Pertemuan 🌈

71 11 8
                                    

Happy Reading 😘

Mentari telah memancarkan cahayanya dikamar seorang gadis, sehingga membuatnya terbangun dari tidurnya.

Tok... Tok... Tok..
Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar gadis itu.

"Non, bangun udah pagi, Non gak sekolah apa?" Ujar wanita paru baya, membangunkannya.

"Iya bik Venus udah bangun" Jawabnya.

Ya, Nama gadis itu Venus Carolina Gabriel, seorang gadis cantik, multitalenta. Ramah, ceria, dan suka berteman, tapi!. Itu dulu sebelum semuanya terjadi.

Sekarang Venus sudah siap dengan seragam sekolahnya,dan tidak lupa polesan bedak yang kusam, dan kacamata yang ter tengger dihidungnya,rambut yang dikepang dua, membuat kesan Nerd pada diri Venus.

Venus menuruni tangga, dan menuju dapur untuk menyiapkan bekalnya,
Sebelum berangkat Venus menyempatkan untuk sarapan bersama pembantunya di dapur,
Terdengar suara gelak tawa dari meja makan, hati Venus seakan tersayat mendengarkan suara itu.
Venus ingin sekali makan bersama mereka. Tapi apa boleh buat percuma dia makan satu meja dengan mereka tapi kehadirannya tidak dianggap.

Setelah selesai sarapan Venus keluar dari dapur dan menghampiri Pembantunya bik Ina,

"Bik, Venus berangkat ya, Assalamu'alaikum" Ujar Venus pamit kepada Bik Ina, sambil mencium tangan bik Ina.

"Iya, Non hati-hati dijalan, Walaikumsalam" Jawab bik Ina menerima jabatan tangan dari Venus.

Saat Venus sudah berjalan, Venus menerima tatapan kebencian dari mereka semua, tapi Venus mencoba Mengabaikannya dan tetap berjalan.

"Dasar anak gak tau diri! " Ucap Albet Millam Gabriel ayah Venus.

"Mungkin dia lupa kalo dia masih punya orang tua!!" Jawab Veno kakak kandung Venus.
Veno Millam Gabriel, kakak kandung Venus yang juga ikut membencinya.

Sungguh Kata-kata yang keluar dari mulut mereka membuat hati Venus teriris, tapi dia bisa apa?.

'Kasian Non Venus, ya Allah berikanlah kesabaran kepada gadis itu ya Allah' batin bik Ina.

Air mata Venus mengalir, tapi cepat dihapus oleh Venus dia tidak ingin ada yang tau keadaannya.

%'~'%

Venus sedang menunggu di halte, setelah beberapa menit angkot{Angkutan Kota}.

Didalam angkot hanya ada beberapa siswa SMA Samudera. Venus yang hanya fokus ke pada novelnya, tidak sadar bahwa ada sepasang mata yang melihatnya.

Saat angkot berhenti didepan gerbang SMA Samudera, Venus langsung turun dan membayar ongkosnya kepada si supir.

Venus berjalan menyusuri koridor yang sudah dipadati siswa lain, dan banyak sekali yang melihat Venus seperti rasa jijik, tidak suka, padahal Venus tidak melakukan kesalahan apapun. Venus sudah terbiasa dengan gunjingan mereka semua.

"Ih tu cupu ngapain sih sekolah disini? Merusak pemandangan aja! Hahahha"

"Eh... Eh.. Eh.. Liat si cupu udah dateng, minggir-minggir, ntar ketularan cupu lagi! Hahahahah"

"Liat-liat dia mulai caper tuh sama kakak kelas!! Gak sadar diri kali ya!! Hahahaha"

Dan masih banyak lagi cibiran-cibiran dari mulut yang gak bermutu dari mereka.

 VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang