Hai, aku Kim Si Hyeon. Usiaku sebentar lagi akan menginjak 19 tahun. Waw aku sudah lumayan dewasa hahaha. Oiya aku bersekolah di ### dan akan mengakhiri masa masa SMA ku hwaa rasanya ingin nangis untuk berpisah dengan teman teman ku yang otaknya sudah geser karena kebanyakan tugas. Karena mereka adalah keluarga terhebat yang aku miliki sekarang ini :")
Aku tinggal sendiri di rumah orang tua ku, benar benar sendiri. ya sendirian karena kedua orang tua ku sudah meninggal karena sebuah kecelakaan aneh. Tapi jangan khawatir, aku masih ada keluarga dari ibuku kok, ada tante ku, Kim Taeyeon, yang menafkahi ku saat ini. Bukan hanya itu, aku juga punya tetangga yang sangat baik, tante Taeyeon menitipkan ku bersama dengan mereka (walaupun tidak serumah) setidaknya tante Taeyeon mempercayainya karena mereka sudah saling mengenal selama 19 tahun semenjak ayah memutuskan untuk pindah rumah kesini ketika aku masih di dalam kandungan ibu. Lagi pula mereka keluarga yang baik, mempunyai putra semata wayang yang sangat tampan hehe, jangan bilang bilang ya bahwa aku menyukainya. Namanya Christopher Bang, atau dia lebih dikenal dengan nama Bang Chan (aku lebih suka memanggilnya Channie).
Ya Channie juga classmate ku selama SMA, mungkin aku berjodoh karena dari sekian banyak siswa ketika kenaikan kelas akan dipilih secara random dan menempati kelas sesuai dengan peringkat keunggulannya masing masing hehehe. Aku dan Channie selalu dapat kelas utama alias kelas paling unggulan karena kami sama sama sangat aktif di sekolah (Aku OSIS sedangkan Chan Pramuka walaupun sekarang sudah bukan masanya untuk aku bertugas lagi di OSIS wkwkwk)
Yak ngomong ngomong soal sekolah, sekarang waktu menunjukan jam 7 pagi, sudah waktunya bel masuk sekolah.
*teeeetttttt*
Lisa berlari dari lorong menuju kelas dan berhenti tepat di meja kami. napasnya terengah engah dan ini adalah fenomena yang sudah biasa dilakukan seorang Lalisa. "aduh capeeekk" katanya sambil cengengesan. "lu telat mulu sih, coba disiplin napa sekali kali. Malu maluin kelas unggulan aja" aku mencibir Lisa dan dengan entengnya dia menjawab "Males tau, sumpah! gua ga pernah minta masuk kelas unggulan padahaalll". aku hanya menggeleng geleng kepala.
*Skip*
Ini sudah setengah jam lebih tapi belum da guru yang masuk untuk membimbing belajar. Aku mencium bau bau jam kosong wkwk. aku menoleh ke arah Lisa, dia sedang memainkan game cacing. Ya ampun kena gabut dikit dia selalu begini.
*brakk!!*
Pintu kelas terbuka secara terbanting sehingga membuat pintunya terbuka lebar dan menjadi pusat perhatian siswa siswi yang ada di dalamnya. Terlihat dengan jelas laki laki dengan tubuh kurus tinggi, memiliki rahang tegas, serta memiliki tatapan mata yang tajam, ya, itu Taeyong. Ia masih berdiri di ambang pintu sambil mengamati seluruh isi kelas kemudian matanya berhenti ke arah ku dan tersenyum tipis lalu menghampiri ku.
"Lisa plis jangan kemana mana" bisik ku kepada Lisa.
"Hai cantik!" Sapa Taeyong.
Aku berusaha cuek, ingin menghindar tapi aku tidak bisa.
"Ini aku punya hadiah untuk mu" kata Taeyong sambil menyodorkan coklat berbentuk hati dan sebuket bunga mawar.
Kenapa sih Astagaaaaaa.
"Taeyong apa apansi. Lu dateng dateng ngagetin seisi kelas cuma buat ngasi gua ginian doang? Sumpah ya gua sekarang ga abis pikir sama lu. Makin lama makin gila!" Aku membentak Taeyong.
"Apa salahnya, ini hari kasih sayang. Gua cuma mau nunjukin gua masih bener bener sayang sama lu. Lu terima ini atau gua ga akan cabut sebelum lu bener bener terima!?" Kok ni bocah ngegas?
Aku menoleh ke arah Chan yang sibuk dengan tugasnya. Dia nampak cuek dengan hal ini mungkin krena dia berfikir dalam situasi seperti ini Taeyong tidak akan mengganggu ku secara berlebihan. Tapikan, Chaannnn! Omaigat bantuin guaaaaaa.
Kemudian Lisa memberikan ku kode untuk menerima coklat dari Taeyong. Kemudian aku mendapatkan sebuah gagasan. "Ok ok fine ini gua terima! sekarang lu boleh pergi." kata ku kepada Taeyong sembari menyodorkan tangan ku dan menerima coklat dari Taeyong. "Gua pengen liat lu cobain coklatnya, sebagai bukti lu bener bener terima untuk lu sendiri. Bukan untuk orang lain" pinta Taeyong.
Buset gagasan gua udah ketebak banget ni anak bangke bener dah.
Kemudian aku membuka kemasan coklat yang Taeyong berikan dan memakannya dalam gigitan kecil. Dia tersenyum kemudian mencubit pipi ku yang jelas jelas tepos lalu pergi meninggalkan kelas.
Taeyong kenapa sih? Oh dia mantan ku, suram banget kalo diingat wkwkwkkw. Dia salah satu anak yang bandelnya ketelaluan tapi cowok paling classy dan terkenal di sekolah, tapi dia hebat sampai bisa masuk kelas unggulan kedua. Setidaknya tidak sekelas dengan ku, kalau ya, aku bisa gila tiap hari dipepet terus. Dia masih sangat mencintai ku, tapi ya mau gimana lagi, aku enggan terus terusan disakiti oleh Taeyong, dia benar benar gila. Pernah hampir dikeluarkan dari sekolah karena berkali kali ketahuan ikut tawuran, dan lebih parahnya lagi pernah terciduk saat berciuman dengan salah satu siswi di toilet pria. Wa anjir banget ga. Hal itu membuat aku sangat sakit hati dengannya, apalagi saat itu dia sedang berpacaran dengan ku. Ku merasa hancur saat itu, kecewa, aku marah ke Taeyong sampai cuti sekolah 2 minggu dan pergi ke rumah tante Taeyeon untuk masa pemulihan diri karena stress dengan Taeyong.
*skip* istirahat
Aku menghampiri Chan dengan niat ingin pergi ke kantin bersama dengan ku dan Lisa.
"Hai Chan, mau bareng gak?" Ajak ku
"Ayo, gua mau beli baso nih. Laper banget gara gara otak gua dikuras pelajaran matematika" katanya sambil mengeluh. "Haha okelah skuy gaskeun" balas ku.
Sesampainya di kantin, aku berpisah dengan Chan. Karena sudah menjadi kebiasaan kami ketika makan di tempat umum, aku yang book tempat, Chan yang memesan makanan.
"AAAAAAAAAA" pekik Lalisa yang sangat melengking dan membuat sakit telinga siapapun bagi yang mendengarnya. aku sontak memukul lengan Lisa berkali kali "woi apansi ngotak dongg" ucap ku agak sedikit membentak.
"Cok ada pangeran hyunjin. Omaigat gua cantik ga gua cantik gaaa!" Ucapnya dengan panik ditambah senang dan salting.
"Omaigat hyunjin ganteng banget mimisan gua mimisan guaa" gumam Lisa.
Fak banget sumpah gua malu bawa ni anak kalo gini terus terusan pas liat Hyunjin. Padahal segini cakepan Chan :" bodoamat intinya Chan harus sama w di masa depan
1k word but atleast i tried my best :")
Ohiya. Kalo ada yang ga nyambung kasi tau yak. Soalnya ini abis revisi abis abisan.
Makasiii :*
KAMU SEDANG MEMBACA
HELP, I'M STUCK! (Author stuck beneran wkakka)
FanfictionAku Kim Sihyeon, kalau kalian jadi aku, pasti kalian akan merasa selalu ingin bunuh diri karena laki laki ini. kenapa semuanya menjadi seperti ini? bukan sesuatu yang aku harapkan! tidak pernah terbayang dalam pikiranku. apa yang kalian harapkan da...