*34

17 1 0
                                    

Andai aku angin yang tidak perlu naik angkot atau ojol untuk bisa cepat berada di dekatmu saat kamu butuh, aku ingin sekali menjadi pohon yang tumbuh di halaman rumahmu agar selalu bisa kamu panjat dan menyembunyikan keberadaan tubuhmu saat kamu ingin melempari orang yang lewat.

Namun kenyataannya, aku tidaklah se-precious itu. Aku di sini hanya ibarat bumbu pelengkap dalam masakan. Seumpama sayuran yang selalu kau sisihkan di pinggiran piring, aku di sini juga perlahan mulai merasa terpinggirkan dengan kehadiran sosok lain yang dengan bangsuy-nya masuk ke kehidupanmu.

Uget-ugetan....

Seperti ulat, aku yang sekarang mungkin cuma kamu pandang sebelah mata bagai benda tidak berguna dan tidak ada artinya. Sekalinya kamu melihatku dengan kedua mata, kamu pasti akan langsung ngorejat, luncat terus lumpat karena merasa jijik dengan diriku yang sekarang padahal dulu, aku masih sangat ingat, kamu pernah bilang kalau aku adalah sopir gundam-mu, hokage dalam kehidupanmu yang selalu bisa kamu andalkan untuk melawan akatsuki, atau satria baja hitammu yang rela berkorban melawan gorgom walau cuma sendirian.

Tapi, sekali lagi aku tegaskan kalau itu hanyalah dulu, di waktu yang telah berlalu. Masa itu telah lewat, aku dan kamu kini cuma cerita yang sudah berkarat. Kisah kita telah usai, langkah kita sudah tidak bisa lagi setapak. Aku hanya seperti sepatu pantofel yang tidak ber-HAK!

Coretan-coretanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang