*29

16 0 0
                                    

Gelap.
Bukan karena suasananya. Pun jua bukan karena pemandangan yang terlukis di dalam netra.

Gelap.
Bukanlah kita. Yang selalu merasa hampa di saat semua orang sedang larut menikmati keramaian yang ada.

Gelap itu.... Aku. Yang selalu lupa bersyukur namun selalu meminta ketika sedang mendapatkan sedikit bencana.

Wahai gelap.

Kepadamu aku berterimakasih. Kau selalu ada menemani di saat semuanya pergi.

Wahai gelap, bolehkah aku tanya satu hal?

Kemanakah hilangnya cahaya itu?

Coretan-coretanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang