Earth POV
Cukup lama kami tertidur karena ketika aku bangun diluar sudah gelap, aku melihat ada seseorang disampingku dan tanpa sadar aku menatapnya. Dia terlelap. Phoom akan menjadi orang yang berbeda ketika dia sedang rtidur dan jujur aku menyukainya, karena saat dia tertidur dia akan terlihat lebih tenang dan tampan? Apa? Kenapa tiba-tiba jantung ku berdetak lebih cepat? Dengan hati-hati aku pun sedikit menyentuh wajahnya,
"Maafkan aku karena selalu melibatkanmu kedalam masalahku, tapi aku tidak tau kenapa kau selalu datang diwaktu yg tepat. Terima kasih karena selama ini sudah menjadi sahabat terbaik, aku akan terus menyayangimu sebagai sahabat terbaikku"
Setelah aku selesai berbicara yg tentu saja dia tidak mendengarnya, akupun memutuskan untuk keluar dan menikmati angin pantai.
Pavel POV
Aku sangat terkejut ketika tiba-tiba earth menyentuh wajahku tapi aku berusaha untuk tidak terbangun karena ingin tau apa yang akan dia lakukan. Dia mulai berbicara dan aku terus mendengarkannya. Ketika aku mendengarnya mengucapkan kata maaf , aku langsung merasakan sesak di dadaku, karena harusnya aku yg meminta maaf padamu earth.
Ingin rasanya aku menjawab saat dia mengatakan terima kasih karena sudah menjadi sahabat terbaik, ketika kau mengetahui semuanya aku yakin jangan kan berteman baik menatapku saja kau tidak akan mau. Dan yang paling menyesakkan ketika dia mengatakan bahwa akan terus menyayangiku sebagai sahabat, aku ingin kau menyayangiku bukan hanya sekedar sahabat. Tapi mengingat apa yang sudah aku lakukan padamu masih pantaskah aku berharap? Jawabannya tentu saja tidak.
Setelah beberapa saat aku mendengar suara pintu terbuka, ketika aku yakin bahwa earth telah keluar dari mobil, akupun membuka mataku dan menangis dalam diam. Bukan hanya rasa sesak yang membuat ku menangis tapi juga rasa bersalahku.
Tapi apapun yang akan terjadi nanti aku harus menerimanya karena ini memang kesalahanku. Ketika aku sudah merasa tenang akupun memutuskan untuk turun dan menghampirinya. Aku melihatnya sedang duduk dan menatap kearah langit. Tapi tiba-tiba...
Ben's calling
"Halo.."
"Kau sudah menemukan earth.."
"Sudah, ini aku sedang bersamanya.."
"Dimana kalian sekarang.."
"Suatu tempat yang tenang.."
"Bisa kau share lokasi nya..."
"Hah apa ? maksud mu kau ingin menjemputnya.. Lebih baik jangan ben. Dia baru saja terlihat tenang. Aku tidak ingin melihatnya hancur lagi."
"Jadi apa yang harus aku lakukan. Aku ingin sekali memeluknya.." (dasar ini mau itu mau lu)
"Lebih baik kau tenangkan diri dulu. Dan pikirkan lexy bagaimana jika dia mengetahui semua ini. Akan bertambah lagi orang yang kau sakiti."
"Tapi......."
"Ah sudahlah ben.. aku akan pergi melihat keadaan earth."
♡♡♡♡♡
"Hei, kenapa tidak membangunkan ku? ""Aku tidak tega kau terlihat begitu lelah, jadi aku memutuskan keluar sendiri. Apa kau masih mengantuk? Kenapa matamu merah?"
Tiba-tiba aku bingung harus menjawab apa karena tidak mungkin aku mengatakan yang sebenarnya.
"Apa kau lapar? Mau mencari sesuatu untuk dimakan?"
Akupun mencoba mengubah topik pembicaraan
"Tidak terima kasih, tapi jika kau merasa lapar kau bisa mencari sesuatu aku masih ingin disini"
"Earth udaranya sangat dingin kau bisa sakit jika terus diluar dan tidak makan" (daddy bucin bet anjir. Earth bukan bayi dad)
"Aku sama sekali tidak merasa dingin, dan aku tidak akan sakit hanya karena tidak makan malam, kau berlebihan sekali"
Aku melihatnya mencoba untuk tersenyum walaupun amat sangat dipaksakan, melihatnya seperti itu membuat rasa bersalahku semakin bertambah.
■■■■■
"Mau cerita? Aku siap mendengarkannya tapi jika kau tidak mau aku tidak akan memaksa"
"Iya aku akan bercerita tapi bisakah selama aku bercerita kau cukup mendengarkan saja tanpa berkomentar?"Akupun mengangguk tanda menyetujui keinginannya.
"Tahu kah kau ternyata dia sudah mempunyai pacar, dan dengan bodohnya aku menerima saja saat dia mengajakku berkencan. Saat ini aku merasa menjadi orang paling jahat karena menyakiti hati seseorang yg bahkan tidak aku kenal"
Akupun hanya diam mendengarkan semua cerita nya, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Bagaimana bisa aku sebodoh itu tidak bisa membaca semua gerak geriknya, ternyata selama ini hal itulah yg membuat dia menjaga jarak saat didepan publik. Ternyata dia menjaga perasaan kekasihnya, kekasih sebenarnya lebih tepatnya. Bukankah kau juga berpikir bahwa aku bodoh?"
Dia bertanya padaku tapi aku bingung harus menjawab apa. (Kan tadi dibilang kaga usah komentar apa-apa ngapain bingung . Dengerin aja udah)
"Kau tidak bodoh earth kau hanya tidak tau, bolehkah aku bertanya sesuatu"
Dia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Apa kau ingin Ben meninggalkan pacarnya dan terus bersama denganmu?"
"Tentu saja tidak, aku tidak akan pernah mengizinkan Ben meninggalkan kekasihnya karena wanita itu pasti akan sakit hati. Bukan berarti aku tidak mencintai Ben , aku sangat mencintainya kau juga tahu itu. Tapi aku tidak ingin Ben menjadi orang jahat yang menyakiti hati seseorang yg tidak tau apa-apa''
"Tapi kau juga disini jadi pihak yg tersakiti, dan kenapa masih memikirkan orang lain"
"Tidak masalah jika aku yg sakit hati karena itu memang kesalahanku. Dan aku yakin saat ini Ben juga menjadi yang tersakiti karena aku tidak memberikannya waktu untuk menentukan pilihan"
"Kenapa?"
Sungguh aku tidak mengerti dengan jalan pikiran earth yang masih memikirkan perasaan orang lain ketika dia sedang sakit hati. (Gue juga dad kaga paham kenapa baby gue sebaek ini)
"Karena aku tidak ingin dia memilihku dan meninggalkan wanita itu. Aku yakin Ben akan tetap bahagia bersamanya. Karena mereka bahagia sebelum aku masuk dan merusak semuanya"
Tbc....
*tinggalkan jejak ya karena jejak apapun dari kalian sangat memotivasi author*
Kobkhunkha 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
GhostShip
FanfictionGhostShip? Saat yang terlihat di kamera tidak sama dengan kenyataan yang ada. BenEarth akhirnya dating setelah selalu bersama selama setahun. Tapi terungkapnya sesuatu menyebabkan hubungan mereka kandas. Disaat earth terpuruk datang lah seseorang...