ʅιႦɾαɾყ|•📖

4.7K 196 35
                                    

Mingi x Yeosang






















˜"*°•.˜"*°• 🍪🍪🍪 •°*"˜.•°*"˜


Sepulang sekolah, Yeosang dan Jongho menghabiskan waktu nya di perpustakaan sekolah. Mereka sangat suka membaca, apalagi kalau ada buku yang alurnya sangat seru. Namun, kali ini tidak, mereka tidak membaca cerita fantasi atau yang lain nya, mereka di perintahkan oleh gurunya untuk membereskan buku yang berserakan, karena mereka tertidur di saat jam pelajaran berlangsung.

Saat mereka tengah sibuk merapihkan buku tersebut, seseorang datang menghampiri mereka.

"yaaaah kasian deh lo, di babuin" ejek orang itu sambil menunjuk ke arah Yeosang.

"berisik lo, jangan bikin gue emosi deh" kata Yeosang mencibir.

dia hanya tertawa, nama orang itu Mingi. Dia teman masa kecil Yeosang sampai sekarang di SMA ini. Anaknya memang suka jahil, senang menggoda dan tidak tahu malu. Namun dibalik sifatnya itu, dia sangat menyayangi Yeosang layaknya seperti pacarnya sendiri, padahal bukan.

"waah rajin banget, semangat nih" tiba² saja orang itu menyemangati.

Kalau yang ini namanya San, orangnya sangat humble dan akrab sekali dengan semua orang, selain tampan, dia juga sangat baik. Namun sayangnya, dia sudah ada yang punya.

"gua bantu doa aja deh" celetuk Mingi sambil mengangkat kedua tangannya, dasar teman kurang ajar.

Yeosang tidak mendengarkan siapapun yang berbicara kepadanya, dia terlihat sangat sibuk akan pekerjaan nya itu, intinya dia hanya ingin cepat selesai dan segera pulang untuk tidur.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah beberapa lama, akhirnya selesai. Yeosang duduk di sebuah bangku perpus yang terdapat meja di depannya. Dia duduk berhadapan dengan Jongho

"cape banget anjir, gue yakin nih, balik balik badannya langsung di urut" keluh Jongho kesal

"yeu, lebay lu" ejek Yeosang sambil memukul kepalanya pelan.

Tiba², datang lah Mingi yang disusul oleh San di belakangnya, Mingi memilih untuk duduk di samping Yeosang, sedangkan San di sebelah Jongho. Mereka mengobrol tentang hal yang random, namun entah kenapa tangan Mingi sudah berada di tengah tengah paha kecil Yeosang.

Yeosang merasakan ada sesuatu yang menyentuh miliknya itu, dia terkejut saat mengetahui bahwa hal itu ulahnya Mingi. Dia mencoba menyingkirkan tangan Mingi, namun nihil, Mingi malah semakin nakal dan bermain di bawah sana.

Yeosang tak tahan, dia hanya bisa mencengkram kuat celananya sendiri sambil mengigiti bibir bawahnya, dia mulai memejamkan matanya.

Melihat itu, San bingung, kenapa dia? akhirnya dia bertanya kepada Yeosang

"kenapa sang?"

Menyadari kalau San bertanya kepadanya, dia langsung membuka matanya

"g-ga apa apa ko, sa-aaaahhhhnnnn" tangan Yeosang refleks langsung menutup mulut nya sendiri.

San dan Jongho saling tatap, mereka bingung dan tidak percaya kalau Yeosang baik baik saja.

"yakin? apa lo sakit?" tanya Jongho dengan hati hati

"b-bener ko, gapapa. mppph-" desah nya tertahan.

Mingi menyeringai, dia merasa senang dan bangga akan ulahnya itu.

"kalian pulang duluan aja, gue masih mau liat liat buku sebentar" saran Mingi kepada dua orang bermarga Choi itu.

Entah kenapa, dengan sangat mudah mereka percaya dengan perkataan Mingi, kemudian berpamitan pulang. Kini, hanya ada Mingi yang masih mempermainkan Yeosang di sana.

"g-gi, lepass,,,,ngghhh,,,,iiinnnn" pinta Yeosang sambil mengerang kenikmatan

"kl gamau gimana?" goda nya sambil menunjukan smirk andalannya itu

"unghhhhh,,, siaal." umpat Yeosang kepada dirinya sendiri karena semakin terbawa suasana.

Setelah sudah merasa puas, Mingi berhenti bermain dengan milik Yeosang. Dia menatap wajahnya Yeosang, matanya sayu, saliva yang keluar dari mulutnya lumayan banyak, pipinya yang merah merona, rambutnya berantakan, serta napasnya yang tak beraturan. oh tidak, dia sangat lucu, mungkin itu yang dipikirkan Mingi saat ini.

Mingi pun memutuskan untuk mengecup bibir Yeosang sebentar, dia merapihkan rambutnya yang berantakan.

"udah sore, yu pulang" ajak Mingi kepada Yeosang.

Mingi ingin beranjak pergi dari kursinya, namun Yeosang menahan tangannya. Dia bingung, apa dia tidak mau pulang.

"kenapa, hmm?" tanya Mingi sambil mengusap pipi Yeosang lembut

"touch me more, babe"

permintaan Yeosang membuat pupil Mingi mengecil, namun dia tidak akan menolak nya. tak lama, Mingi pun terlihat menyeringai tajam dan memegang dagu Yeosang yang kecil itu.

"As your wish, my treasure"

Dan mereka pun mulai bermain, entah sampai kapan. Mingi tidak peduli, mau sampai kapanpun, yang dia inginkan, hanya bisa menghabiskan waktu untuk berduaan saja dengan Yeosang










*•.¸♡ our yeosang ♡¸.•*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang