B

368 42 2
                                    

"Tidak usah dipikirkan Kyung." Baekhyun berusaha meyakinkan sahabatnya di seberang telepon sana

"Kau yakin? Apa tidak apa - apa jika aku tidak menjengukmu?" Tanya Kyungsoo untuk kesekian kalinya di seberang sana membuat Baekhyun mendesah lelah

"Tidak apa - apa Kyungsoo! Memangnya kau mau pulang - pergi dari Jeju - Seoul hanya karena mataku ini? Lagipula aku sudah membaik, di-istirahatkan sebentar saja sudah akan sembuh, kalau begitu aku sebaiknya istirahat, salamkan salamku untuk orang tuamu ya? Dan semoga cepat sembuh untuk nenekmu di Jeju."

"Terima kasih Baekhyun-ah, dan kau juga cepat sembuh, aku janji akan mentraktirmu jika kita bertemu nanti sebagai ganti rugi karena tidak bisa menjengukmu."

Baekhyun mendengus!

"Iya, iya, bye Kyung."

Setelah berbicara dengan Kyungsoo, Baekhyun memilih merebahkan dirinya kembali, tiba - tiba otaknya memutar kembali kejadian dimana Park Ssaem yang memegang pundaknya saat matanya tersikut

Dapat Baekhyun lihat wajah khawatir Park Ssaem disana, hatinya pun menghangat kala perlakukan Park Ssaem seperti itu

Ngomong - ngomong ini sudah sehari semenjak kejadian itu dan Baekhyun memilih untuk tidak masuk sekolah dikarenakan ia tidak akan fokus belajar dengan satu mata sedang mata yang lain masih tertutup kain putih dan masih terasa berdenyut

Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong

Suara bell apartemennya membuyarkan lamunan Baekhyun tentang Park Ssaem

"Eomma?" Gumam Baekhyun menerka siapa yang memencet bell-nya itu, siapa tahu itu Eommanya yang datang jauh dari Bucheon

Ting Tong

Ting Tong

"Iya, sebentar."

Dengan malas Baekhyun beranjak dari tempat tidurnya, rambutnya gadis itu biarkan sedikit berantakan, toh, yang datang tidak akan jauh dari keluarga dekatnya

Ceklek

"Hai."

Baekhyun meneguk ludahnya kasar setelah melihat siapa yang bertamu ke apartemennya

Park Ssaem berdiri disana dengan sebuket bunga dan sebuah kantung entah berisi apa. "Park Ssaem? Kenapa kemari? Eh! Maksudnya, silahkan masuk." Baekhyun menepuk pipinya pelan ketika pertanyaan tadi keluar begitu saja dari mulutnya

Baekhyun begitu gugup!

"Keluargamu sedang tidak ada?" Chanyeol membuka suara ketika mereka sampai di kamar Baekhyun, gadis itu kembali duduk di tengah ranjangnya sedangkan Chanyeol duduk pada kursi di sebelah ranjang Baekhyun

"Mereka di Bucheon, aku tinggal sendirian." Jawab Baekhyun

Chanyeol menggaruk tengkuknya

Baekhyun tidak berani menatap mata Chanyeol

"Ah! Ini untukmu." Chanyeol menyimpan sebuket bunga dan kantung pada nakas jati di sebelahnya. "Terima kasih, seharusnya Ssaem tidak perlu repot - repot." Ujar Baekhyun

"Tidak masalah."

"Ssaem tahu alamat apartemenku darimana?"

"Buku siswa."

Baekhyun mengangguk mengerti

Keduanya terdiam, Chanyeol melipat lengannya di depan dada, wajahnya tampak biasa saja namun tidak ada yang tahu tentang hatinya

5) Basket LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang