Matahari sudah mulai terbit cahayanya mulai masuk melewati jendela yang tidak terlalu besar sehingga membangunkan seseorang yang berada di dalam ruangan tersebut. Gabi pun terbangun dan mulai membangunkan sahabatnya yang masih tertidur, namun Gabi terfokus pada tempat tidur Aobe, Gabi tersadar bahwa Aobe tidak ada dikamar dan sudah meninggalkan mereka terlebih dahulu.
"Aobe tidak ada, dia sudah terlebih dahulu meninggalkan kita" ucap Gabi
"Ayo kita segera bergegas menyusul Aobe" ucap Taki
"Kita persiapkan dulu semuanya, Gabi kamu cari Aobe menggunakan vision mu" ucap Taki
"Yang aku lihat disini, Aobe sedang berada di sebuah jalan yang ramai sepertinya ia sedang terburu-buru" ucap Gabi
"Kemana arah Aobe?" Tanya Taki
"Sepertinya dia ingin menuju kantor pemerintahan" ucap Gabi
"Ayo susul dia sebelum semakin jauh" ucap Taki
"Ki, keluarkan baling-baling kita susul Aobe menggunakan itu" ucap Tara
"Ini, masing-masing satu gunakan dengan hati hati" ucap Taki
Mereka pun langsung menyusul Aobe dengan menggunakan baling-baling, awalnya mereka kesusahan menggunakannya namun setelah beberapa lama mereka mulai bisa beradaptasi, tak butuh waktu lama untuk menyusul Aobe, mereka langsung menemui Aobe.
"Hei Aobe mengapa meninggalkan kita" ucap Gabi
"Aku tak enak membangunkan kalian yang sedang tertidur nyenyak, oleh karena itu aku terlebih dahulu berangkat" ucap Aobe
"Lalu kau mengapa menggunakan jalan ramai ini, mengapa tidak menyelinap saja" ucap Tara
"Aku tidak tahu jalan masuk menuju kantor pemerintahan" ucap Aobe
"Sebentar, sepertinya aku tau dimana jalan untuk menyelinap menuju kantor pemerintahan" ucap Gabi
"Bagaimana kau tahu, sedangkan kau baru saja tiba kemarin disini" ucap Aobe
"Nanti kujelaskan semuanya" ucap Aobe
"Sudah turuti saja apa kata Gabi" ucap Taki
"Ayo ikuti aku" ucap Gabi
Gabi menggunakan visionnya untuk menuju kantor pemerintahan dengan cara menyelinap tanpa diketahui oleh penjaga kantor, vision itu sangat membantu sekali untuk Gabi. Mereka pun menyelinap dengan cara diam-diam dan berhati-hati sehingga tidak menimbulkan kecurigaan bahkan suara apapun. Mereka pun berhasil masuk ke bagian perbekalan tempat bibi Aobe bekerja, Aobe mencari bibi nya disana, dan setelah lama mencari akhirnya bibi Aobe ditemukan sedang menuju pesawat yang sedang dibuat, kapal itu baru pertama kali dilihat oleh Aobe dan bentuknya seperti pesawat tempur dan juga ada pesawat seperti roket, sepertinya pemerintahan sedang merencanakan sesuatu yang tidak diketahui oleh penduduknya.
"Sepertinya ada yang dirahasiakan oleh pemerintah" ucap Aobe
"Mereka membuat pesawat yang aneh" ucap Tara
"Sepertinya pemerintah ingin pindah ke luar angkasa" ucap Shasya
"Sepertinya begitu, karena ini sangat rahasia" ucap Gabi
"Aku ingin membongkar semuanya, dan membawa pulang bibi" ucap Aobe
Lalu Aobe pun berlari mengejar bibi nya dan menbuat kaget Gabi dan sahabatnya, Reaksi Aobe membuat pekerja di tempat tersebut kaget termasuk bibi nya yang tidak menyangka Aobe bisa masuk ke kantor. Lantas penjaga kantor pun langsung berdatangan untuk menangkap Aobe
"Heii Aobe cepat larii" teriak Tara
"Bibi ayo ikut aku, bongkar semua rahasia pemerintahan ini" ucap Aobe
"Bibi tak bisa Aobe bibi sudah ditugaskan disini, bila tidak akan ada hukuman, sebaiknya kamu cepat melarikan diri" ucap bibi
Gabi dan Taki pun segera menyusul Aobe karena penjaga sudah mulai berdatangan, namun mereka sudah terlanjur tertangkap dan tak bisa melarikan diri , mereka dibawa oleh penjaga ke penjara sedangkan Aobe dibawa ke ruangan kepala pemerintahan.
"Tara apa yang harus kita lakukan?" Tanya Shasya
"Sepertinya kita harus temui dan bicara dengan bibi, demi kebaikan semua" ucap Tara
"Bagaimana caranya, mereka saja tertangkap" ucap Shasya
"Kita punya kekuatan masing-masing kan, mengapa tak digunakan" ucap Tara
"Ya aku dan kamu punya kekuatan" ucap Shasya
"Saat kondisi nya sudah mulai kondusif kita menyelinap menghampiri bibi, saat ada orang yang melihat gunakan kekuatan mu, buat mereka pingsan" ucap Tara
"Idemu bagus tar" ucap Shasya
Saat kondisi sudah mulai kondusif kembali, Tara dan Shasya menyelinap menghampiri bibi yang masih sedih dipojokan, saat mereka menghampiri, bibi pun kaget, Tara pun menjelaskan rencana yang ingin mereka wujudkan begitu pula rencana Aobe, sedangkan Shasya bertugas mengawasi sekitar. Bibi pun menyetujui dan mendukung rencana yang telah dibuat, sehingga mereka mulai menyusun rencana untuk membebaskan Aobe, Taki dan Gabi. Bibi pun memberi denah kantor pemerintahan sehingga bisa memudahkan Tara dan Shasya mengetahui keberadaan penjara teman-temannya. Bibi pun tidak bisa berlama-lama berbincang dengan Tara dan Shasya, akhirnya Tara dan Shasya kembali ke rumah Aobe dan menyusun rencana untuk membebaskan Sahabatnya.
Sedangkan di ruangan kepala pemerintahan, Aobe diintrogasi dan diawasi sangat ketat oleh kepala pemerintahan
"Aobe apa yang kamu lakukan tadi, kamu ingin merusak kota ini ya" ucap kepala pemerintah
"Aku tidak merusak kota ini, justru kau lah yang ingin merusak kota ini" ucap Aobe
"Kurang ajar kau Aobe" teriak kepala pemerintahan sembari menonjok Aobe
"Silahkan pukul hingga aku mati, tak ada guna nya kau membunuhku keburukan mu akan segera terbongkar" ucap Aobe
"Cepat kurung dia dipenjara dan jangan beri dia apapun" ucap kepala pemerintah
Darah Aobe bercucuran dari ruangan kepala pemerintah ke penjara, itu dikarenakan tonjokan yang sangat keras yang mengarah ke hidung Aobe oleh kepala pemerintah. Dan penjara Aobe bersebelahan dengan penjara Gabi dan Taki, melihat Aobe bercucuran darah membuat Gabi khawatir
"Taki keluarkan alat medis dan segera beri kepada Aobe" ucap Gabi
"Aku keluarkan alat medis, terimalah ini Aobe" ucap Taki
"Terimakasih" ucap Aobe
"Bi, coba lihat keberadaan Tara dan Shasya sekarang" ucap Taki
"Sebentar, mereka sedang berada dirumah dengan aman, dan sepertinya sedang mempersiapkan suatu rencana, terlihat dari denah kantor yang dimiliki" ucap Gabi
"Sepertinya denah itu didapatkan dari bibi karena ia selalu membawa denah kantor disaku celananya, mereka berhasil menemui bibi" ucap Aobe
"Kita tunggu besok seperti apa" ucap Gabi
Mereka pun beristirahat didalam penjara yang sudah sangat berdebu dan tetap diawasi oleh penjaga, suasana sangat sepi dan hanya terdengar obrolan penjaga
KAMU SEDANG MEMBACA
Lorong Waktu
Science FictionMengisahkan empat orang sahabat yang masih menduduki bangku SMA dan ditemani satu hewan peliharaan kesayangan. Mereka selalu bersama kemanapun dan kapanpun, saling peduli dan tolong menolong. Mereka sangat menyukai sebuah cartoon yang menceritakan t...