Solusi Ala RMJ

755 51 11
                                    

WADUH! TELANJANG? BUGIL gitu? Bugil yang nggak pakai baju itu kan, bukan bugil, bule gila? Karena kalau bugil bule gila aku sudah yakin Mas Setip ini positif mengidap bugil itu. Ck, aku benar-benar tidak bisa membayangkan Mas Setip harus telanjang. TELANJANG saudara-saudara. Dengan kulitnya yang seputih itu dan seperti transparan itu entah kenapa aku membayangkan anak tikus yang baru saja lahir. Duh, langsung merinding kan ngebayanginnya. Milih telanjang atau harus bayar berjuta-juta karena menghina dan mencuri –yang dia sebut meminjam diam-diam-? Bagaimana bisa memilih kalau aku saja tidak sudi melihat Mas Setip telanjang, sedangkan uang kuyakin dia pasti tidak punya. Ya Tuhan, cobaan apalagi ini.

Ck, lagian Mas Setip ini ngapain lagi sih? Baru kemarin aku harus bayarin hutang dia ke pertamini itu, dan sekarang ini? Aduh! Nggak ada kapoknya sih vampire yang satu ini. Kalau bukan karena perikevampiran, aku pasti sudah meninggalkannya saat ini. Hanya saja aku sudah terikat kepada janjiku sendiri untuk saling membantu sesama vampire. Apalagi setelah hidup selama beratus-ratus tahun, baru dia vampire yang kutemui di Indonesia ini. Yah, anggap saja saat ini aku menjadi bapak peri –vampire- bagi vampire miskin juga terlantar ini. Aduh, tapi dari mana kami bisa dapat uang sebanyak itu untuk membayar mas-mas were kontri ket ini? Uangku sudah habis untuk membayar kontrakan kamar kecilku itu, hanya tersisa beberapa ribu untuk membeli ayam atau sejenisnya untuk kami ambil darahnya demi kelaparan dan kehausan kami yang pasti harus kami puaskan. Lagipula aku baru saja bekerja satu hari, tidak mungkin kan tiba-tiba aku menagih gaji di muka atau berhutang di muka. Ah! Susah sekali sih hidup menjadi vampire baik hati nan miskin seperti ini?

“Ehem … begini wae Mas … were … uhuk … em, Mas Rojak.” Duh! Hampir saja aku keceplosan juga memanggilnya mas were kontri ket. Bisa kena tuntut juga aku nanti. Cukup satu saja yang mendapatkan masalah aneh begini. Aku di sini hanya sebagai penyelamat Mas Setip merangkap fasilitator mereka untuk berdamai.

“Ape? Pokoknye nggak mau tau ye, elu kudu ganti rugi.” Jawab Mas Rojak were kontri ket itu dengan penuh emosi melotot ke arah Mas Setip yang masih saja berusaha menahan tawanya. Sama sekali tidak ada kepanikan di wajahnya terhadap ancaman ditelanjangi oleh were kontri ket ini. Ya ampun, sebenarnya sedari tadi aku juga ingin tertawa karena ‘were kontri ket’ itu. Makhluk mana yang dengan tulus ikhlas menerima disebut sekumpulan were kontri ket alias siluman kucing kampung. Sendeso-ndesonya aku, aku masih terdengar sedikit keren dengan jenis vampire ini. Hah, baru kali ini rasanya aku bersyukur aku terlahir sebagai vampire, bukannya siluman kucing garong, eh maksudnya siluman kucing kampung seperti mas-mas ini. Antara miris plus bikin ngakak sih. Ah, fokus Raden Mas Joko … fokus … sekarang ini kamu punya tugas berat yang harus segera ditangani, yaitu mendamaikan antara siluman kucing kampung dengan vampire bule miskin ini.

“Iyo … iyo … Mas Rojak, kulo janji, kulo bakalan mastiin kalau Mas Setip bayar hutangnye.” Jawabku melotot ke arah Mas Setip yang segera membalasku dengan tatapan garang.

“No no no … I tidak hutang apapun ke dia. I hanya mengambil or meminjam diam-diam … ingat?” ucap Mas Setip yang hanya membuatku menghela nafas panjang. Jelas-jelas dia sudah mengambil dompet itu dari pemiliknya, jadi jelas-jelas juga itu namanya mencuri, masih ngeyel ngeles namanya mengambil atau meminjam diam-diam. Bener-bener bugil, bule gila!

“Enak aja! Jelas-jelas elu nyolong dompet gue! Elu juge udeh mencemarkan name baik para were kontri ket.” Nah lagi kan, mas were kontri ket nya nggak terima. Kalau seperti ini terus kapan masalah ini bisa selesai? “Oke … oke … begini, bisa kan kite rundingkan mawon masalah ini. Jalan damai?

“Ck, gue nggak suke rawon.”

“Mawon, Mas, mawon … mawon is …”

“Ah, serah elu dah, mau rawon mau mawon. Yang penting gue mau die tetep ganti rugi same gue.” Aduh, ini kenapa bahasanya jadi kacau balau begini. Yang satu Indonesia keinggris-inggrisan, yang satu Indonesia kebetawi-betawian, sedangkan aku, Indonesia kejawa-jawaan, dan sekarang aku terkontaminasi tiga bahasa itu. Benar-benar bhineka tunggal ika kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ganteng-Ganteng SongongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang