enam❣️

50 3 3
                                    

'GARASI KHUSUS MOBIL SUGA'

Disitu tertulis diatas gerbang garasi.

"Buset dah, mana mobil yang dimaksud Suga oppa?" Tanya Jennie kebingungan. Rose pun tak kalah bingung.

"Katanya sih yang warna biru, tapi apa apaan nih. Hampir semua mobil kakakku warna biru. Kok bisa sih aku gak sadar kalo tiap hari Suga oppa pake mobil warna biru" ucap Rose kesal.

Di garasi yang luas tersebut terpampang beraneka jenis mobil dengan tipe yang berbeda-beda. Dari yang biru muda, biru tua, biru laut, biru langit, biru rok anak esempeh, biru tong sampah komplek pun ada. Yang berbeda hanyalah mobil milik ayah Rose yang berwarna hitam dan merah.

"Daebak Rose, lima tahun kamu tinggal berdua sama Suga oppa dan kamu sama bingungnya kaya aku?" Tanya Jennie. Rose mengangguk pelan.

"Aku cuma hapal yang ini" Tunjuk Rose kearah mobil warna hitam yang setiap hari dipakai Suga untuk pergi ke kantor.

Rose membalikkan badannya, ingin meminta penjelasan dari kakaknya. Tetapi ternyata sedari tadi Suga sudah berdiri dibelakang mereka. Sontak ia langsung menumpahkan kekesalannya

   "Heh kucing! Kenapa kamu cuma bilang warna biru sih?! Liat tuh hampir semuanya biru!"

   "Ini semua kan punyaku. Aku liat kok tiap hari." Ucap Suga dengan muka datarnya.

   "Yaudah cepetan bilang mobil yang mana!" Rose tak sabar

Suga hanya terdiam sambil menunjukkan smirknya. "Berikan kuncinya."

   "Huh?" Sahut Rose bingung

   "Kamu gaboleh pergi sendiri" Ujar Suga tegas lalu mengambil paksa kunci mobil dari tangan Rose.

   "Ah wae? Aku kan bareng Jennie." Ucap Rose sambil cemberut

   "Loh, aku gimana? Udah jam segini belum juga siap siap. Aku butuh satu jam untuk mandi, sejam kemudian mah udah gaada bus yang lewat" Protes Jennie

   "Aku yang akan anter kalian" Sahut Suga yang langsung membuka kunci mobilnya yang berwarna biru tua.

   "Tapi oppa, aku kan bisa pergi berdua sama Jennie." Bantah Rose

  "Aku gak terima penolakan". Sahut Suga sambil memasuki mobil tersebut dan menyalakan mesinnya. Kemudian ia membuka kaca jendelanya.

  "Cepat masuk, sebelum aku berubah pikiran." Titah Suga.

Rose dan Jennie langsung masuk ke dalam mobil dan Suga langsung tancap gas menuju apartemen Jennie.

  Sesampainya di apart Jennie, Jennie langsung berlari masuk kesana. Kurang lebih satu jam kemudian ia keluar dari gedung apartnya dengan tergesa-gesa.
Rose membukakan pintu mobil untuk Jennie dan Jennie masuk ke dalam mobil.

   "Ayo, dua puluh menit lagi masuk. Aduh, kelasnya Mr. Namjun lagi"

Berbeda dengan Jennie yang sedang panik, tampak sosok Suga yang dengan tenangnya memejamkan mata.

   "Oppa? Hey!" Seru Jennie sambil menguncang-guncang pundak Suga. Membuyarkan acara kencan dengan saya di mimpinya, g.

  "Duh, apasih?" Gerutu Suga

  "Apanya yang apasih. kita udh hampir telat, oppa.." Sahut Rose

   "Tenang aja." Suga hanya menampilkan smirk andalannya.

-sesampainya di sekolah-

   "Huh, oppa.. kok mau ngebut ga bilang bilang si.. hhh.." Ujar Rose sambil mengatur nafasnya.

   "Eh keterlaluan bat angji, untung ga jantungan" Gerutu Jennie sambil menepuk bagian belakang jok yang di duduki suga.

   "Cepat turun." Titah Suga
Rose dan Jennie pun turun dari mobil itu

   "Ga lagi lagi deh aku nginep dirumahmu kalo paginya kelas Mr. Namjun"

Rose hanya tertawa kecil

  "Oppa, nanti aku pulang dijemput apa gimana?" Tanya Rose pada Suga

  "Gatau." Sahutnya sambil menutup kaca mobil yang setelah itu melesat jauh hilang dari pandangan

   "Ayo langsung ke kelas, karena kakakmu kita masi punya sepuluh menit sebelum masuk" Ajak Jennie sambil menarik lengan Rose

   "Sabarr weh"

Kegiatan Blackpink di sekolah berjalan normal, tidak ada yg berbeda kecuali perasaan Rose ke Bambam yang kian bertambah (?)

-----

   "Ah kau sangat bodoh, Suga. Hampir.. hampir saja." Suga, lelaki itu tampak sedang merutuki dirinya sendiri.

   "Untung aku yang antar tadi. Supir juga ijin libur dari hari ini sampai tiga hari kedepan" Monolog Suga.

  "Aishh.. bodoh" Umpatnya sambil mengacak-acak rambut dan kembali memakai topinya yang terjatuh akibat ulahnya tadi. Setelah berdiam beberapa menit, ia memutuskan untuk mengendarai mobilnya menuju ke  kantor salah satu perusahaan miliknya.

-jam istirahat di kantin-

  "Gila banget woy, aku mandi aja ga tenang." Ujar Jennie melanjutkan obrolan.

  "Masih beruntung deh kalian bisa masuk sekolah sebelum jam 7, aku kemaren telat setengah jam coba, gara-gara Ten ninggalin." Sahut Lisa sambil memasukkan bungeoppang ke dalam mulutnya. Lisa masih kesal dengan kelakuan kakaknya kemarin yang membuatnya membersihkan toilet lantai dua oleh Mr. Namjun.

  "Yah berkat kakakku sih. Jadi pas kita sampai di kelas, Mr. Namjun-nya belum ada" Ujar Rose sambil menata rambut coklatnya yang indah.

  "Eh buruan yok jangan ngobrol lama-lama, habis ini kita ada ulangan sejarah" Ajak Jisoo pada Lisa.

  "Kalo kita sih siang ini gurunya gak masuk, tapi kita bakal pulang sore nih" Ujar Rose sambil melirik kearah Jennie. Yang dilirik hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum.

  "Yaudah gua sama Jisoo duluan ya" Pamit Lisa pada kedua temannya yang katanya sedang jam kosong.

  "Ne, Annyeong" Sahut Jennie. Rose hanya merespon dengan melambaikan tangannya kearah Jisoo dan Lisa.

~tbc~

ku yakin readers ku udah pada lari ini, udh hiatus lama wkwk 😭
aku sempet gaada mood buat lanjutin work ini soalnya yg vote dikit :((
buat kalian yg mampir tolong vote nya ya biar aku semangat lanjutin, makacii!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang