku bergumam untuk membalas pertanyaannya. "Aku juga, tapi semua akan baik-baik saja."

Sebuah mahkota kecil diselipkan diatas kepala kak Jessica, membuatnya bertambah lebih cantik. Kak Jessica kini terlihat seperti seorang Princess yang melompat keluar dari serial Disney. Aku tidak berbohong, aku bahkan sempat terperangah melihatnya untuk beberapa detik. Betapa beruntungnya kak Taecyeon.

"Anak-anak, apa kalian sudah siap?" Mama muncul dari balik pintu bersama Papa yang tersenyum memandang kearahku dan kak Jessica. Pria yang sudah menjadi ayah yang luar biasa untuk kami itu mengeluarkan sapu tangan dari balik saku jasnya, menyeka air matanya.

"Papa jangan menangis." Kak Jessica berjalan menuju kearah Papa lalu memeluknya, melihat hal itu membuatku ingin menangis juga.

Aku tidak pernah menjadi orangtua, namun aku bisa merasakan apa yang tengah dirasakan oleh Papa melihat kedua anaknya akan menikah, Papa mungkin bahagia, namun di satu sisi Papa akan merasa kesepian, sebab Papa tidak pernah memiliki waktu yang banyak bersama kami selama ini karena Papa sibuk dengan pekerjaannya.

"Papa, it's okay..." Aku masih bisa mendengar kak Jessica yang berusaha membuat bayi besar seperti Papa berhenti menangis.

"Sayang." Mama berjalan kearahku dan memelukku. Dalam keadaan seperti ini Mama memang terlihat lebih tegar, namun aku bisa merasakan kecemasan yang sama di dalam pelukan Mama. Hanya saja Mama memang tidak suka menunjukkannya. Mama adalah wanita yang anggun dan tahu bagaimana bersikap, mungkin itulah dulu yang membuat Papa jatuh cinta padanya.

"Kau terlihat luar biasa seperti kakak." Mama menilai penampilanku dari atas hingga bawah, decak kagum keluar dari mulutnya.

Aku menggigit bibir bawahku, benarkah?

"Mama juga sangat cantik, Papa pasti jatuh cinta lagi melihat Mama hari ini." Aku sengaja mengatakannya dengan suara yang keras, agar Papa juga mendengarnya.

YOUNG HUSBAND Ver 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang