Pesta

24 2 2
                                    


"dek, buruan udah mau berangkat nih" ujar Rio sambil mengetuk pintu kamar ku

"Bentar lagi bang" teriak ku dari dalam kamar

"Lama banget sih dandannya?" Imbuh Rio

"ih bawel ya lu bang udah Sono tunggu di bawah aja nanti gue nyusul ih" ujarku sambil membuka pintu

"Habis lu lama banget sih dek" celetuk rio

"Emang mamah sama papa udah siap?" Tanya ku kepada bang Rio

"Belum hehehe" jawab nya sambil mengikuti ku masuk ke dalam kamar

"Kebiasaan ih Abang iseng banget" ujarku yang kesal dengan tingkah konyol Rio
"Lah terus Abang ngapain ngikutin aku masuk?" Tanyaku lagi kepada bang Rio

"Habis kalo nunggu di bawah nggak ada temen, boleh ya Abang di sini" jawab nya dengan nada memaksa

"It's oke" jawab ku singkat sambil merapihkan peralatan make up yang berantakan di depan cermin

"Wih tumben lu cantik dek" ledek Rio

"Baru nyadar loe bang kalo adeknya cantik" jawab ku sambil memanyunkan bibirku yang baru saja aku poles dengan lipstik

"Kecil-kecil udah centil ih" ujar bang Rio yang langsung pergi meninggalkan aku di kamar

"Dasar jelangkung datang tak di undang pulang nggak di antar huuu" ujar ku sambil merapihkan baju.

Setelah di lihat sudah rapih dan perfect aku pun keluar meninggalkan kamar ku dan menuju ke bawah untuk bersiap siap pergi ke rumah Dinda.
"Astaga Nisa kok kamu pakai baju nya kecil banget sih" ujar mamah yang kaget melihat penampilan ku

"Ini tuh nggak kecil mah, emang dasarnya aja model nya begini," jawabku
"Lagian ini bajukan mamah yang beli" ujarku lagi dengan bete

"Udah-udah nanti kemalaman nih" ujar papah yang langsung menengahi

"Yasudah ayo" jawab mamah yang langsung menggandeng tangan papah

"Rio bawa mobil ya" ujar papah kepada bang Rio

"Iya pah" jawab bang Rio yang langsung duduk di tempat pengemudi

"Papah di depan, di belakang mamah sama aku" jawab ku manja

"Tau aja ya kalo papa mau duduk di belakang sama mamah" ujar papah yang langsung duduk di samping pengemudi

Mobil pun melaju melewati jalan yang lengang tanpa ada obrolan apa pun. Mungkin semuanya pada sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Dek ini bukan sih alamatnya" ujar bang Rio yang membuyarkan lamunanku

"Di GPS nya sih ini, tapi kok sepi ya bang" jawabku

"Lah gimana sih kalian"ujar papah

"Tapi kayaknya ini deh bang, mungkin belum pada Dateng kali atau mungkin..." Jawab ku gantung
"Eh iya ini bang rumah nya, liat deh tuh banyak temen-temen baru ku baru pada Dateng" sambungku sambil menunjuk orang-orang yang berlalu lalang menuju ke arah rumah yang besar dan bernuansa putih.

"Yasudah ayo turun" ujar mamah yang langsung membuka kenop pintu.
Aku pun mengikuti mamah dari belakang, dan benar saja ini rumah Dinda semua orang udah pada kumpul.

"Hay nis" ujar Dinda sambil melambaikan tangannya ke aku

"Hay" balasku "mah,pah aku ke Dinda dulu ya" izinku kepada mamah dan papah dan langsung meninggalkan mereka

"Yasudah bang mamah sama papah mau ketemu orang tuanya Dinda dulu ya" ujar mamah

"Terus Rio kemana mah?" Tanya Rio

Kupu Kupu Tanpa SayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang