End (1 Maret 2019)

5 0 0
                                    


Aku merasa hidupku sudah berakhir. Aku sudah tidak ada gunanya lagi di dunia ini. Aku hanya akan terus menimbulkan masalah dan akan terus menyakiti orang lain. Aku baru menyadari satu hal, yaitu selama ini aku sudah banyak menyakiti orang lain dan efeknya adalah saat ini akulah yang tersakiti oleh pikiranku sendiri. Aku sudah benar-benar tidak berdaya. Pikiran sudah kacau, aku tidak bisa berpikir jernih.

Malam sudah sangat larut, aku ingin segera tidur namun pikiranku masih terus berputar tanpa akhir. Aku hanya menatap langit malam dan berharap besok kan lebih baik. Sudah 3 hari setiap malam aku menangis tanpa sebab. Aku terus menangisi hal yang buatku sendiri masih menjadi misteri. Aku ini kenapa?

Perasaan sakitku masih belum hilang sejak kemarin. Perasaan bersalahku makin parah sejak kemarin. Perasaan menyesal terus menghantuiku tiada akhir. Aku hanya ingin hidup tenang tanpa beban berlebihan. Apa aku sudah melakukan sebuah kesalahan yang cukup fatal. Aku ini kenapa?

Setiap malam, aku menikmati darah yang mengalir dari tanganku, tidak banyak namun terasa menyakitkan. Aku berubah untuk membuat rasa sakit di dadaku berpindah ke tanganku, namun itu hanya sementara dan membuatku ingin terus melakukannya. Aku ini kenapa?

Hal yang paling aku takuti adalah ketika semua orang membalikkan tubuhnya dan meninggalkanku sendiri disini dengan semua luka yang ada diriku, dengan semua kekurangan didiriku, dengan semua misteri yang bahkan aku sendiri tidak bisa memahaminya. Akankah ini berakhir?

Aku menginginkan sebuah ketenangan. Apakah itu sulit untuk terwujud? Sebagai seseorang yang tidak bisa bicara banyak. Aku hanya bisa menulis, menulis, dan menulis. Apalagi yang bisa aku lakukan selain menulis untuk melampiaskan berbagai emosi yang meluap, semua emosi yang tidak bisa aku keluarkan, semua emosi yang merusakku secara perlahan.

Aku juga manusia biasa. aku pasti melakukan kesalahan, tapi kenapa aku merasa tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun. Apa aku tidak pantas untuk bahagia? Apakah kebahagiaan milik mereka yang selalu benar? Apalah dayaku yang hanya seorang pembohong ini.

Aku bohong pada orangtuaku, aku bohong pada guruku, aku bohong pada temanku, bahkan aku berbohong pada diriku sendiri. Aku memang seorang pembohong yang handal. Aku tidak pantas untuk hidup.

Seluruh hidupku sudah hancur. Tidak, ini hanya perasaanku saja. Tidak, aku tidak boleh begini. Tidak, aku tidak boleh menyerah. Tidak, aku tidak boleh menuruti pikiranku. Tidak, aku masih bisa bahagia.

"Hei, kamu mempunyai orang-orang yang menyayangimu. Kamu punya orang-orang yang percaya padamu. Kamu tidak boleh begini, kamu kuat. Kamu tidak lemah. Biar mereka menilaimu bagaimana. Kamu adalah kamu, bukan orang lain. Kamu adalah wanita terkuat yang pernah ada. Kamu sudah berjuang sejauh ini, kenapa harus menyerah karena masalah sepele? Kamu bisa melewati masalah yang lebih besar dari ini, itu artinya kamu mampu berjuang, bukan?. Kamu bukan pembohong, kamu hanya ingin semua orang sayang padamu sehingga kamu berbohong agar tidak menyakiti mereka, bukan?.

Hei, diriku yang saat ini sedang menangis, sedang sakit, sedang berpikir untuk mengakhiri semuanya. Aku disini ada untukmu, teman dan keluargamu juga akan selalu ada untukmu. Kamu tidak harus sedih sendirian, berbagilah pada mereka yang paham akan keadaanmu. Berbagilah pada orang-orang yang akan selalu menyemangatimu. Ini adalah satu dari sekian banyak masalah yang singgah untuk sementara, jadi kamu harus melewatinya dan terus tersenyum.

Aku mungkin tidak bisa membantu banyak, tapi yakinlah satu hal. Kamu tidak akan pernah bisa bahagia ketika hatimu masih tertutup. Kamu tidak akan bahagia jika dirimu masih terus menutup diri. Kamu tidak akan bahagia jika kamu masih merasa bersalah akan suatu hal namun tidak memperbaikinya. Jangan hanya meratapi kesedihan dan rasa sakit yang sedang datang ini. Mereka hanya ingin singgah sementara dan akan segera berlalu.

Cobalah memikirkan hal-hal positif yang sudah terjadi di hidupmu. Membayangkan kembali semua pencapaian yang sudah kamu raih. Untuk hal kecil sekalipun, itu akan membuatmu merasa puas akan dirimu sendiri.

Tulisan ini juga adalah sebuah pencapaian. Ini menjadi bukti bahwa kamu kuat. Kamu masih bisa menuliskan semua keluh kesahmu, berbagi kepada mereka yang mungkin tidak mengerti. Percayalah dari sekian banyak orang yang membacanya, ada satu, dua, hingga tiga orang yang paham akan semua hal yang sudah kamu tulis. Merekalah yang akan menjadi penyemangatmu dan menjadi orang yang bisa kamu handalkan. Tapi aku ingatkan satu hal yang penting, jangan datang hanya karena butuh. Tapi datanglah karena kamu tau orang itupun akan membutuhkanmu.

Lebih tenang? Sungguh malam yang indah untuk dinikmati sendiri. Tenangkan pikiranmu dan terus berjalan. Jangan berlari, cukup dengan berjalan.

Kamu akan bahagia dengan caramu"

Semua tulisan ini, akankah ada yang memercayainya?

(Jatinangor, 1 Maret 2019)

La VéritéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang