N

449 41 0
                                    

5 Tahun yang lalu.

"Baiklah, sebentar lagi saya akan menyebutkan siswa dengan nilai ujian tertinggi, bisakah kalian menebak siapa dia?" Gedung tersebut mulai terdengar bising, menebak siapa yang menerima predikat lulusan terbaik di tahun mereka.

"Dengan jumlah rata-rata 98,90. Siapakah dia?!" Terdengar seruan serentak menyebutkan nama 'Pluem' dan membuat MC terkekeh kecil.

"Kita beri sambutan untuk Pluem Purim dari kelas XII BAHASA 1!" Suara tepukan bergemuruh, terlihat pria berjas hitam menaiki podium dan memberikan beberapa kata sambutan dan terima kasih.

~LOVE MAZE~

Duar!

Langit di atas rumah terlihat bercahaya setelah itu kembali gelap, seluruh keluarga tengah berkumpul di halaman belakang rumah untuk merayakan kelulusan Pluem.

Tampak ketiga remaja tengah duduk di salah satu gazebo, sesekali tertawa dan mengobrol.

"P' akan lanjut ke universitas mana? Apa P' masih mengincar universitas itu?" Si bungsu mulai mengalihkan pembicaraan ke yang lebih serius, membuat kedua saudaranya membisu.

Mereka adalah Pluem Purim saudara tertua di keluarga Vihokratana, anak kedua bernama Nanon Korapat dan yang terakhir Frank Thanatsaran.

"Phi dapet tawaran beasiswa di luar negeri, lumayan lah 60% biayanya di tanggung universitas," Frank menatap kagum sang kakak.

"Phi serius? Bagaimana dengan~?" Mata Nanon mengarah ke pria mungil yang tengah berbincang oleh ibu mereka.

"P' tidak tau, tapi P' harus kesana karena itu nggak bisa di sia sia-in," keduanya mengangguk anggukkan kepalanya.

~LOVE MAZE~

2 Minggu kemudian.

Pluem menarik 2 koper besar miliknya, menatap kamar miliknya dengan tatapan sendu, ia menghela nafasnya setelah itu pergi meninggalkan kamarnya.

"Ayo berangkat," New -Mommy Pluem- mengusap surai anak sulungnya dengan sayang.

"Jaga diri baik baik di sana ya, disana Mommy nggak bisa pantau kamu selama satu hari penuh, kalau ada apa apa langsung hubungin Mommy," Pluem mengangguk, memeluk tubuh pria manis di hadapannya, membuat dada New sesak.

"Pluem akan jaga diri disana Mom, Mom nggak usah terlalu mengkhawatirkan Pluem," Pluem mengusap punggung milik New, sedangkan New semakin mempererat pelukannya.

"Mom sayang kamu Pluem, hati hati di jalan ya," Pluem mengangguk, mengurai pelukan mereka dan Pluem beralih ke arah kedua saudaranya.

"Hey, kenapa kau menangis Frank? Cengeng sekali," Pluem terkekeh sedangkan Frank meninju lengan Pluem.

"Sialan kau Phi, kalau tau begini lebih baik aku pergi tidur dan tak akan ikut melepaskanmu," Pluem berdecak setelah itu menggapai tubuh si bungsu dan memeluknya erat.

"Terima kasih bangun pagi-pagi sekali hanya untuk ikut melepaskanku," Pluem mengusap surai si bungsu, Pluem tau jika Frank sangat sulit bangun pagi dan untuk hari ini Frank rela memangkas waktu tidurnya hanya untuk melepas si sulung keluarga Vihokratana.

Love Maze (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang