32) Double Date Jadi-jadian

3.3K 123 4
                                    

*Rena's POV*

"Bilang 'Aaaa'," suruh Vesa.

"Nggak mau," tolakku.

"Dih, kan aku udah susah-susah ngupasin apel ini. Jahat dasar," kata Vesa, manyun.

"Tapi aku nggak suka apel," ujarku.

"Ya terus maunya apa?" tanya Vesa.

"Pir," jawabku.

"Lah kan mirip-mirip."

"Tapi tetep aja beda."

Pasti Esa udah kesel tuh. Liat aja mulutnya komat-kamit. Tapi biarin ah, sekali-sekali.

"Oke, oke. Pir," ujar Esa, mencari pir di keranjang. Tapi abis itu dia menepuk dahi. "Oh iya, pirnya kan udah abis kemaren."

"Oh, kalo udah abis aku makan apelnya aja deh," kataku, mengambil piring berisi apel yang tadi dikupas Esa.

Esa memberiku tatapan datar. Lalu, ia bangun dari kursi, berjalan menuju sofa di ujung ruangan dan duduk di sana. Kemudian ia mengambil salah satu bantal dan menelungkupkan kepalanya di bantal itu.

Samar-samar, kudengar ia bilang, "Apa salah gue sebenernya?"

Aku pun ketawa. "Jangan ngambek gitu dong."

Esa menengadahkan kepalanya, terus duduk di kursi di sebelah kasurku lagi. "Lagian, nyebelin banget dah."

"Ajaran siapa dulu," balasku.

"Aku kan nggak ngajarin, kamunya aja yang ngikutin," balas Esa juga.

"Berarti kamu memengaruhi," kataku lagi.

"Iyain deh, biar seneng," ujar Esa.

drrtt drrtt

"HP siapa tuh?" tanyaku.

Esa ngecek HP-nya. "Bukan."

"Punya aku kali ya?" Aku pun mengambil HP-ku yang ada di atas meja. "Iya, betul."

From: Lingga

"Dari siapa?" tanya Esa.

"Dari Lingga," jawabku.

"Katanya apa?" tanya Esa lagi.

"Belom dibaca, kamu udah nanya duluan sih," kataku.

"Ya udah, ya udah. Baca dulu gih," suruh Esa.

Aku pun membaca SMS Lingga yang berisi:

Na, bentar lagi aku sama alika jenguk kesana

Aku tersenyum membacanya. Alesan banget jenguk-jenguk bareng Alika. Modus biar bisa berduaan pasti.

"Kenapa senyum-senyum, Ren?" tanya Esa.

"Lingga mau jenguk ke sini," jawabku, "sama Alika."

Esa ikut tersenyum, malah ketawa. "Ah, si Riza, modus kok ke rumah sakit."

"Tau tuh," kataku. "Eh, iya, aku jadi ada ide."

"Apaan?"

"Nih, ya. Jadi.."

~~~~~~~~~~

"Assalamualaikum," kata Lingga sama Alika, barengan.

Tuhkan, belom apa-apa aja udah kompak.

"Waalaikum salam," jawabku sama Esa.

Alika menaruh keranjang buah di meja. Aku melirik isinya. Yes, ada pir.

Uh, Rena. Ini bukan saatnya mikirin pir.

"Sori tadi macet," kata Lingga.

Halah, pasti sendirinya juga seneng lama-lama berduaan sama Alika. Keliatan tuh bekas senyum-senyum.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang