Nggak bisa tidur kayak tadi. Maunya tidur sambil dipeluk sama zoo aja- mozza
_____
Mozza masuk kerumahnya dengan mengendap-endap, ia masuk lewat pintu utama dengan kunci cadangan.
Saat berada di ruang tamu, ternyata lampunya telah dimatikan.
"Husfftt" mozza mehela nafasnya lega.
Untung saja orang tuanya sudah tidur pikirnya
"Dari mana kamu?" Tanya seseorang tepat dibelakang mozza dengan nada dingin
Bertepatan dengan mozza membalikkan badannya saat itu pula lampu tersebut dinyalakan
"Ah...anu..tadi..itu..__
"Darimana?" Tanya orang itu lagi
Mozza menundukkan kepalanya
"Jalan sama zoo" lirihnya"Zio?" Tanya orang itu
"Hm" gumam mozza
"Kenapa pulang nya jam 1 pagi?"
Mozza mendongkakkan kepalanya menatap ke orang itu
"Tadi aku ketiduran di apartemen zoo, pas bangun dah jam segini aja" alibi mozza
"Apa? Kamu tidur di apartemen zio? berduaan?" Teriak orang itu terkejut
"Iya aku ketiduran di apartemennya zoo, tapi ngga berduaan kok pah. Ada teman zio sama sepupu perempuannya juga" alibinya lagi
"Ok. Kali ini papah percaya. Lain kali jangan pulang terlalu malam lagi ya" peringat papahnya
Ya. Orang itu adalah papahnya mozza. Ternyata dari tadi papahnya belum tidur karena menunggu mozzayang belum pulang
Sedangkan mamahnya sudah tidur"Aku ke kamar dulu ya pah" pami mozza
"Hm"
______
"Pah? Kak Bagas kapan pulang?" Tanya mozza saat berada di meja makan bersama keluarganya
"Mungkin beberapa hari lagi" ujar Mayang
FYI: bagas adalah anak angkat Mayang dan putra
Bagas pranata boeritto namanya biasa di panggil Bagas. Usianya kini 19 tahun, sedang melanjutkan kuliah di Belanda"Kangen banget sama kak Bagas" pekik mozza kegirangan
"Bukan hanya kamu, kami juga kangen dia" timpal putra
"Mah, pah. Kalo kak Bagas mau pulang ke Indonesia nanti kabarin aku ya. Aku mau jemput dia di bandara nanti" kata mozza
"Iya" ucap Mayang sambil terkekeh pelan melihat anak perempuannya yang sangat semangat menunggu kedatangan si kaka
"Kalo gitu, aku berangkat dulu ya" pamit mozza kemudian berdiri dari tempat duduknya lalu menyalimi punggung tangan kedua orang tuanya
"Hati hati. Jangan ngebut bawa motornya" peringat Mayang
"Iya" kata mozza kemudian berjalan menuju garasi
"Seperti nya kita tidak harus lagi menjodohkan mozza. Melihat kakaknya ingin kembali saja ia sudah senang dan bahagia" ucap putra kepada istirnya sambil menatap punggung badan mozza yang kian menjauh