Dieci

1.4K 172 32
                                    

Park Chanyeol X Do Kyungsoo

.
.
.

Sore itu seluruh member Exo tengah berkumpul di kamar sang Leader Suho, mereka cukup terkejut mendengan sang ketua yang ternyata mengalami cedera yang membuatnya tak dapat mengikuti latihan menari.

"Kau tahu? Masalah Chanyeol dan Baekhyun saja belum mereda Suho, tapi kau sudah menambah masalah kembali, kenapa kau tak berhati-hati? Berapa kali harus kuingatkan untuk kau dan kalian semua jangan berulah sampai album baru kalian rilis? Kenapa kalian seperti tak mendengar peringatanku?" tanya sang manager terdengar jengkel.

"Maafkan aku hyung" sesal Suho dengan menunduk.

"Hyung sudahlah Suho hyung tak mungkin sengaja ingin melukai kakinya" bela Sehun.

"Aku tahu, tapi setidaknya gunakan waktu istirahat kalian semaksimal mungkin, lihat inilah akibat kalian berkeliaran diluaran sana"

"Ck sudahlah" ucap Chanyeol.

"Ini berlaku untukmu Park, berhenti menemui tuan muda Wu, aku hampir mati karna intimidasi saudara tertuanya,berhenti membuat masalah"

Seluruh member menatap kearah Chanyeol terutama Baekhyun, dan Chanyeol hanya membuang muka karna merasa telah tertangkap basah.

"Kau? Menemui Kyungsoo?" tanya Baekhyun dengan kening berkerut.

"Hm? Ani"

"Jangan berbohong"

"Ck, aku hanya merasa bersalah telah melibatkannya dalam kehidupanku, jadi sebisa mungkin aku menghiburnya" jelas Chanyeol.

"Kenapa? Apa ada masalah denganmu?" tanya Chanyeol pada Baekhyun.

"Oh jelas masalah" jawabnya.

Chanyeol mengerutkan dahinya bingung.

"Kenapa?" tanyanya.

"Karena aku menyukainya" balas Baekhyun dengan berlalu pergi, membuat semua orang terkejut karenanya.

.
.
.

Kyungsoo merebahkan tubuhdi kasur miliknya, mencoba mengingat kembali pertemuan dengan Chanyeol beberapa waktu ini, dimulai dari insiden pria itu bertengkar dengan mantan pacarnya sampai makan bersama tadi siang, entah mengapa membuatnya terus memikirkan pria berlesung pipi itu.

"Astaga, apa yang aku pikirkan" monolognya.

"Tapi jika dipikir ulang aku merasa tak asing dengannya, rasanya aku pernah bertemu dia di suatu tempat, tapi kapan? Dan dimana?" pikirnya, namun tiba-tiba kepalanya berdenyut nyeri membuatnya berteriak cukup kencang.

"Arrggghh.." erangnya.

Victoria yang kebetulan melewati kamar Kyungsoo bergegas membuka pintu kamarnya.

"TUAN MUDA!! Apa yang terjadi? Astaga tuan muda!" Victoria merasa panik kala mendapati Kyungsoo yang sudah tak sadarkan diri, segera dia mengaktivkan panggilan melalui interphone yang selalu menempel ditelinganya.

"Mayday mayday! Kamar tuan muda segera!" perintahnya.

Tak berselang lama Jinyeong dan seorang dokter pribadi keluarga Wu datang dengan tergesa.

"Xiaojie, bagaimana dengan tanda vitalnya" tanya sang dokter.

"Semua normal, hanya saja dia tadi berteriak cukup kencang dan tak sadarkan diri" Jelasnya.

Dokter tersebut segera memeriksa keadaan Kyungsoo.

"Sepertinya tuan muda merasakan sakit kepala lagi, jika memungkinkan bisakah anda mengatakan pada tuan Wu untuk mengajaknya melakukan CT scan? Saya tak bisa menyimpulkan bagaimana kondisinya tanpa pemeriksaan lebih lanjut".

"Tapi, anda tahu benar kondisinya". Ucap Victoria.

"Ya saya mengerti, tapi jika saya boleh memberi saran, ini sudah saatnya anda dan keluarga Wu menjelaskan yang sebenarnya, karena bagaimanapun kondisi tuan muda tak bisa selalu sama"

Victoria menatap nanar Kyungsoo, apa yang diucapkan dokter Xia memang benar.

"Akan saya sampaikan pada tuan besar, terimakasih atas sarannya"

Dokter Xia tersenyum teduh dan bergegas meninggalkan kamar Kyungsoo diantar Jinyeong.

"Tuan?"

"Ah, ya tuan Park?" tanya dokter Xia kala Jinyeong memanggilnya.

"Apa kondisi Qing Zhu separah itu?" tanyanya.

Dokter Xia tersenyum kala mendapati raut khawatir di wajah Jinyeong.

"Saya berharap tidak tuan, sejauh ini saya belum dapat memastikan kondisi tuan muda lebih lanjut tanpa pemeriksaan, tapi dari tanda vital yang terlihat normal, saya sedikit menyimpulkan kondisinya cukup baik, tapi tuan jika anda berkenan tolong bujuk tuan besar beserta putra Wu yang lainnya agar mau memeriksakan tuan muda di rumah sakit" jelasnya.

"Baiklah, saya harap kekhawatiran saya memang salah, dan saya akan mencoba saran anda terimakasih".

.
.
.

"Tidak, ini bukan waktu yang tepat, seperti biasa kau minta resepkan obat untuk Qing Zhu" ucap Kris saat setelah Victoria menjelaskan semuanya.

"Tapi tuan"

"Victoria, kau tahu aku takan membiarkan adikku berada dalam kondisi yang tidak baik, tapi ini bukan saat yang tepat, bahkan kau sendiri belum menjelaskan apa yang selama ini dia alami selama di Zurich"

Victoria menunduk dalam.

"Maaf tuan"

"Tidak, jangan meminta maaf, hanya jalankan saja tugasmu, dan jika kau sudah mempertimbangkannya tolong segera beritahu aku semuanya".

.
.
.

"Hyung, kau baik-baik saja?" tanya Kai pada Chanyeol.

"Ah, ya, aku hanya sedikit pusing, tolong katakan pada manager hyung aku akan pergi ke kamarku duluan" jawabnya.

"Baik hyung"

Chanyeol tersenyum dan berdiri menuju pintu keluar ruangan yang mereka pakai untuk berlatih, sesaat tatapannya berpapasan dengan Baekhyun yang terlihat dingin.

Tanpa sadar dia menghela nafas.

'Kenapa semuanya harus menjadi rumit begini' batinnya.

.
.
.

"Hngg.." Kyungsoo membuka matanya dan mencoba mengingat apa yang terjadi padanya.

"Didi.. astaga, akhirnya kau sadar, apa kau baik-baik saja?" tanya Tao kala melihat mata Kyungsoo mulai terbuka.

"Apa yang terjadi ge?"

"Victoria bilang kau berteriak kesakitan kemudian tak sadarkan diri" jelasnya.

"Ah ya, tadi kepalaku sakit"

"Apa kau berada dibawah matahari terlalu lama?" tanya Tao.

"Tidak ge, tadi aku sedang mengingat sesuatu, tapi entahlah apa itu aku hanya mengingatnya samar"

"Kau melupakan sesuatu? Apa kau menghilangkan barangmu lalu mengingat dimana kau menyimpannya?"

"Bukan,"

"Lalu?"

"Aku sedang mencoba mengingat..
















Seseorang"

Deg

.
.
.

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IL MIO AMANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang