Ammar Abdullah Raymond Daniel
Tuhan jika kau ingin mengujiku ... Uji aku dengan semua derita ....
Nayra Nur Salsabila
Jika aku tidak bisa menyelamatmu ... Aku bersumpah aku akan melindunginya dengan mempertaruhkan seluruh hidupku....
____________...
_________ Kalau cinta tidak bisa mengbahagiakanmu, maka sayang yang akan menjadi pengobat segala kesakitan hati karena cinta timbul karena sayang.________________
Musim Dingin Kota Vienna, Austria
Ammar Abdullah Raymond Daniel, begitu lah nama lengkang seseorang yang sedang menatap keindahan kota Vienna di malam hari. Sudah hampir 3 tahun dia melarikan diri ke luar negeri, menghabiskan hari-harinya berkeliling eropa dan sekarang dia terdampar di kota Mozart dengan segala kesakitan. Dia memandang seluruh Apartemennya, sunyi sepi dan hening tak ada cahaya apapun yang menerangi sama dengan hatinya yang kosong. Jika dia bisa memilih maka yang akan dia pilih adalah "Seandainya".
Seandainya aku tidak bertemu dengannya ...
Seandainya aku tidak jatuh pada seribu pesona wanita itu....
Seandainya waktu berpihak padanya maka aku tidak akan merasa sakit yang begitu menyiksa...
Seandainya dia datang di saat yang tepat mungkin kata itu bisa di cegah ....
Seandainya dia meraih tanganku saat itu ....
Seandainya ... Seandainya.....
Pria bertubuh atletis dengan tinggi 185 cm itu mengambil Smarphonenya dan membaca pesan :
My Mom
Sayang, Besok mama tunggu ... Kamu udah janji bakal pulang dan bertemu dengan calon istrimu....
Mama sama Papa udah ngikuti semua keinginan kamu ... sekarang waktunya kamu ngikutin keinginan Mama sama Papa
>>>>
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Breakfeast Ammar di Vienna
Setelah penerbangan 13 jam di tambahn transit di Doha 4 jam akhirnya. Ammar sampai di Bandara Soekarno Hatta dan langsung mengambil Taxi untuk sampai di Rumahnya. Sekitar jam 1 Dini hari Ammar sampai di rumahnya dan langsung mengistirahatkan badannya.
Mentari pagi sudah terbit dari arah timur.
Semua sibuk dengan aktivitas masing2, begitu juga dengan suasana milik keluarga Pak Daniel dan Ibu Lisa.
Mar... bangun ... Ayo sarapan !
Suara wanita paruh baya yang membangun putra yang sudah berusia 32 tahun itu ....
Ammar pun bangun dan melakukan aktivitas bersih-bersih di kamar mandi. Dia pun keluar dari kamar yang berada di lantai 2 dan turun ke meja makan.
Ammar hanya memandang makanan yang ada di meja tanpa mengambil apapun, tidak sepertinya tidak nafsu untuk makan.
Semua keluarga sudah berkumpul di ruang keluarga. Semua foto keluarga terpapang di dinding dengan ukuran besar. Dalam foto tersebut terdapat Tuan Daniel, Bu Lisa, 1 kakak Ammar mas Dito dan 1 adik Ammar Arumi. Di bawah terdapat foto-foto masa kecil anak pak Daniel dan Foto Mas Dito saat di angkat jadi Jaksa, Arumi saat jadi Designer dan terakhir Ammar memakai seragam Pilot.