0.5 Rasa Benci

98 21 20
                                    

'Berhenti bersikap seolah-olah kamu perduli sama saya. Karena sampai saya mati pun, kamu akan menjadi penyesalan terbesar saya seumur hidup'



o0o

Tettt.... Tettt.... Tettt...

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua murid SHS bergegas untuk kembali kerumah masing-masing

Sama hal nya yang dilakukan Icha, ia tengah memasukkan semua alat tulis yang ia gunakan saat pelajaran Biologi

"Cha temenin gw ke toko buku yuk" Rebecca memang selalu meminta Icha untuk menemani nya saat ke toko buku.

Jika biasa nya Icha akan mengiyakan ajakan Becca, namun untuk kali ini mungkin ia akan menolak nya

"Duhhh... Gw gak bisa nemenin lho ke toko buku hari ini becc, gw harus buru-buru pulang" Rebecca yang mendengar jawaban Icha pun mengernyitkan dahi nya

"Tumben lho mau langsung balik?" Pertanyaan yang dilontarkan Karin membuat Icha dan Rebecca menoleh kearah nya

"Iya, biasa nya lho kan paling males kalo langsung balik kerumah" Rebecca kembali menolehkan kepala nya kearah Icha lagi dan mengajukan pertanyaan

"Sorry banget, gw ada urusan. Gw balik duluan ya"

Setelah mengatakan itu, Icha pun berlalu dari hadapan teman-temannya yang masih berada di dalam kelas

o0o

Icha kini telah berada di dalam kamar nya, saat ia sampai rumah. Ternyata mamah nya belum pulang, lantas untuk apa mamah nya menyuruh nya pulang cepat hari ini?

Mamah💜

Jika sudah pulang
Sekolah, cepat pulang!
Ada yang mau saya bicarakan
sama kamu!!

Iya mah, aku bakal pulang
Cepet kok hari ini 😊

Kini Icha tengah melihat kembali pesan yang di kirim kan oleh mamah nya saat menjelang bel pulang berbunyi.

Icha tersenyum lebar saat mendapat kan pesan dari mamah nya itu. Hal ini dulu sering terjadi, mamah nya sangat khawatir pada nya. Namun, kini semua telah berubah, mamah nya tak pernah mengirimi dia pesan agar terus berhati-hati.

Tapi, seolah ada harapan yang datang kepada nya. Hari ini mamah nya mengirimi ia pesan untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Walaupun ia tau, nada didalam pesan itu saat dibaca adalah suatu sentakkan.

"Terimakasih Tuhan" gumam Icha sambil membaringkan tubuh nya di kasur kesayangan nya itu, lalu memejamkan kedua matanya sambil tersenyum membayangkan bahwa saat mamah nya pulang, mamah nya akan kembali seperti dulu. Saat sebelum papah nya pergi

Saat sedang enak-enak membayangkan, suara pintu dibuka langsung membuat mata Icha ikut terbuka. Icha segera bangkit dari kasur nya itu, dan tersenyum ke arah sang mamah.

Plakk...

Icha langsung memegang pipi nya bigian kiri yang di tampar keras oleh sang mamah, bukan ini yang ia harapkan saat mamah nya pulang.

KHALISA (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang