Dimalam hari Gabi merasakan hal yang sangat aneh lagi, ia mendengar suara Kobe dan badannya seperti ada yang mendorong dari bawah kasur, semakin lama dorongan semakin keras yang membuat Gabi sedikit berubah posisi dan sedikit bergeser hal itu yang membuat Gabi terbangun dari tidurnya. Gabi bingung dan heran mengapa hal ini bisa terjadi di bawag kasurnya. Saat ia mengangkat kasurnya cahaya terang dari lorong muncul, Gabi pun sangat kaget dan langsung menutup nya kembali.
Gabi berfikir apakah karena hal ini Kobe hilang, sepertinya Kobe masuk kedalam cahaya lorong itu saat malam kemarin yang membuatnya saat ini hilang. Gabi pun kembali tidur dengan pikiran yang masih tidak percaya jika dibawah kasurnya ada semacam lorong waktu.
Saat pagi hari tiba Gabi segera bergegas menuju teman-temannya yang sedang berkumpul di taman, Gabi memberitahukan kejadian semalam kepada teman temannya. Awalnya mereka tidak terlalu percaya namun setelah dijelaskan berkali-kali mereka percaya dan mengajak untuk melihat dan masuk kedalam lorong tersebut. Pada sore hari mereka sepakat akan mencoba masuk kedalam lorong tersebut bersama-sama.
Sore hari tiba, mereka segera pergi ke kamar Gabi dan mengangkat kasurnya, dan saat mulai diangkat cahaya sudah mulai keluar yang sangat menyilaukan mata, mereka segera masuk kedalam cahaya itu dan suasana pun berubah pemandangan disekitar berubah menjadi jam dan suara jarum jam sangat keras dan terasa, mereka semua berteriak dan tiba tiba semua gelap sekejap. Lalu setelah beberapa detik mereka tiba di suatu tempat yang tidak pernah dilihatnya bahkan dikunjungi. Mereka semua bingung dan ingin sekali kembali kedunia nyata namun hal itu tidak terwujud mereka terpaksa tinggal untuk saat yang belum bisa ditentukan.
Setelah beberapa lama menunggu mereka memutuskan untuk berkeliling untuk menemukan suatu informasi.Namun setelah beberapa lama berkeliling belum ditemukan tanda tanda kehidupan, mereka berkeliling memang tidak terlalu jauh dikarenakan tempatnya yang luas dan belum ditemukannya sungai sehingga Gabi dan teman temannya menjaga tenaga agar tidak mudah kelelahan. Mereka melihat ada bukit yang tinggi lalu mereka memutuskan untuk pergi kebukit itu untuk melihat situasi tempat dilihat dari ketinggian.
Setelah sampai dipuncak bukit mereka memutuskan untuk segera beristirahat dikarenakan hari yang sudah mulai gelap dan stamina yang sudah kelelahan. Mereka segera membangun sebuah tenda yang terbuat dari batang pohon dan atap nya ditutupi oleh daun yang lebar, mereka berempat tidur dan berjaga secara bergantian setiap 3,5 jam, Gabi bersama Taki dan Tara bersama Shasya. Saat bagian sedang berjaga, ditengah malam Gabi menaiki pohon dan melihat sekitar dari atas, Gabi melihat ada kilauan cahaya yang jarak nya lumayan jauh, cahaya itu mengarah ke arah timur dari kompas. Gabi berfikir bahwa sepertinya itu adalah pusat kota dikarenakan cahaya sangat terang. Gabi pun segera turun dari pohon dan memberi tahu Taki
"Ki, di arah Timur ada kilauan cahaya yang terang, sepertinya itu adalah pusat Kota" ucap Gabi
"Hah seriusan bi?, bagaimana kalau besok kita kesana" ucap Taki
"Tapi kita perlu kasih tahu dulu mereka dan kita juga harus mempersiapkan segalanya" ucap Gabi
"Aku masih berpikir apakah dikehidupan ini orangnya sama seperti kita atau berbeda" ucap Taki
"Kita buktikan besok, tapi kita jadwalkan berangkat mulai dari siang agar sampai disana sudah sore" ucap Gabi
Mereka sangat asyik berbincang, namun tak beberapa lama terdengar suara yang aneh dari kejauhan, seperti suara yang sedang mengobrol. Mereka mencari cara agar tenda nya tidak terlihat dengan cara menutupinya menggunakan daun dan ranting lalu mereka mematikan lampu dan bersembunyi di tenda. Semakin lama suara itu semakin dekat terlihat ada kilauan cahaya kecil. Taki dan Gabi terus memperhatikan cahaya itu dan bersiap melawan jika tempat tenda mereka ketahuan. Mereka masih fokus mencari siapa orang itu dan berbentuk seperti apa, cahaya itu melewati mereka, terlihat seperti seorang manusia yang sedang mengobrol yang sedang membawa senter. Sepertinya mereka kesini karena ada jalan untuk menuju pusat kota karena jarak nya yang tidak terlalu jauh jika menyusuri lewat bukit. Untung nya tenda mereka tidak diketahui oleh orang asing itu sehingga Taki dan Gabi bisa bernafas lega
Pagi hari pun tiba, mereka semua terbangun oleh cahaya matahari yang masuk dari celah dedaunan dan ranting, Gabi dan Taki menceritakan kisah semalam yang mereka alami kepada Tara dan Shasya, untungnya hal itu tidak terjadi pada saat Tara dan Shasya berjaga, Gabi juga bercerita tentang pusat kota yang terlihat di arah Timur
"Semalem aku lihat cahaya terang dari arah Timur, seperti pusat Kota" ucap Gabi
"Dan orang asing yang semalem lewat itu sebenarnya menyusuri bukit ini untuk menuju ke pusat kota itu" ucap Taki
"Apa kita perlu kesana untuk mencari informasi?" Tanya Shasya
"Sepertinya harus, jikapun disuruh untuk berangkat kesana, aku akan setuju" ucap Tara
"Jika kita jadi berangkat kesana, mungkin nanti siang kita akan mulai berangkat" ucap Gabi
"Dan sebelum berangkat kita bereskan dulu tenda ini agar tidak dicurigai" ucap Taki
Setelah beberapa lama membereskan tenda mereka langsung bersiap untuk berangkat ke pusat kota, Gabi berharap dapat menemukan Kobe disana. Mereka mulai berangkat ke pusat kota dengan bantuan kompas dan juga bekas tapak kaki oleh orang asing semalam.
"Jalannya sangat terjal sekali ya tetapi pemandangannya bagus" ucap Tara
"Iyaah pemandangannya bagus banget" ucap shasya
"Tetap waspada ya jangan hanya fokus terhadap pemandangan" ucap Gabi
"Udah mulai lelah nih" ucap Taki
"Iyah lelah banget apa bisa istirahat dulu didepan?" Tanya Shasya
"Iyah didepan kita istirahat sebentar" ucap Gabi
Setelah berjalan lama akhirnya mereka berhenti untuk sementara, berada sangat jauh dari bukit awal
"Ini kita belum nemu sungai atau sumber air ya" ucap Tara
"Iyaa kalo gini terus bahaya, kita bisa dehidrasi" ucap Taki
"Semoga didepan bisa nemu air, biasanya dibukit gini ada" ucap Gabi
"Kita istirahat sampe matahari udah aga terbenam ya, seetelah itu kita lanjut perjalanan malam agar ga ada orang yang lihat kita" ucap Taki
"Persediaan udah mulai menipis, kita harus bisa hemat atau cari makanan di bukit ini" ucap Shasya
"Bi coba cek lagi udah seberapa deket kita ke pusat kota" tanya Taki
"Sebentar aku naik dulu" ucap Gabi
Setelah beberapa menit menunggu Gabi menaiki pohon dan memeriksa sekitar, akhirnya ia turun.
"Jarak dari sini ke pusat kota tidak terlalu jauh dari bukit awal ko, kira- kira kalo terus jalan mungkin tengah malam kita sudah sampai" ucap Gabi
"Sebaiknya kita cepat istirahat karena nanti sebelum matahari terbit harus segera berangkat" ucap Taki
"Iya benar, mari persiapkan alat-alat nya dulu untuk kita istirahat" ucap Tara
"Sepertinya aku akan istirahat diatas pohon agar mudah untuk mengawasi sekitar" ucap Gabi
"Tidurnya bagaimana kamu bi?" tanya Shasya
"Gampang kok, aku sejak kecil sudah terbiasa tidur di pohon belakang rumah" ucap Gabi
"Dasar saudara monyet" ucap Taki
"Bilang saja tidak bisa tidur di pohon kamu ki" ucap Gabi
"Nanti akan kuberi pisang ya" ucap Taki
"Sudah cepat kalian tidur" ucap Shasya
Kemudian tak lama saling berbincang mereka beristirahat sejenak di bukit, keesokan hari nya mereka akan melanjutkan perjalanan menuju pusat kota

KAMU SEDANG MEMBACA
Lorong Waktu
Fiksi IlmiahMengisahkan empat orang sahabat yang masih menduduki bangku SMA dan ditemani satu hewan peliharaan kesayangan. Mereka selalu bersama kemanapun dan kapanpun, saling peduli dan tolong menolong. Mereka sangat menyukai sebuah cartoon yang menceritakan t...