Helaan nafas berat Jungkook terdengar kembali. Ia bahkan meletakkan sendok makannya dipiring tanpa menyentuh makanannya lagi.
Bagaimana bisa ia menikmati makanannya ketika ia bahkan begitu penasaran dengan dunia luar ?
Sang ibu menyadari itu, ia melirik sang Ayah yang juga tengah menatap si bungsu cemas.
"Kookie, Ada apa sayang?" tanya si ibu.
"Apakah ada yang mengganggu pikiranmu? Beritahu Ayah sayang."
Jungkook melirik kedua orang tua sejenak, berfikir apakah ia harus mengutarakan isi pikirannya atau tidak.
Besar kemungkinan pasti akan ditolak, tapi setidaknya ia harus mencoba.
"Ayah.. Ibu..aku ingin sekolah."
Hening.
Kepala keluarga Jeon berdehem sebelum kembali tersenyum, "Loh, bukankah Mrs. Jung banyak mengajarimu tentang pelajaran sekolah, kan?"
"Bukan, Bukan itu. Aku ingin benar-benar pergi kesekolah. Aku ingin punya teman— aku ingin bebas," ucapnya yang tentu saja kata terakhir hanya mampu ia ucapkan dalam hati.
Karena ia pun tahu takdirnya akan membuatnya tak pernah bisa bebas.
"Kita sudah bicarakan ini, sayang. Maaf," Sang ibu berkata lembut sekali. Meski jujur saja ia pun tersakiti melihat putera bungsunya hanya mendekam dirumah mewah mereka seumur hidupnya tanpa pernah keluar sedikitpun.
Semua demi keselamatan Jungkook.
"Aku tahu ... Aku tahu ibu tapi aku—"
"Sudah. Hentikan topik ini, sebentar lagi Mrs. Jung datang. Jadi kembali kekamarmu untuk bersiap belajar." Ayah Jeon menengahi dengan nada agak keras dan tegas.
"Biarkan saja, Ayah. Kupikir sudah saatnya Jungkook mengenal dunia luar." Namjoon menginterupsi tiba-tiba. Ia menarik kursi disebelah Jungkook dan terduduk disana. Mengambil minumannya dan meminumnya pelan.
Sementara Jungkook yang masih syok hanya bisa menatap sang kakak disebelahnya.
"Namjoon, kau tahu kita tak bisa melakukan hal ceroboh begitu. Ayah tak mau mengambil resiko apapun, sampai ia mendapatkan matenya, Jungkook tak boleh kemanapun."
Namjoon berdecak, memotong rotinya santai dan melahapnya sejenak.
"Lalu bagaimana ia bisa mendapatkan matenya jika kalian terus mengurungnya didalam rumah?"
Ah, benar.
Perkataan Namjoon sedikit banyak mengetuk pikiran kedua orang tuanya. Jungkook dikurung sejak lahir agar keselamatannya terjaga hingga ia bertemu dengan matenya. Tapi jika tak pernah keluar sama sekali bagaimana ia bisa bertemu dengan matenya?
"Tapi—"
"Aku akan menjaganya, Ayah. Jangan cemas."
Ayah Jeon mengerjap pelan sebelum menyadari sesuatu.
"Tunggu.. Apa kau baik-baik saja?"
Pasalnya, sudah hampir 7 tahun Namjoon menjauhi Jungkook demi menghindari aroma pheromone anak itu yang semakin hari semakin menggila saja meski sudah disuntik obat.
Melihat Namjoon tampak santai disebelah Jungkook saat ini membuat kedua orang tua mereka kaget.
Jangan-jangan—
"Aku sudah bertemu dengannya. Mateku," jawab Namjoon dengan senyuman tipis.
"Kapan?"
"Kemarin kurasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Scent (Taekook/Vkook) {COMPLETED}
FanfictionKata mereka Takdirmu ditentukan dengan tingkat statusmu.. lalu bagaimana denganku ? WARNING..! BOYS LOVE AREA..! FUJHOSI AREA..! YAOI AREA..! GAY AREA..! HOMOPHOBIC TOLONG JAUHI LAPAK GUE..! GK NERIMA BACOTAN TAK BERFAEDAH..!