Kristal indah dari langit kelabu
Jatuh ke bumi
Menjadi setetes air jernih
Sebelum sampai ke tanah
Ia jatuh namun tak ada yang mempedulikannya
Ia jatuh namun ada yang membencinya
Ia jatuh namun ada yang menyukainya
Ia jatuh namun tidak ada satupun yang mampu menolongnya
Dan ia terjatuh karena awan mendorongnya
Petaka datang tetapi ia yang disalahkan
Tuduhan demi tuduhan
Tertuju padanya
Apakah ia akan membenci awan ?
Entahlah... aku juga tidak tahu
Tetapi ketika ia jatuh ke bumi,
Titik demi titik
Tetes demi tetes
Terlihat warna kehidupan
Ia melihat kebahagian
Ia melihat kesengsaraan
Ia melihat kenangan
Ia melihat keterpurukan
Dan ia melihat kasih sayang
Sekarang aku tahu
Sungguh... ia tidak membenci awan
Awan telah membantunya
Turut merasakan indahnya emosi
Meskipun hanya sesaat
Hingga sang mentari menunjukkan sinarnya