two B (end)

51 6 0
                                    

Rabu pagi, Jakarta 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabu pagi, Jakarta 2019.

Waktu libur memang harus dimanfaatkan. Banyak yang akan pulang ke kampung halaman bertemu sanak saudara, ada juga yang sekedar liburan ke suatu tempat dengan kawan-kawan. Mungkin ada yang memilih tetap tiduran sendirian. Rebahan memang mengasikkan.

Lalu Liburan mana yang kamu lakukan?

Bima memilih untuk lebih dulu kembali ke kampusnya di Jogja. Entah dasar apa batinnya mengajaknya agar cepat kembali. Meski sejujurnya ia masih ingin tetap di Jakarta. Masih ingin bersama keluarganya, masih ingin menghabiskan waktu bersama Clarin pacarnya. Dari pertemuan terakhir mereka kemarin bersama Bani cukup baik. Bima merasa ada sebuah kecocokan antara Bani dan Clarin. Bima melihat mereka cocok. Sama-sama ambisius, sama-sama pandai menjadi pemimpin, sama-sama menyukai seni, yang satu cantik yang satu ganteng.

Cocok?

Mungkin Bima akan menjawab iya jika perempuannya orang lain, tapi ini adalah Clarin pacarnya. Clarin yang sudah menjadi pacarnya selama dua tahun ini. Jujur Bima rela jika Clarin bersama Bani. Dikatakan egois tidak, memang begitu adanya. Bima menggelengkan kepalanya tidak ingin terlalu larut dalam pikirannya.

Suasana stasiun yang ramai, sangat ramai. Pasti karena libur akhir tahun. Banyak yang membawa tas besar-besar mungkin ingin pulang kampung. Bima sedang menunggu kereta keberangkatannya menuju Jogjakarta. Masih sekitar lima belas menit lagi.

Bima mengarahkan wajahnya pada saku celana. Ponselnya berdering. Ada yang menelfon.

"Halo.." ucap Bima setelah mengangkat benda pipi itu.

Clarin baru saja selesai sarapan dengan orangtuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clarin baru saja selesai sarapan dengan orangtuanya. "Bun aku ke kamar lagi ya," ucap Clarin lalu langsung bangkit dari kursi pada meja makan.

"Iya tapi jangan tidur lagi, habis makan nggak boleh tidur." Jawab bunda Clarin yang bernama Clara.

"Iya bun, masih pagi aku juga baru bangun masa mau tidur lagi," Clarin mengatakannya lalu berjalan menuju kamarnya.

We're Impossible (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang