III

28 3 0
                                    

Semalam dirinya- Min Yoongi mendapatkan kabar bahwa Adik perempuan tirinya mengalami kejang-kejang dan ditransfer ke rumah sakit di Seoul karena kurangnya fasilitas di Daegu.

Ternyata Yoongi tetap datang ke RS tempat dimana Hyorin bekerja, namun bukan untuk bertemu dan mempermalukan harga dirinya tapi untuk menjenguk keadaan Adik tirinya itu.

Walaupun tidak mempunyai hubungan darah, Yoongi sudah terlalu menyayangi Adik tirinya itu. Hanya adik-nya yang mampu membuat lelahnya menjadi ringan dengan senyuman dan wajah cerianya.

Kaki-nya berlari kearah meja resepsionis dengan sangat cepat, Ibu tirinya mengatakan bahwa Adiknya Jysa akan segera dilakukan proses pembedahan diotaknya. Sejak kecil memang Jysa mengidap penyakit yang cukup berbahaya untuk hidupnya.

"Apakah ada pasien atas nama Min Jysa transferan dari Daegu?"ucapnya dengan nafas yang tersenggal-senggal.

Setelah mendapatkan jawaban, Yoongi segera melangkahkan kakinya keruang perawatan inap yang diinformasikan oleh Petugas didepan tadi.

Kakinya bergetar lemas tak beraturan, rasanya seperti jelly. Netranya menangkap bahwa si Bungsu tengah dipasang banyak sekali alat-alat dikepalanya yang tak berambut itu dan beberapa alat juga ditubuhnya yang kecil.

Tangannya meremat pinggiran tembok yang dipasangi sebuah peyangga agar pasien tidak terjatuh saat ingin berjalan keluar dari kamar. Dulu sekali Yoongi benar-benar marah dengan Ayahnya yang membawa seorang Wanita dengan anak bayi digendongannya setelah Ibu-nya meninggal dunia. Tapi mengetahui bahwa kondisi Adik kecilnya itu tidak baik-baik saja hati Yoongi menjadi melemah, apalagi setiap hari Adiknya itu selalu mengirimkannya video singkat tentang perkembangannya yang sedikit lambat.

Saat Ibu tirinya keluar bersama Dokter dan perawat yang berada didalam juga, Yoongi langsung menghampirinya.

"Eomma, bagaimana keadaan Jysa?"tanya Yoongi sangat khawatir.

Bukan Ibu tirinya yang menjawab melainkan seorang wanita cantik dengan jas putih panjang itu menjawab pertanyaan dari Yoongi. "Kondisi Jysa memburuk, namun tanda-tanda vitalnya masih stabil. Hasil CT Scan pada otaknya terjadi kesalahan pada beberapa syaraf diotaknya. Jadi kami harus melakukan pembedahan untuk membenarkan syaraf-syaraf Jysa yang rusak"jelasnya.

"Jika dilakukan pembedahan, Apa Jysa akan sembuh?"

"Jysa anak yang hebat bukan? Aku dapat catatan mediknya dia berkembang cukup baik, mungkin ini akan mempercepat penyembuhannya walau tidak ada hasil yang pasti"jelasnya lagi.

"Tenang saja, Dokter Im Hyorin adalah ahli bedah syaraf terbaik di rumah sakit ini"

Mata Yoongi terbelak, dirinya langsung menatap lekat Perempuan dihadapannya. Postur tinggi yang sangat ideal untuk seorang model, wajahnya yang benar-benar sangat awet muda dan nametag yang menunjukan nama Im Hyorin dengan departemen bedah syaraf.

"Jadi- Kau Sepupu Jungkook yang menyebalkan itu?"

Kini giliran Hyorin yang mengeryitkan keningnya.

"Ah! Kau si Min Yoongi yang memaksa ya! Wah?!"

"Memaksa apa! Augh kau menyebalkan sekali!"pekik Yoongi geram. Namun Ibu tirinya langsung mengusap punggung Yoong untuk tidak membuat keributan disana.

Sementara Hyorin juga sudah ditahan oleh Juniornya agar tidak mengeluarkan kalimat pedasnya didepan pasien seperti itu.

"Eonnie, Ayo kita kepasien yang lain. Kau pasti ingin cepat pulang"bujuknya.

Namun perperangan yang terjadi dipandangam mata mereka tidaklah selesai. Yoongi masih menatap menantang Hyorin, begitu juga sebaliknya.

Yoongi sekarang tau, Hyorin benar-benar orang yang tidak mudah digapai. Wajah saja jika dirinya memasang standar tinggi, toh dirinya juga benar-benar memiliki level kesempurnaan yang hampir menyentuh excellent. Tapi harus digaris bawahi, kepribadiannya yang menyebalkam benar-benar membuat Yoongi kesal.

***

"Eonnie! Aku duluan ya"pamit Dokter residen bimbingannya yang baru saja akan pergi dengan kekasihnya.

Ada sedikit perasaan iri sebenarnya, pasti menyenangkan menghabiskan waktu bersama seorang Pria yang mencintainya. Tapi, Hyorin harus membuka matanya juga dengan fakta beberapa rekan yang memutuskan berkarir karena tidak diperbolehkan bekerja dan- diselingkuhi, ditinggalkan saat dirinya tak lagi menarik.

"Percuma bukan? Karirmu bagus, wajahmu cantik, tapi tidak punya pasangan"

Tulang lehernya itu menoleh kearah belakang dimana sumber suara menyebalkan muncul. Hyorin memutar matanya jengkel, baru saja dirinya ingin pergi dari sana tapi Min Yoongi baru saja menghalangi jalannya.

"Apa Kau seorang lesbian?"

"Ya! Kupukul kepalamu hingga patah!"pekik Hyorin.

Namun Yoongi hanya tertawa seperlunya saja dan kembali menatapnya serius. "Terus? Kenapa menolak pergi denganku? Hey asal Kau tau saja, Kim Namjoon itu sudah punya kekasih. Banyak lagi-"ujarnya omong kosong.

"Lalu kenapa Kau tidak minta satu saja, Ah! Apa kau seorang Homo?"baliknya mencibir Yoongi.

"Jaga ucapanmu"bentak Yoongi.

"Minggir, atau kupatahkan lehermu itu"ancam Hyorin dengan tatapan matanya yang sangat tajam. Sungguh, tatapannya lebih tajam dari pisau bedah yang biasanya bersamanya.

Entah ada dorongan apa Yoongi menarik tangan Hyorin hingga membuat tubuh Dokter itu berdekatan dengannya.

Hyorin bisa merasakan detak jantung Yoongi dan hembusan nafasnya yang berat. Hyorin sangat takut, bahkan tidak berani untuk menatap wajah Yoongi itu.

"Aku rasa ini pertama kalimu berdekatan dengan pria sedekat ini"ejek Yoongi. Saat Hyorin ingin melepaskan dirinya tapi genggaman dipergelangan tangan Hyorin masih erat.

"Aku tidak suka ditolak, Kau terlalu menarik perhatianku. Aku ingin mengenalmu lebih dekat, boleh?"

"Tidak! Tidak boleh"

"Wah, Kau menyakiti hatiku. Ayolah, Aku bukan pria bajingan yang melihatmu hanya karena kecantikanmu. Beribu-ribu orang yang lebih cantik darimu telah kutemui. Jadi kurasa Aku bukan tertarik karena wajahmu."

"Mwonnde! Lepas!"

"Araseo, tapi besok jika Kau luang. Makan bersamaku?"

"Terserah!"ucapnya sebelum pergi berlari dengan pipi yang sudah merah matang. Sumpah, Yoongi itu sangat berbahaya untuk jantung Hyorin.

Apakah Hyorin bisa melaporkan Yoongi ke polisi dengan tuduhan ancaman dan penyerangan? Pergelangan tangannya sakit karena digenggam erat, dan jantungnya tidak kembali normal padahal sudah sejam yang lalu.

"Aish! Mana ada Hyorin dipermainkan!" Gerutunya dalam hati.

Ayo Hyorin semangat, Kau bukan wanita yang lemah. Tunjukan pertahanan hebatmu.




Tbc



Holla???? Kalian semua sehat kan? Jaga kesehatan ya. Akhir-akhir ini dunia semakin memburuk. Kita doakan semoga dunia lekas sembuh. Aku kangen kuliah:(((

워코홀릭 ₩orkoholicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang