"Aku memintamu untuk menjaganya, bukan merebutnya dariku bahkan memilikinya!" Lawan bicaranya berdecih, ia menatap tajam kedepan.
"Aku menjaganya dengan baik, menenangkannya setiap kali dia menangis, membujuknya ketika mogok beraktivitas, menemaninya disaat membutuhkan sandaran, tapi kau?! Kau menyia nyiakannya P'!" Yang lebih tua mengerang, ia menatap nyalang lawan bicaranya.
"Apa maksudmu Nanon?!" Pria bernama Nanon itu memberikan senyum sinisnya, ia mengeluarkan ponsel miliknya dan mengarahkan layar tersebut tepat di depan wajah pria tersebut.
"Seseorang mengirimkan foto ini padaku dan Chimon, kau tau bagaimana reaksi Chimon? Ia nyaris bunuh diri! Ia terlalu mencintaimu sampai tak melihatku yang selalu berdiri di belakangnya selama ini! Aku melepaskannya sampai ia berpaling kepadaku! Kau tau P'Pluem bagaimana perasaanku saat melihat kondisinya pada saat itu?! Ingin rasanya aku membunuhmu saat itu juga namun aku sadar jika namamu masih mengisi ruang di hatinya tak perduli seberapa keras kau menyakitinya," Nanon tertawa miris, bodohnya ia pada saat itu membiarkan orang yang ia sayangi di sakiti berkali kali.
"Chimon masih mencintaiku?" Pluem menatap lantai yang ia pijak dengan tatapan kosong, ia memang tak menyangkal bukti yang di tunjukkan oleh Nanon.
Itu memang dirinya, dirinya yang tengah bersegama dengan perempuan lain di salah satu kamar hotel saat ia berada di luar negeri.
"Kau kira bagaimana?! Ia mencintaimu setengah mati dan aku mencintainya separuh hidup dan mati, aku yang selama ini berjuang untuknya namun hanya kau yang terlihat di depan matanya, tak perduli bagaimana kau menyakitinya dan tak perduli sebegarapa keras aku berjuang untuknya!" Nanon berteriak frustasi, ia meninggalkan Pluem disana sendiri dengan rasa bahagianya sedangkan ia pergi membawa luka mendalam.
"Nanon," Nanon menghentikan langkahnya, ia mendongak dan terlihat seulet pria mungil yang kini tengah menatapnya.
"Chimon," ya-- Chimon menyaksikan semuanya, bagaimana perjuangan Nanon untuk menyadarkan Pluem tentang perasaannya yang masih sama seperti beberapa tahun lalu.
"Pergilah, susul dia dan perbaiki segalanya, bukankah itu yang selama ini kau impikan? Jangan perdulikan aku," Nanon tersenyum samar, ia melangkah meninggalkan Chimon menuju mobilnya yang terparkir rapi di pinggir jalan.
Dari dalam mobil Nanon memperhatikan interaksi mereka, Pluem meminta maaf dan memeluk tubuh Chimon yang saat ini masih berstatus tunangannya.
Setelah itu ia melajukan mobilnya untuk meninggalkan tempat tersebut tanpa ada niat untuk melihat kejadian yang terjadi setelahnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze (REMAKE)
RomanceWarning! Cerita berunsur BXB/Yaoi/Gay. Homophobic harap mundur teratur. Zona Nanon Chimon dan Couple lainnya Rate: T (Teen) Description "Maafkan pencundang ini, karena telah mencintaimu diam diam saat diri ini tahu jika kau telah milik orang lain,"...