Mengapa harus dijodohkan. Apakah tak ada kesempatan untukku memilih pasangan hidupku sendiri.
Mungkin dijodohkan adalah jalan terbaik untuk mengapai kebahagian hidup ku atau malah sebaliknya.
Mereka, orang tua seharusnya tau, mana jalan yang membuat seorang anak behagia. Bukan hanya memikirkan kebahagiaan sendiri saja.
Kadanggg, ada waktu nya untuk seseorang egois. Tetapi di balik keegoisan itu juga memberi kesadaran kepada orang lain bahwa dia milik nya.
Diam, bukan berarti pengecut. Diam adalah cara seseorang untuk menahan kesabarannya.
Mengalah bukan berarti kalah. Berjuang bukan berarti diperjuangkan.
(For Mozza)
******
"Mah..aku kan udah bilang, kalo aku nggak mau di jodohkan sama anak teman mama itu" bentak mozza
Mozza putri boeritto namanya. biasa di panggil mozza. Seorang badgril yang terlahir dari keluarga ternama.
Bukan hanya badgril ia juga seorang ketua geng motor. Walaupun ia seorang perempuan, tapi ia sangat di segani dan dihormati oleh anggota gengnya.
Geng motornya bernama leoter. Jumlah anggotanya tak bisa dibilang sedikit, karena kurang lebih 480 orang adalah anggota dan 5 tim inti geng termasuk mozza.
Mozza diangkat menjadi ketua karena ia lah satu satunya perempuan di geng tersebut. Bukan hanya itu ia juga sangat ahli dalam bela diri, baik, suka menolong serta penyemangat
Mozza mengikuti geng motor tanpa sepengetahuan orang tuanya. Toh, orang tuanya tak pernah memikirkannya
"Mozza mama lakuin ini untuk kebahagian kita bersama" jelas mama lembut
Mayang boeritto adalah ibu dari mozza. Seorang ibu penyayang sekaligus pemaksa.
"Kita? Bahagia? Mungkin yang mama maksud kita itu cuma kalian tapi aku nggak. Aku nggak akan pernah bahagia kalo dipaksa. Apalagi masalah jodoh. Aku udah dewasa dan bisa nentuin pilihan ku sendiri" bentaknya lagi dengan mata berkaca-kaca.
"apa kamu nggak mikirin perasaan papa kalo kamu nolak perjodohan ini. Kami melakukan perjodohan ini untuk memperbaiki perusahaan papa kamu sedang bangkrut. Apa kamu mau kita jatuh miskin" jelas mama lagi
"Mikirin perasaan papa? Kalian aja nggak pernah mikirin perasaan aku. Disini aku yang korban. Kenapa sih papa sama mama slalu mikirin perusahaan. Aku di sini anak kalian bukan perusahaan. Kenapa dari kecil kalian slalu mikirin perusahaan daripada aku" kini mozza tak sanggup menahan cairan bening yang sedari tadi ingin keluar dari kedua belah matanya.
Mozza pun beranjak dari tempatnya menuju kamar kesayangannya.
"Mozza! Mozza!" Teriak mama
___
Kini mozza sudah berada di kamarnya. Ia hanya bisa menangis merutuki nasib nya yang ter'amat malang.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar mozza terdengar jelas di telinganya, Namun tak ada niat sedikit pun untuk mozza membuka pintu tersebut.