Fake (4 Februari 2019)

4 0 0
                                    


Aku hidup dalam kebohongan. Semua yang aku katakan tidak ada yang bisa dipercaya.

Aku menangis lagi malam ini. Alasanya masih sama, tidak diketahui. Malam ini aku sendirian. Di rumah keduaku, aku hanya bisa meratapi kesedihan yang tiada akhirnya ini. Aku hanya bisa terdiam kali ini. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain memandangi langit tanpa bintang. Bintang pun enggan untuk menemaniku. Aku yang penuh dosa ini memang tidak layak untuk ditemani.

Aku merasakan dinginnya malam ini begitu menusuk. Aku mengambil sehelai selimut di dekat kakiku. Aku menutupi seluruh tubuhku dengan selimut itu. Mencoba menghangatkan walaupun tidak ada artinya. Selimut yang tipis ini tidak menghentikan dingin yang terus menusuk seluruh tubuhku.

Aku hanya bisa berusaha. Aku pun membaringkan tubuhku dan berusaha untuk menutup mataku. Aku mencoba untuk mengingat apa saja yang sudah aku lakukan hari ini.

Tersenyum

Sebuah kebohongan yang terus aku lakukan tanpa henti. Aku hanya menutup diriku yang sebenarnya. Kapan aku bisa jujur pada diriku sendiri? Aku benar-benar tidak berguna. Semua orang menghakimiku hanya karena aku tidak mau terbuka dengan mereka. Bukan salahku jika aku menutup diri. Aku hanya berusaha tidak menyakiti kalian dengan semua kenyataan yang mungkin tidak pernah kalian bayangkan akan dilakukan oleh seorang gadis yang penuh dosa ini.

Teman, aku sangat mengharapkan kehadiran seseorag yang mungkin bisa membuat aku jujur. Aku hanya tidak ingin semua ini terus mengikutiku. Aku hanya tidak ingin hidup dalam kebohongan. Aku hanya tidak ingin rusak hanya karena kepalsuan yang berulang kali aku lakukan.

Aku hanya manusia biasa.

(Jatinangor, 4 Februari 2019)

La VéritéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang