Nyebelin

3 2 0
                                    

Happy reading

"Sya cowok tadi nyebelin banget sumpah"kata lani

"Hh. Iya "jawab sasya singkat.

"Siapa tuh nama irvan hakim, huahaha emang dia mau ngahakimi kita kali"kata lani yang jelas sangat absurd.

"....."

"Kok lo diem aja?"tanya lani

"Nggak nggak papa. Btw kak irva cool juga deh,dia juga sebenernya baik hati buktinya aku nggak surih ngganti sragamnya"kata sasya dengan antusias dan senyuman di bibirnya.

"Ohh, dia? Emang sih agak coll tapi.. ohhh jangan-jangan lo suka ya?? Hahah cinta pada pandangan pertama ya sya."kata lani disambut tawa dan cekikikannya.

"Ih apaan sih lo, dia emang baikko, nggak seburuk apa yang lo pikirin"jawab sasya

"Hhh iya-iya yang jatuh pada pandangan pertama bebas"kata lani.

"Geli tau gak!"jawab sasya sambil bergidik.

--------------

Tettttt...

Bel pulang barusaja berbunyi.

"Pulang kuy."ajak sasya ke lani.

"Bentar sya, "  jawab lani sambil masukin barang-barangya ke dalam tas.

"Yuk!" Seudah masukin barang-barangya lani langsung menggandeng tangan sasya.

"Idihhhhh pake gandeng-gandeng lo kira gue homo!"kata sasya sambil mantap jijik sama lani.

"Lesbi kali!"-lani

" Iya in"-sasya

Sesampainya mereka didepan gerbang lani pamit kepada sasya karena dia pulanh dengan menggunakan ojek langganannya.

Rumah lani memang jauh dari perkotaan makanya setiap berangkat sekolah diantar,pulangya naik ojek.

---------

"Assalamualaikum buk lani pulang"

Krikk krikkk....

Seperti biasa sepulang sekolah sudah tidak ada ayah dan ibunya. Mereka bekerja di sawah dari pagi sampai menjelang sore.

"Za ibu dimana?"tanya lani pada reza yang lagi nonton Tv.

"Mana Reza tau"jawabnya acuh.
"Kak bawa jajan nggak??"lanjutnya lagi.

"Jajan mulu. Diet dong,tuh liat perut udah kaya bakso bulat aja."kata lani sambil nunjuk perut reza yang buncit karena suka makan.

Badan Reza memang tinggi dan besar padahal masih anak kelas 3 SD tapi bobotnya sudah mencapai 45 kg, menyamai sang kakak.

"Biarin,Badan-badan Reza. Kakak mau sini reza kasih setengah lemak Reza"jawabnya

"Bodoamat gue capek"kata lani sambil melenggang masuk ke rumah.

"Ye gitu aja ngomel-ngomel,cepet tua baru tau rasa"teriak Reza dari ruang tengah.

"Hufttt"
Lani cuma bisa menghela nafas, ya karena dia bener-bener capek banget.

Brukkk.

Lani langsung menghambur kekasur yang berukuran single bad,dan cukup nyaman.

Lalu ia segera membuka Hpnya. Tidak ada notifikasi pesan dari operator maupun temanya apalagi DOi.

"Hufttttt"lagi-lagi lani cuma bisa ngehela nafas. Rasanya kaya hidup ngga ada yang membutuhkan dia.

Berasa hidup ssendiri, temanya ngga tau pada kemana, orang tua kerja.

Daripada berpikir gitu,lani segera perki ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Limabelas menit menjalankan ritual mandinya, ia keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi.terkesan ingin pergi tidur.

"Masih jam seginj ko udah mau tidur aja"kata Reza yang melihat penampilan kakanya.

"Emang ngapa ngga boleh!"-lani

"Dihhh nyolot"jawab Reza

Lani yang malas berdebat segera pergi dari pandanganya Reza dan memilih masuk ke kamarnya.

Ia segera mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.dan tak terasa ia yang mengantuk memejamkan mata sampai kesadarannya benar-benar hilang.

Meilani Rosemla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang