Taehyung menghela nafas.
Menatap kosong langit biru yang membentang luas di atas sana. Membiarkan angin siang menerbangkan rambutnya hingga berantakan.
Pelan-pelan menatap lengannya yang masih terbalut perban. Dokter bilang luka gigitannya cukup dalam jadi ia mesti beberapa kali diberikan antibiotik.
Ngomong-ngomong ini sudah seminggu semenjak terakhir kali ia bertemu dengan Jungkook. Tapi barusan Jimin mengiriminya pesan bahwa hari ini Jungkook sudah masuk kembali dan tengah mencarinya.
Ah, pantas saja ada aroma manis memabukkan yang cukup kuat ia rasakan diudara. Sebenarnya Taehyung bingung, bagaimana bisa hidungnya menangkap aroma feromon Jungkook dalam keadaan jauh begini?
Bahkan saat pertama kali ia mencium aroma ini, Taehyung ingat ia berlari seperti orang gila dari atap sekolahnya mengikuti jejak aroma tersebut.
Ketika ia bertemu dengan sosok Jungkook, saat itu Taehyung yakin sekali kalau Jungkook adalah matenya, belahan jiwanya yang memang ditakdirkan untuk selalu bersamanya.
Saat itu Taehyung senang sekali bahkan tak memperdulikan fakta bahwa ia tengah mendobrak kelas yang sedang melakukan aktivitas belajar mengajar. Terlebih lagi guru yang sedang mengajar waktu itu adalah Seokjin.
Saking senangnya, Taehyung tak ragu mendeklarasikan diri Jungkook sebagai soulmatenya dihadapan seluruh kelas.
Tapi semenjak kejadian hari itu, Taehyung jadi takut.
Ia takut menyakiti Jungkook.
Apalagi dengan fakta bahwa Jungkook adalah seorang Omega. Membuat rasa takut Taehyung jadi berkali-kali lipat lebih besar.
Pantas saja feromon Jungkook membuatnya jadi seperti kehilangan kendali. Terlalu kuat dan mengikat, membuatnya ingin selalu mendekap pria manis itu dalam kungkungannya. Seolah memerintahkan dirinya untuk bertekuk lutut dan menjadi budaknya.
Bahkan feromon Beta dan status lainnya tidak sekuat itu.
Taehyung tak tahu lagi bagaimana cara ia bisa mendeksripsikan tentang aroma feromon Jungkook.
Kakak Jungkook bilang, feromon omega akan berkali-kali lipat beraroma kuat dan menggoda saat bertemu dengan matenya. Seolah mengatakan untuk segera mengikatnya, mengekangnya dan mengurungnya.
Dan itulah yang Taehyung rasakan, segala perasaan possessive yang menggebu-gebu ingin mendobrak keluar dan menunjukkan eksistensinya. Meski ia senang karena itu berarti Jungkook adalah Matenya tapi disisi lain ia takut hal itu akan menyakiti Jungkook.
Lalu apa yang harus ia lakukan?
Ditambah lagi saat itu ia hampir saja lepas kendali jika saja ia tak segera sadar dan menggigit lengannya sendiri.
Jungkook pasti takut padanya.
Apa yang harus ia lakukan kalau begitu?
Karena sejujurnya ia merindukan anak itu saat ini tapi terlalu takut untuk bertemu.
Pada akhirnya Taehyung terbangun dari acara baring-baringnya dan berdiri. Ia lapar dan ingin makan sesuatu. Persetan jika ini belum jam istirahat atau apapun.
Maka Taehyung berjalan turun dari atap sekolahnya menuju kantin mereka dilantai 3. Setelah mengisi perut akan ia pikirkan lagi apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
Namun saat dibelokan Taehyung agak oleng ketika tubuhnya ditabrak cukup kuat dan membuat si penabrak yang jatuh terduduk. Taehyung sampai kaget dibuatnya, ia hendak membantu sebelum aroma Jungkook langsung menghantam penciumannya. Membuat Taehyung menahan nafas tanpa sadar.
![](https://img.wattpad.com/cover/211385087-288-k877402.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Scent (Taekook/Vkook) {COMPLETED}
FanfictionKata mereka Takdirmu ditentukan dengan tingkat statusmu.. lalu bagaimana denganku ? WARNING..! BOYS LOVE AREA..! FUJHOSI AREA..! YAOI AREA..! GAY AREA..! HOMOPHOBIC TOLONG JAUHI LAPAK GUE..! GK NERIMA BACOTAN TAK BERFAEDAH..!