"Kenapa membenci?"
"Kenapa tidak boleh?"
"Kenapa tidak memaafkan?"
"Kenapa harus?"
"Kenapa tidak?"
Dan akhirnya aku tersadar. Jiwaku seperti tertampar hanya dengan pertanyaan yang ia berikan. Selama ini, yang aku lakukan hanya mengasihani diri sendiri sehingga tanpa sadar, aku malah menyakiti diri sendiri.
Baik dan buruk itu relatif. Hanya masalah sudut pandang. Dunia tidak sesederhana yang sering kita kira. Yang dibenci tidak hanya mereka yang berbuat keburukan tapi seringkali, ada banyak juga orang-orang yang dibenci walau sudah melakukan suatu hal kebaikan.
Jiwa-jiwa mereka yang iri. Pikiran dengki telah menutup teriakkan kebaikan dari hati mereka, jeritan nurani mereka. Hingga yang tertinggal di kepala hanyalah prasangka, memutar balikkan fakta supaya semuanya bisa diterima oleh logika.
Seperti aku. Yang selama ini ternyata tidak bergerak maju terikat oleh ketakutan juga cemas yang dirasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan-coretan
RandomCuma kumpulan kata langsung tulis yang 'mungkin' sudah ada di berbagai sumber.