1. Bos Menyebalkan

0 0 0
                                    

-Saat aku sudah melupakanmu
Dering itu hadir lagi, dan
ingatanku akan dirimu juga kembali.-

Seorang gadis telah memasuki kontrakannya setelah beberapa jam perjalanan dari kampungnya. Dia tengah memberesi isi dari kontrakan yang akan menjadi tempat tinggalnya.

Dipajangnya beberapa benda yang menjadi miliknya juga beberapa foto dirinya dan almarhum suaminya saat mereka masih bersama dulu.

Setelah dirasa telah selesai memberesi itu semua, perutnya merasa lapar dan dia harus memesan makanan untuk sementara waktu karena dia belum membeli bahan makanan atau alat-alat lainnya. Dia juga belum mengenal dimana warung sekitarnya berada.

Menjelang jam 9 malam, dia pun mulai menutup pintu rumahnya untuk mengistirahatkan diri di dalam kamar dengan tidur agar besok pagi bisa pergi mencari pekerjaan untuk dirinya.

Sebelum itu, ia selalu teringat akan pesan almarhum suaminya dulu. Tentang dirinya yang harus menikah lagi, meski bagaimanapun wanita itu sangat mencintainya. Karena baginya seorang pria yang baru datang dalam hidupnya tidak bisa membuatnya jatuh cinta pada pria yang selalu datang menemaninya lebih dari 8 tahun.

Di dalam kamarnya, dia manangis sesenggukan dengan memeluk foto almarhum suaminya. Dan berharap ketika besok tiba matanya tidak akan membengkak. Oh iya, dia selalu lupa kalau dirinya kini harus berjuang menghidupkan seorang anak yang berada di dalam kandungannya itu.

🍰

Mentari pagi ini benar-benar bersinar terang seperti menyemangati gadis bernama Aghnia untuk mencari pekerjaannya agar dia bisa menghidupi anak yang kini berada di dalam perutnya dan juga kedua adiknya yang berada di kampung.

Sialnya Aghnia telah berusaha melamar dibeberapa pekerjaan di tempat kerja hampir 7 kali, namun tidak ada yang menerimanya dengan alasan dia hanya lulusan SMA.

Tanpa ragu dia memasuki kembali tempat kerja yang berbeda untuk yang kedelapan kali. Kali ini dia memasuki toko kue.

"Permisi" -Aghnia
"Iya, Mba. Ada yang bisa saya bantu?" tawar resepsionis bernama Lidya
"Mba, saya mau tanya. Apa disini menerima karyawan baru?" tanya Aghnia hati-hati.
"Kebetulan tempat kerja kami sedang membutuhkan loker dua orang lagi. Kalau Mba berminat saya bisa telepon Bos saya segera." tawar si resepsionis
"Saya berminat sekali, Mba." kata Aghnia semangat
"Ok, baiklah, tapi sebelumnya kalau saya boleh tahu nama Mbanya siapa ya?"
"Nama saya Aghnia Kharisma"
"Ok sebentar ya Mba Aghnia saya telepon Bos saya terlebih dahulu."
"Baik, Mba."

Tut.. Tut..

"Halo, Pak. Selamat siang."
"...."
"Ini, Pak. Ada seseorang yang ingin melamar bekerja disini."
"...."
"Baik, Pak."
"...."
"Siap, Pak."

Klep..

Resepsionis itu memutuskan sambungan teleponnya dengan bosnya

"Mba, bisa tunggu dulu dengan duduk di bangku sana." tunjuk resepsionis pada samping mejanya "Karena pak Bos sedang pergi keluar dan 15 menit lagi akan datang ke mari."
"Baik, Mba. Terimakasih."

Aghnia duduk pada bangku yang tidak jauh dari tempat resepsionis itu. Aghnia menunggunya dengan sangat tenang hingga 15 menit kemudian bos itu datang memasuki tempat kerjanya dan pergi mememui resepsionis untuk berbincang lalu pergi masuk ke ruangan dimana dia berada.

Aghnia yang saat itu sedang mengecek persyaratan apa saja yang dibawanya itu tidak mengetahui jika bos itu baru saja memasuki tempat tersebut.

"Mba Aghnia" sapa Lidya
"Eh iya saya"
"Pak Bos sudah datang, mari saya hantar Mba Aghnia ke ruangan pak Bos."
"Siap, Mba."

Aghnia bangkit dari duduknya lalu menghampiri Lidya yang akan menghantarkannya ke ruangan bosnya.

🍰

Aghnia lagi-lagi harus menunggu di ruangan itu, karena si Bos sedang pergi ke toilet sebentar. Saat pintu terbuka, tampillah seorang pria berkemeja rapih tengah menghampiri kedudukannya.

Aghnia sedari tadi hanya menunduk, padahal saat awal-awal ia sangat bersemangat akan di interview.

"Orangnya ada di depan. Ngapain lihat ke bawah?"
"Eh.. Eum.."

Aghnia perlahan mengangkat kepalanya ke depan, namun betapa terkejutnya dia saat ternyata pria itu mirip sekali dengan almarhum suaminya.

"Mas.." lirih Aghnia pelan membuat Daniel yaitu si Bos kebingungan "Maksud saya, Pak.."
"Daniel" kata bosnya saat Aghnia kebingungan dengan nama bosnya
"Oh iya, pak Daniel."
"Kamu kenapa? Kamu kesini mau ngapain?" tanyanya jutek
"Saya kesini ingin melamar pekerjaan, Mas, eh pak Daniel."
"Pangil saya PAK saja jika kamu ribet!" tegasnya dengan menekankan kata PAK.
"Iya"
"Udah itu aja?"
"Maksudnya, Pak?" Aghnia kebingungan dengan pertanyaan yang dilontarkan bosnya, namun sebelum itu dia ingat kalau dia harus menyerahkan persyaratan untuk bisa bekerja di perusahaan itu, ya meskipun Aghnia tidak tahu apa saja persyaratannya. "Oh ini, Pak."

Aghnia menyerahkan berkas yang telah dia satukan di dalam MAP

"Kamu ga saya terima bekerja disini" katanya dengan menyerahkan kembali berkas milik Aghnia yang kemudian memerhatikan Aghnia secara intens
"Loh..?" dahi Aghnia berkerut, pasalnya dia sudah menunggu hampir setengah jam si Bos itu demi bisa diterima bekerja di perusahaannya
"Kenapa, Pak?" tanya Aghnia sedikit kecewa
"Saya gayakin kamu bisa bekerja"
"Kenapa Bapak ga yakin? Bapak kan belum pernah kenal saya sebelumnya"
"Makadari itu"

Aghnia jadi menyesal karena telah melamar bekerja di perusahaan yang dimana karyawannya hanya orang-orang yang si Bos kenal. Lucu memang.

"Tapi saya juga tidak bisa memaksa agar saya bisa bekerja disini" ujar Aghnia kecewa yang kemudian bangkit dari duduknya "Kalau begitu saya permisi, Pak."

Daniel hanya diam memerhatikan Aghnia, meskipun Aghnia heran dengan tingkah Daniel.

"Kamu saya terima!" seru Daniel

Barusaja Aghnia sudah memegang gagang pintu, namun Daniel menyahutinya sehingga membuat dirinya berbalik.

Daniel bangkit dari kursi kedudukannya lalu berjalan menuju pintu untuk keluar rumah dari ruangan tersebut.

"Ikut saya!" ucapnya saat di samping Aghnia

Aghnia hanya mengekorinya di belakang

🍰

Saat tiba di ruang kerja Daniel memberikan penjelasan tentang  bagian pekerjaan yang akan Aghnia terima.

"Kamu akan bekerja pada bagian packing dan delivery!" jelas Daniel
"Delivery?"
"Iya?  Kenapa? Keberatan?" tanyanya dengan angkuh

Gila sih itu mau kerja atau mau jadi tawanan, dingin banget si Bosnya, yang penting ga potong gaji aja udah seneng banget.

"Tidak, bukan begitu, tapi saya tidak memiliki kendaraan."
"Masalah kendaraan, perusahaan ini sudah menyiapkannya khusus."
"Baik, Pak."
"Kalau kamu masih bingung kamu bisa tanyakan pada Alin"
"Baik, Pak.

Alin adalah seorang wanita muda berumur 24 tahun yang bekerja pada bagian yang sama seperti Aghnia

Sumpah itu si Bosnya masa ada karyawan melamar pekerjaan hanya di interview 2 menit saja? Mana ga ditanya nama atau pengalaman yang pernah didapatkan apa saja. Ya, meskipun lulusan biasa juga. Pantas saja perusahaan ini membutuhkan dua karyawan lagi, dan itu membuat Aghnia menebak bahwa tidak ada yang betah bekerja di perusahaan ini sebab bosnya tidak jelas sama sekali.

TBC
Jangan lupa vote dan komentar nya.😘👌💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang