4

531 75 8
                                    

🌹 Cerita Hanya Karangan 🌹

.

.

.

.

.

Yuna kembali mengajak Jungkook jalan - jalan, mereka mendatangi taman yang pertama kali mempertemukan mereka. Yuna meminta Jungkook untuk menyanyi lagi namun namja itu menolak walaupun Yuna memaksa dan akhir nya Yuna mengalah dan diam.

"Jung-"

Yuna dengan cepat menyeka darah segar yang mengalir dari hidungnya, tangan satunya digunakan untuk mengambil tissue didalam tasnya. Jungkook kembali merasakan keheningan.

"Yuna kau masih disini? Yuna..."

Tangan Jungkook mencoba menyentuh bahu Yuna namun tanpa sengaja tangannya menyentuh tangan Yuna yang sibuk mencari tissue hingga membuat kedua tangan itu saling bergenggam erat.

"Iya aku masih disini. Tenanglah."ucap Yuna menenangkan.

Karena merasa tak enak melepaskan genggaman tangan Jungkook, Yuna menggunakan tangannya yang terkena darah. Setelah menemukan apa yang dicari, dengan cepat Yuna membersihkan darah dari hidunngnya.

~Kumohon jangan sekarang. Aku tidak ingin merusak momen bahagia Jungkook saat ini. Kumohon jangan sekarang.~batin Yuna sambil memejamkan mata.

Yuna menghembuskan nafas lega saat darah itu sudah berhenti keluar, Yuna membersihkan tangannya dan membuang tissue itu ketempat sampah.

"Jungkook ayo kita jalan - jalan mengelilingi taman."ajak Yuna dan Jungkook mengangguk.

Jungkook dan Yuna bangkit dari bangku dan berjalan beriringan dengan tangan yang saling menggenggam.

🌹

🌹

🌹

Yuna mengajak Jungkook kesungai Han.

"Dimana kita?"tanya Jungkook penasaran

"Sungai Han. Rasakanlah angin sejuk yang berhembus ini Jungkook. Aku yakin kau merasakannya."ucap Yuna

Jungkook memejamkan matanya menghirup angin sejuk sungai Han pada sore hari. Sementara itu Yuna pelan - pelan meminum beberapa obat yang selalu dia bawa. Obat yang menjadi benda untuknya bertahan hidup.

"Kau juga menghirupnya Yuna?"tanya Jungkook

"Hm."dehem Yuna karena yeoja itu sedang meminum air dibotol.

"Kau ingin sesuatu?"tanya Yuna sambil memasukkan botol air itu kedalam tasnya.

"Tidak ada. Kita cari tempat lain saja."ajak Jungkook

"Baiklah ayo."balas Yuna

Keduanya meninggalkan Sungai Han menuju tempat lain yang Yuna ingin perlihatkan pada Jungkook.

🌹

🌹

🌹

"Duduklah."

Yuna menarik tangan Jungkook agar ikut duduk disebelahnya. Jungkook pun duduk tepat disebelah Yuna.

"Jika kau pintar merasakan hawa disini, kau juga pintar mengetahui aku membawamu kemana saat ini."ucap Yuna

"Pantai."jawab Jungkook

"Woah... Kau pintar juga."ucap Yuna mengacak rambut Jungkook

"Jungkook, apa boleh aku tahu tentang kepribadianmu? Mengapa aku hanya melihatmu selalu bersama pembantu dan kedua pengawalmu? Kemana kedua orang tuamu?"tanya Yuna penasaran

"Jika kau mendengarkan ceritaku, apa kau akan mulai menjauhiku? Apa kau akan meninggalkanku?"tanya Jungkook balik

"Itu tidak akan terjadi. Aku akan menjadi temanmu."ucap Yuna

Jungkook menarik nafas panjang dan menghembuskannya lalu mulai bercerita.

"Saat aku berusia 18 tahun, aku adalah anak yang sangat membangkang, susah diatur dan selalu melawab kedua orang tuaku. Aku menjadi seperti itu lantaran ayah dan ibuku bercerai. Aku saat itu merasa semua orang menjauhiku, tidak ada yang peduli padaku hingga akhirnya aku mulai terjerumus kedalam dunia hitam. Kau tahukan apa itu. Disana aku menemukan seorang yeoja yang sangat cantik dan baik untukku. Aku menginginkannya tapi tidak mencintainya, aku hanya ingin dia memuaskanku. Dia mengatakan kalau ingin dipuaskan, aku harus bisa melewati tantangan yang diberikannya."

"Tantangan?"

"Hm. Balap liar dengan kekasihnya. Aku menyetujuinya, namun ternyata kekasihnya itu adalah musuhku orang yang sangat aku benci. Aku juga berniat mencelakainya dalam perlombaan itu tapi naas, aku sendiri yang celaka mobilnya menabrak mobilku hingga aku mengalami kecelakaan dan inilah yang aku alami. Aku buta karena orang itu. Aku sangat membencinya dan sampai sekarang aku tidak tahu dimana dia."tambanhnya

"Apa jika kau bisa melihatku sekarang, mungkinkah kau juga akan melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan dulu padaku?"tanya Yuna begitu pelan namun terdengar jelas oleh Jungkook.

Jungkook tersenyum kecil sambil menunduk merasa bersalah.

"Yuna."

"Jika kau bersedia, bawalah tanganku ini untuk menyentuh setiap sudut pada wajahmu dan juga rambutmu. Aku sangat ingin merasakan hal itu."ucap Jungkook

Entah mengapa mendengar ucapan Jungkook membuat air mata Yuna lolos begitu saja dia mengangguk pelan. Perlahan tangan Yuna meraih tangan kanan Jungkook dan menyentuh rambut panjangnya, setelah itu beralih menyentuh matanya, kemudian hidung, pipi, bibir dan terakhir dagu.

Tak lama tangan Jungkook tergerak sendiri untuk menyentuh rambut Yuna dan mengusapnya lembut.

"Kau tahu, walaupun ini adalah pertemuan kita yang baru kedua kalinya. Aku sudah merasakan sangat nyaman berada denganmu. Aku merasa tidak ingin jauh darimu Yuna, aku selalu ingin bersamamu. Semua ini bukan untuk kepuasan semata. Aku sungguh benar - benar ingin kau selalu ada denganku. Kau percaya itu?"tanya Jungkook

Yuna mengangguk pelan walau dia tahu Jungkook tak dapat melihatnya. Yuna menghapus air matanya pelan.

"Jika itu yang kau inginkan maka akan aku lakukan Jungkook."ucap Yuna

Sore itu keduanya habiskan dengan perasaan bahagia namun kecewa bagi Yuna, lantaran Yuna akan pergi untuk selamanya meninggalkan Jungkook.

~Tuhan, kumohon jika kau mengizinkanku aku
ingin melihat Yuna. Walaupun
kemungkinannya sangat kecil. Biarkan Yuna selalu bersamaku.~batin Jungkook

~Kau akan melihat dunia sebentar lagi Jungkook. 25 hari lagi kau akan kembali melihat. Tunggulah hari itu.~batin Yuna

TBC...

🌹🌹🌹

Are You Happy My Kookie? ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang