"Hoammm"
Lenguh seorang cewek yang masih berada di selimutnya.Sepertinya matahari pagi sudah mengusik tidur nyenyaknya.
"Lani bangun udah jam 7"kata ibunya yang tiba-tiba masuk kedalam kamar lani.
Lani yang mendengar teriakan sang ibu membelalakkan matanya dan segera melihat jam dinding. Namun yang terkihat disana masih pukul 5.
'Kena lagi'batin lani yang sebenarnya kesal dengan ulah sang ibu.
"Udah sana mandi trus siap-siap"kata ibunya sambil anrik selimut lani, dan membereskan kamarnya.
"Bu udah ga usah beresin nanti lani beresin sendiri"kata lani yang ingin mengambil alih selimut dari tangan ibunya.
"Ya udah sana cepetan"kata ibu lani
Lani hanya berdehem sambil membereskan kamarnya yang berantakan.
Oh BTW, lani baru nyadar kalo dia tidur pas abis belajar sampe sekarang.
lani sebenarnya bingung siapa yang memindahkanya, namun cepat-cepat ia menghentikan pikirnaya iti dan segera pergi menjalankan ritual mandi.
"Bu lani berangkat"pamitnya sambil memakai sepatu di depan pintu.
"Iya. Uang sakunya minta sama bapak ya"kata ibu lani
"Oke siyap. Pak uangnya yang banyakya heheh"dengan cengirannya sambil menyodorkan tangan didepan sang ayah.
Lani diberikan uang 2 lembar 10 ribuan.
"Aduh makasih, bapak tambah tua aja deh"tawa lani yang ditanggapi gelengan oleh ibu dan bpknya ditambah lagi Reza yang melihat sambil menghabiskan sarapanya.
Ayah lani mengantarkan lani sampai di sekolah.
"Pamit pak, assalamualaikum"pamit lami dgn mengucapkan salam.
Ayahnya segera pulang untuk bekerja.
----------
Tap
Tap
Tap
Suara sepatu yang Lani gunakan menggema di sepanjang koridor yang tidak terlalu ramai.
Sesampainya dikelas ia segera masuk,dan duduk di meja tempatnya.tak lama suara sasya yang mirip toa terdengar.
"Mel mel lan lan iii....... Hallo..., I missss youu sooooooo much"katanya dengan sangat alay sambil meluk-meluk lani.
"Ish apaan sih lo."sambut lani yang merasa jijik.
"Eh matematika nya udah lo kerjain belum?"tanya sasya
"Emang sekarang ada mapel matematika?"tanya balik lani.
"Iya, lo pasti belum ngerjainkan?"kata sasya sambil nunjuk ke Lani
"Aduh emang sekarang hari apa?"tanya lani dengan mengang dahinya
"Rabu"jawab singkat sasya
"Anjir!!!! Gue pake jadwal hari kamis"
"Rasain makanya penyakit amnesianya lo sembuhin dulu! Hahah" tawa sasya menggelegar.
"Sini-sini gue nyontek, bodoamat gue pake buku IPA aja"
Akhirnya dengan tergesa-gesa Lani menulis sangat cepat tulisanyapun bagai cacing kepanasan.
-------------
Teett.......
Bel istirahat berbunyi.lani dan sasya segera pergi ke kantin.
Sampai dikantin mereka memilih duduk di tengah-tengah keramaian, ya walaupun ramai,tapi karena mereka terpaksa dan sudah tidak ada tempat duduk lagi.
"Mau pesen apa"tanya Lani
"Nggak gue puasa"jawab sasya sambil memandang kearah pukul 2.
"Beneran lo puasa"tanya lani meyakinkan
Tapi malah dibalas jitakan oleh sasya,
"Ya enggalah bego,gue lagi diet."-sasya
"Bilang dong. Pala gue jadi korbannya"-lani sambil ngercutin bibir.
"Tapi liatin tuh cowok makan gue jadi ga laper hehe"-sasya ternyata melihat sicowok kemarin yang bernama Irvan hakim.
"Apan sih lo. Mendingan kekelas kuy gue juga males makan"ajak lani dan menggandeng sasya untuk menuju kelas nya.
Tapi saat ditengah jalan,kebetulan ada tangga dan.
Brukkkkkk
"Akhhh, sakit....."ringis lani sambil megang lututnya yang terlihat sedikit membiru.
Ia tersungkur tepat didepan tangga,jika dia tidak menahan keseimbanganya mungkin akan menggelinding di tangga yang lumayan tinggi itu.
Dengan segera Lani menoleh ke belakang. Tatapan walnya ia melihat sepatu yang cukup besar dibanding ukuran sepatu miliknya.
Berwarna hitam,dengan lorek putih bagian bawah. Ingin rasanya memaki orang yang sudah menyelidingya.
"Kak maafya temen gue ngga liat ada lo.hehe yuk mel cepet bangun."kata sasya membantu lani berdiri.
Belum sempat lani memaki kakelnya itu . Ia sudah ditarik sasya. Dan saat lani menoleh hanya terlihat bahu,rambut,dan lagi-lagi sepatu. Lani melihat kakelnya yang sudah berbalik, wajahnya tak terlihat.
Tubuhnya tinggi tegap, dengan baju yang dikeluarkan membuat lani benar-benar tersulut emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meilani Rosemla
Science Fiction'aku seorang dengan kehidupan penuh lika-liku yang akan ku tuangkan melalui tangan dan penaku.' -agstazhrtnkmla- Meilani Rosemala