{16} (Selesai Revisi)

409 25 0
                                    

Hari ini ke 6 sepupu itu sudah mulai masuk sekolah, Hanum memarkirkan mobil nya dan keluar menuju ruang X-Ipa 2, saat berjalan di koridor seperti biasa ia selalu memasang muka datar nya dan melirik sekilas jika ada seseorang yang menyapa nya.

Hanum memasuki kelas nya yang sepi karena memang kelas nya adalah kelas murid pintar setelah kelas atas X-Mipa, jadi gak heran kelas nya sepi, semua pada membuka buku.

Sebenar nya mereka bisa aja masuk kelas teratas X-Mipa, tapi mereka lebih memilih kelas ke 2 yaitu X-Ipa, jika di tanya mereka menjawab "Kelas apapun yang kami tempati pastilah kami yang paling unggul, toh kepintaran kami di atas rata - rata" itu jawaban mereka kalau boleh sombong, tapi jawaban mereka yang biasa nya itu cuma "Pengen aja " gitu doang.

Hanum duduk di tempat nya melihat ke arah Bella yang juga sibuk membaca tapi membaca novel dengan kaca mata yang bertengger rapi di mata nya. Pinter mah gk baca buku pelajaran juga tetep pinter:)

"Nanti ke kantor" kata Hanum dingin kepada Bella tanpa menatap Bella, ia sibuk mengeluarkan sesuatu di dalam tas nya.

"Hmm" jawab Bella singkat.

Kemudian Hanum membolak - balikan buku bersampul hitam yang ia keluarkan tadi, buku itu berisi ringkasan data perusahaan mereka, lalu entah apa yang membuat Hanum termenung kemudian menatap arah belakang.

"Eh, mereka belum ke dunia manusia?" tanya Hanum pelan.

"Belum mungkin" jawab Bella.

Lalu tiba - tiba Bella menutup buku nya dan menatap Hanum serius, walaupun tidak ada raut wajah serius tapi Hanum bisa mengetahui kalau sepupu nya itu ingin bicara sesuatu penting.

"Kita bolos" kata Bella singkat.

Hanum seketika kesal dengan sikap Bella, tapi ia sembunyikan di balik wajah datar nya.

Kirain serius ternyata ngajak bolos, golok mana nih golok? ~batin Hanum.

Bella yang mengerti jika Hanum sedang berfikir menjadi bingung, karena pikiran Hanum tidak bisa ia baca.

"Mikirin apa sih?"

"Enggak mikirin apa - apa. Oke... Kita bolos, mending kita kabarin yang lain" jawab Hanum.

Mereka mulai menghubungi satu persatu sepupu mereka dan mulai meninggalkan kelas, tidak membawa tas hanya membawa hp mereka saja.

Soal uang? Mereka tentu membawa dompet dengan sejumlah uang serta kartu kredit, yang memang itu milik mereka, hasil dari jerih payah mereka selama ini.

Mereka semua sudah ngumpul di markas mereka, warung pinggir sekolah mereka ngomong - ngomong soal nama warung nya nama nya tuh warung pak parto, bukan parto pelawak tapi parto si penjual di warung tersebut.

"Kebetulan lo ngajak bolos, gue belum ngerjain tugas" kata Zafyra sambil menyomot gorengan di depan nya.

"Lo gak di ajak pun bisa jawab aja tuh guru pakai mulut lo, kan lo biasa nya dah alhi gituan " cibir Adara. Zafyra hanya diam, dah biasa dengar cibiran Adara.

Mereka di landa keheningan beberapa saat, mereka sibuk dengan pikiran dan makanan mereka.

"Tumben sih ngajak bolos, kenapa?" tanya Neva akhir nya.

"Tau tuh Bella, gue sih sumpek di kelas jadi ikut aja" jawab Hanum

"Bilang aja gak ada Aidan, gak ada semangat nya" sindir Adara.

"Dar, lo dari dulu suka nya nyindir mulu, semenjak ketemu Keyno jadi lebih para" kata Cloe mendapat tatapan tajam Adara.

"Lo bilang itu sekali lagi, gue pastiin mulut lo ngatup gak bisa di buka" kata Adara mengancam Cloe yang di balas putaran bola mata oleh Cloe.

PUTRI ELEMENT (Tamat) <Revisi Ulang>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang