Memiliki kesamaan bukan berarti jodoh

11 2 2
                                    

"mah, Nisa istirahat dulu ya mah capek banget" ujarku kepada mamah sambil menaiki anak tangga.

"Iya, oh ya nis jangan lupa siapin buku buat besok" ujar mamah.

"Iya mah" jawab ku singkat

Ya begitulah mamah gue seorang wanita yang bawel demi kebaikan anaknya.

Karena gue tuh tipe orang yang selalu bangun kesiangan makanya mamah selalu ngingetin gue tentang buku pelajaran dan tugas-tugas dari sekolah.

"Mah,pah Rio juga naik dulu ya mah" ujar bang Rio yang menyusul ku

"Iya" jawab mamah singkat.

"Dek tadi gimana acaranya? Seru kan?" Tanya bang Rio kepada ku sambil berusaha mensejajarkan langkah nya.

"Udah ah bang Nisa mau istirahat dulu, capek" ujarku yang langsung masuk ke kamar dan menguncinya.

*Dimas p.o.v*

"Astaghfirullah, kenapa sih tuh cewek selalu muncul" ujar Dimas ngedumel di dalam kamar.

"Pokoknya gue harus menghindar dari dia" sambungnya. Bukan masalah takut sama sih cewek ya guys karena Dimas emang benar-benar menjaga pandangannya.

'Lah kenapa gue jadi mikirin dia sih' batinnya

Tok tok tok
Suara ketukan pintu dari luar

"Dim, Dimas mamah mau ngomong sebentar sama kamu nak" ujar mamah dari luar kamar.

"Iya mah, kenapa" jawab Dimas sambil membuka kan pintu

"Dim maaf malam-malam ganggu waktu istirahat kamu ya nak," ujar mamah
"Mamah cuma mau bilang Minggu besok kita mau pindah rumah" sambungnya.

"Mau pindah ke mana mah?" Tanya Dimas

"Kita pindah ke tempat yang lebih dekat sama kantor papah kamu, lagi pula Deket juga kok ke sekolah kamu" jawab mamah.

"Ya kenapa kita harus pindah sih mah, kan bisa berangkat ke kantor ataupun ke sekolah dari sini" ujar Dimas

"Pokoknya kamu harus nurut apa kata mamah dan papah kamu nak, kamu nggak boleh ngebantah apa kata orang tua" ujar mamah menjelaskan.

"Oke deh mah dimas akan turutin keinginan mamah dan papah" ujar dimas sambil memperlihatkan susunan giginya yang putih.

"Itu baru anak mamah," ujar mamah sambil mengelus kepalaku. "Yaudah gih istirahat besok sekolah kan" sambungnya dan beranjak pergi meninggalkan kamar dimas.

'mamah,,,mamah,,, terkadang suka aneh aja gue sama mamah, kayak nggak ada hari esok hehehe' ujar Dimas entah dia ngomong sama siapa.

Begitulah mamah dia selalu menginformasikan sesuatu jauh-jauh hari, bukan masalah jauh-jauh hari nya juga sih beliau juga terkadang suka mengobrol dengan anak-anaknya hingga larut malam.

Terkadang juga beliau suka membantu tugas anak-anaknya apabila ada PR.

Oh ya kenalin nama gue Dimas Febriansyah gue anak kedua dari tiga bersaudara, gue mempunyai seorang kakak perempuan yang baik yang bernama Melody Oktaviani dan sekarang beliau sedang mengejar S1 di new York. Adik gue bernama Salsa Angelina dia sekarang masih duduk di bangku SD kelas 2 dia adik kesayangan gue.

Suara adzan subuh berkumandang membangunkan Dimas yang masih terlelap.
"Dim, bangun nak ayo sholat dulu" ujar mamah Dimas sambil mengetuk pintu kamar.

"Iya mah, Dimas udah bangun kok mah nanti Dimas nyusul" ujar Dimas yang langsung beranjak dari tempat tidur nya dan langsung mengambil air wudhu.

Setelah selesai sholat Dimas membaca Al-Qur'an dengan suara merdu dan setelah selesai membaca Dimas pun langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Dimas termasuk murid yang teladan di sekolahnya dia nggak pernah telat ke sekolah.

"Mah,pah Dimas berangkat dulu ya mah" pamit Dimas kepada mamah dan papahnya.

"Kamu nggak mau sarapan dulu dim?" Tanya mamah Dimas

"Nggak mah, nanti beli aja di sekolah hehehe," jawab Dimas sambil mencium tangan kedua orang tuanya "Assalamu'alaikum" sambungnya

"Wa'alaikumussalam" Jawab mamah dan papah dimas bersamaan.

Dimas berangkat ke sekolah menggunakan motor favoritnya dan melaju meninggalkan garasi rumah menuju ke sekolah.

"Pagi pak" ujar Dimas kepada bapak penjaga sekolahnya setelah sampai di sekolah.

"Pagi" balasnya

Dimas pun langsung berjalan menuju kelasnya melewati koridor sekolah yang masih lengang cuma ada beberapa siswa/i yang baru datang.

"Hey dim, loh udah umumin belum ke adek kelas kalo bulan depan ada LDKS?" Tanya Salma kepada Dimas yang baru saja duduk di bangku nya.

"Oh ya sorry sal gue lupa" jawab Dimas

"Yaudah nanti sebelum jam istirahat loh harus udah selesai keliling ke kelas X oke, soalnya pas istirahat kita mau ada rapat OSIS" ujar Salma

"Iya bawel" jawab Dimas

"Loh tuh yang bawel, yaudah kalo gitu gue ke ruang OSIS dulu soalnya masih ada yang harus gue urus" ujar Salma yang langsung pergi meninggalkan Dimas di kelas sendirian.

'dari pada gue di kelas mending gue ke kantin nyari sarapan' ujar Dimas entah dia ngomong ke siapa

Dimas pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung berjalan menuju kantin sekolah.

Suasana kantin pun masih sepi tapi udah ada beberapa murid yang udah duduk di bangku kantin

"Mang Asep, bakso satu mangkuk ya pakai sayur aja" jawab Dimas dan Anisa bersamaan.

Dimas pun langsung menoleh ke arah Anisa
"Mang saya duluan ya mang" ujar Dimas

"Ih aku dulu mang, kan tadi aku ngomong nya duluan" ujar Anisa

"Enak aja gue Dateng duluan ye ke sini" ujar Dimas nggak mau kalah tanpa menoleh kan pandangan nya.

"Apaan sih kak tadi kan gue duluan yang Dateng kesini dan yang mesen duluan itu gue kak" Nisa juga nggak mau kalah.

"Udah udah nih pesenan kalian berdua udah siap, Jangan ribut lagi ya" ujar mang Asep menengahi dan langsung memberikan pesenan kepada Dimas dan Anisa
"Lagian ya mamang teh heran sama kalian kok bisa sama ya mesennya udah gitu ngomongnya juga kompak wah jangan-jangan kalian jodoh lagi" sambung mang Asep dengan logat sundanya

"Ah mang Asep teh ngawur mana mungkin saya berjodoh sama cewek kayak gini" ujar Dimas mengikuti logat Sunda mang asep sambil memilih bangku yang masih kosong

"Maksud kakak apa he cewek kayak gini, cewek ya emang kayak gini masa kayak mang Asep" timpal nisa yang langsung duduk di meja seberang Dimas dan langsung menyantap makanan nya.

'cewek aneh tapi bener juga ya apa yang dia katakan' batin Dimas


♥️♥️♥️
Maaf ya guys baru up cerita nya.
Jangan lupa vote dan komen biar lebih sering nge up cerita nya 😊

Kupu Kupu Tanpa SayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang