hari yang menyebalkan

23 3 4
                                    

"mah baju nisa di mana ya mah," teriakku dari dalam kamar

"Apa sih nis, pagi pagi kok udah teriak teriak," ujar mamah menghampiri ku

"Eh mamah, kirain aku mamah di bawah makannya aku teriak hehehe" jawab ku sambil senyum senyum manja.

"Mamah liat baju sekolah ku nggak?." sambungku

"Nih kemarin mamah cuci" jawab mamah sambil menyerahkan baju yang sudah rapi

"Makasih ya mah" ujarku.

"Iya sama sama, mamah tunggu di meja makan ya buruan nanti telat." ujar mamah

"Oke mamah." jawab ku di iringi dengan senyum dan aku pun langsung menutup pintu kamar ku.

Di ruang makan semua keluarga ku pun sudah kumpul
"Pagi mah,pah, bang Rio" ujar ku sambil tersenyum dan duduk di samping mamah.

"Pagi sayang" jawab mamah
"kamu makan yang banyak biar kuat" sambung mamah kepada ku

"Iya mah," jawabku di iringi dengan senyuman "bang hari ini naik mobil kan?" Tanya ku kepada bang Rio.

"Nggak" jawab bang Rio simple

"Ih kenapa emangnya bang? Kok nggak naik mobil aja sih, kan hari ini nisa pakai rok pendek bang" coment ku kepada bang Rio.

"Bawel, mau bareng apa nggak sih udah buruan makan nanti telat" jawab bang Rio

"Iya iya bareng yailah" ujar ku sambil memanyunkan bibirku

"Udah udah jangan ngobrol kalo lagi makan." ujar papa yang langsung memotong percakapan aku dan bang Rio.

Sarapan pun berjalan tanpa ada suara
"Udah belum dek? Udah jam segini nih" tanya bang Rio kepada ku

"Owh iya udah bang" jawab ku yang langsung berdiri dari tempat duduk ku

"Mah, pah Rio pamit dulu ya" ujar bang Rio sambil menyalami tangan papa dan mama

"Iya, hati hati di jalan" ujar papah

"Mah,pah nisa juga pamit ya" ujarku yang ikut menyalami tangan papa dan mama.

"Iya hati hati" jawab mamah

"Rio naik apa?" Tanya mamah.

"Mobil mah " jawab bang Rio

"Owh yasudah hati hati di jalan jangan ngebut" ujar mamah

"Iya mah, Assalamu'alaikum" jawab ku dengan bang Rio bersamaan

"Wa'alaikumussalam" ujar papa dan mamah kompak

Aku dan bang Rio pun masuk ke dalam mobil. Mobil pun melesat keluar dari halaman rumah ku dengan santai yang di kendarai oleh bang Rio
"Dek beneran lu suka ya sama Dimas?" Tanya Rio yang memulai percakapan

"Kenapa sih bang nanya itu, orang gue nggak suka kok" jawab ku dengan nada yang aku buat sedih

"Bohong, kemarin Abang denger adek bilang Dimas ganteng banget hayooo ngaku" ujar bang Rio yang masih mengintrogasi aku

'aduh semoga cepat sampai' batinku
"Dek" ujar bang Rio dengan nada keras yang membangun kan aku dari lamunanku

"Hah kenapa bang" jawab ku spontan

"Turun udah sampai" ujar bang Rio

"Hah,,, udah sampai bang?" Tanya ku tidak percaya.

"iya lah " jawab bang Rio

"yaudah mau turun nggak nih? Atau mau Abang kunciin adek di dalem" sambung bang Rio.

"Iya iya" jawab ku sambil membuka pintu mobil.

Kupu Kupu Tanpa SayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang