{6}(Selesai Revisi) ulang

671 36 0
                                    

Cloe storys...

Cloe keluar dengan wajah kesal, ia terus berjalan entah kemana, di lorong itu sepi bahkan ia tak tahu jalan untuk kembali.

Tapi ia tak perduli, entah kenapa hati nya sakit saat melihat Raka tak memperlakukan diri nya secara spesial.

"Eh, gue dimana? Sepi banget. Kenapa semua obor di sini mati?" gumam Cloe saat tempat yang di lewati nya gelap.

"Ok, Cloe... Jangan takut... Lo ahli bela diri, walaupun lo gak tahu makhluk apa aja yang ada di sini," Cloe berusaha mencari dinding untuk menuntun jalannya.

Seberani nya mereka Cool girl, tetap aja punya rasa takut, marah dan kesal. Cuman mereka gak akan ngungkapin lewat ekspresi wajah saat di depan orang lain, kecuali jika sedang bersama dan hanya ada mereka ber-6.

Dan di dalam istana itu, mereka seperti menemukan sesuatu yang berhasil mengeluarkan emosi jiwa mereka, mencampur aduk segala rasa di hati.

"Nih, jalan gak ada ujung nya apa ya?!" gumam Cloe lagi sambil terus berjalan.

Dug!

"Aduh! Apa nih yang gue tabrak, emmmm,bau nya gak enak banget..... Bau anyir," ucap Cloe sambil menutup hidung dan mulut nya.

"Tunggu, bau... Anyir? Berarti darah dong, terus yang gue tabrak apa ya?"

Cloe mencoba meraba sesuatu di bawa yang ia tabrak.

"Kayak, kepala? Hah! Kepala!" teriak nya

Ia pun langsung berbalik dan berlari dalam ruangan gelap itu, sesekali ia menabrak sesuatu. Dan...

Dug!

Lagi-lagi dia menabrak sesuatu, tapi yang ia tabrak ini sangat tinggi.

"Ma-mayat kok, berdiri?" gumam nya.

Lalu ada yang memeluk nya dari depan, ia pun semakin was-was.

Ya Allah, nih mayat meluk hamba mu ini, surat apa yang harus hamba baca.... Eh, tapi hamba gak bawa Qur'an ya Allah, selamatkan hamba ~batin Cloe.

Cloe terus menyenderkan kepala nya di sebuah dada bidang karena dorongan sebuah tangan yang besar, terus memeluk nya.

Eh! Mayat kok punya detak jantung, wangi juga bau nya, bukannya gak punya detak jantung? ~batin Cloe lagi

Hening!

Tapi ia merasa nyaman, dia hanya diam, keringat dingin nya mulai hilang dan Cloe pun juga mula tenang.

"Maaf," suatu kata yang keluar dari seseorang yang sedang memeluk nya.

Deg!

"Raka," lirih Cloe, ia pun membalas pelukan Raka.

"Maaf ya Cloe, aku tadi cuma takut kamu gak mau, aku tahu kalau cara ku salah, maaf. Cloe, kamu jangan marah ya, jangan ninggalin aku," ucap Raka tulus.

Raka pun mencium puncak kepala Cloe dan mempererat pelukannya.

"Iya, Aku juga minta maaf udah marah sama kamu,"

"Sst, kamu gak salah kok marah, itu udah wajar jika di gituin,"

"Raka, aku dulu sama sekali gak percaya kalau makhluk seperti kalian itu ada, tapi sekarang mereka bersamaku, di sekitarku, bahkan sedang memelukku,"

"Hmmm, besok akan aku ceritain semua nya, oh ya... Kamu ngapain di sini?"

"Aku gak tahu, tadi aku berjalan di lorong, lalu tiba-tiba gelap kayak sekarang, terus ada mayat dan darah,"

PUTRI ELEMENT (Tamat) <Revisi Ulang>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang