08. 놀람 [Surprise]

6.5K 930 226
                                    

Terhitung ini merupakan hari ke dua masalahnya dan Taehyung kelar, berkat kepolosan Hyera semuanya berjalan dengan sangat baik walaupun kedua pasangan suami-istri itu tak saling berbicara. Sama seperti hari-hari sebelumnya atau mungkin mereka akan saling memainkan peran sebagai orang tua ketika Hyera berada di dekat mereka. Setidaknya itulah yang bisa mereka lakukan jika tak ingin melihat wajah Hyera ditekuk karena merasa kecewa akan sikap kedua orang tuanya yang kurang bersahabat.

Hari ini Taehyung akan melakukan perjalanan dinas ke luar kota katanya untuk mengurus properti keluarga Kim di sana. Sayang sekali padahal nanti malam merupakan acara hari jadi pernikahan sahabatnya Kim Namjoon dan Kang Eunbyul. Harusnya Taehyung bisa hadir bersama Sohyun namun sepertinya hingga kini undangan itu belum diterima Sohyun sehingga wanita Kim itu bersikap biasa saja seolah memang tidak ada apa-apa.

Sementara itu di teras rumah berulang kali Taehyung mengecup pipi gembil Hyera begitupun sebaliknya Hyera melakukan hal yang sama meskipun posisi mereka terbilang sulit. Pasalnya Hyera berada dalam gendongan Sohyun sedangkan Taehyung berdiri di depan wanita Kim itu. Melihat interaksi Taehyung dan Hyera tiba-tiba hati Sohyun menghangat dengan seutas senyum yang terpatri di bibirnya. Senyumnya begitu tipis, sangat tipis hingga Taehyung tidak menyadarinya.

"Ayah, jangan lupa belikan Hye dengan unicorn."

Taehyung mengangguk, ia pasti membelikannya. Apalagi itu merupakan permintaan pertama Hyera setelah sekian lama, jadi bisakah Taehyung menolak?

Tentu tidak, terlebih wajah Hyera tampak memohon. Maniknya yang berbinar membuat Taehyung merasa berat untuk melangkah pergi habisnya Hyera lucu sekali. Taehyung jadi ingin berdiam diri di rumah sambil memeluk Hyera sepanjang hari dan menggoda putri semata wayangnya itu.

"Kau tidak ingin sesuatu?" Sohyun terkesiap, wanita Kim itu masih berusaha mencerna pertanyaan Taehyung barusan. Rasanya aneh ketika Taehyung menanyakan hal itu.

Sohyun kemudian menggeleng sambil tersenyum. "Tidak, terima kasih."

Taehyung mengerti, Sohyun itu masih sama seperti dulu. Dia takkan meminta apa pun, terkecuali wanita itu memang sangat membutuhkannya. Pun Taehyung hanya mengangguk kemudian mengecup kening Sohyun. Seperti biasa yang ia lakukan dua hari ini—berusaha menjadi suami dan ayah yang baik.

"Aku akan kembali besok pagi. Jaga dirimu dan juga Hyera. Jangan keluar tanpa persetujuan dariku, jika ingin sesuatu mintalah pada kepala pelayan. Selama aku tidak di rumah jangan lakukan apa pun yang membuat aku marah. Mengerti?"

Sohyun menghela napas berat. Akhir-akhir ini Taehyung bersikap sangat protektif hingga rasa-rasanya akan mendekati sikap posesif jika dari hari ke hari terus seperti ini. Jujur saja Sohyun mulai merasa bosan dengan kegiatan yang terbatas. Tak ada lagi kerja berat seperti mencuci, membersihkan rumah, mengurus tanaman yang berada di taman belakang dan taman depan, memasak, dan masih banyak lagi.

Sejujurnya selama ini Sohyun terbiasa melakukan pekerjaan rumah sendirian, jadi ketika ia dituntut untuk istrirahat tentu saja itu sangat mengganggu dirinya. Sohyun ingin berkerja, bekerja, dan bekerja. Kendati tubuhnya akan merasa kelelahan nantinya.

"Aku pergi." Lamunan Sohyun membuyar, wanita Kim itu mencoba untuk mengembalikan kesadarannya. Sembari menatap Taehyung yang mulai memasuki mobil lalu diikuti dengan sang sekretaris yang mengambil tempat di samping supir. Membiarkan Taehyung duduk sendirian di belakang.

"Ibu. Ayah sudah pergi," ujar Hyera. Anak kecil itu masih menatap mobil sang ayah hingga benar-benar menghilang.

"Kita masuk sekarang ya." Hyera manggut-manggut membuat poninya ikut bergerak naik turun.

Baru saja Sohyun ingin masuk ke dalam tiba-tiba saja ponselnya berdering. Lantas dengan sigap Hyera segera memberikan ponsel ibunya yang semula ia pegang untuk sekadar bermain, atau menonton video animasi.

LUDERE (1) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang