Seperti pengharapan kisah cinta yang lain. Berakhir dengan indah di sebuah altar, dengan banyak orang yang menyaksikan sebagai saksi. Si Mungil nan Manis itu terlihat lebih gugup dibandingkan saat akan mempresentasikan hasil penelitian pada power pointnya.
Iya, Nine akan menikah hari ini. Itulah hal yang membuatnya tidak tenang.
Pria manis itu akan menikah dengan seseorang yang selama ini sudah menemani kisah senang dan sedih selama di dunia perkuliahan. Nine sendiri belum lulus sarjana sebenarnya, bahkan calon pendampingnya hanya anak jurusan teknik semester 2.
Ada beberapa alasan yang meyakinkan Nine menerima seseorang bernama Joong sebagai pendampingnya meskipun Joong lebih muda setahun. Yang pertama, Joong adalah sosok yang bertanggung jawab. Yang kedua, meskipun Joong masih muda, tapi Joong sudah mampu memegang salah satu anak perusahaan milik Daddy-nya. Yang ketiga, alasan paling cheesy yaitu Nine sangat mencintai Joong dan maka dari itu Nine benar-benar takut jika Joong tak segera ia miliki seutuhnya, maka ia akan menumbuhkan semakin banyak rival yang ingin mendapatkan Joong.
.
.
*tok tok
Seseorang mulai membuka pintu dan masuk ke ruangan pengantin dimana Nine berada.
"Nak, kau sudah siap?"
"Ayah.. aku gugup sekali. Bagaimana ini?"
"Haha.. astaga~.. anak Ayah satu ini. Sini Ayah peluk."
Nine melangkahkan kakinya perlahan dan menyambut pelukan Ayahnya.
"Nak, Ayah tidak menyangka kau sudah sebesar ini. Ayah masih selalu mengira kalau kau anak kecil yang senang bermain lumpur..."
Nine mulai mengenang kembali masa-masa kecilnya yang indah, lucu dan penuh canda tawa.
"Saat-saat itu benar-benar saat yang paling membahagiakan untuk Ayah. Melihatmu tersenyum, tertawa, menangis dengan segala tingkah lucumu adalah obat untuk lelah Ayah setelah banyak tumpukan kertas yang harus Ayah hitung dan teliti."
"Dan kini, kau akan membangun keluargamu sendiri. Dengan sosok Joong yang Ayah yakin adalah pria baik untuk anak ayah. Tugas Ayah akan berakhir hari ini setelah mengantarkanmu pada suamimu. Tangan yang akan menjadi genggamanmu dan peganganmu setelah ini adalah tangan suamimu. Jadi, patuhi dan hormati dia ya nak."
"Iya Ayah, terima kasih untuk selama ini. Aku menyayangi Ayah."
"Ayah juga menyayangimu nak."
"Aaa, sekarang sudah waktunya untuk Ayah mengantarkanmu pada suami tampanmu."
Nine tersenyum dan mulai mengalungkan tangannya pada lengan kiri sang Ayah. Lantunan piano dari iringan sang pianis mengiringi langkah Nine.
Nine masih gugup, hanya saja Nine yakin akan baik-baik saja karna dia dikelilingi oleh banyak orang yang menyayanginya. Senyum Nine tak pernah pudar dari wajah cantiknya. Dan ketika Nine sudah mulai bersitatap dengan sang dominant. Nine terpukau dengan ketampanannya. Joong yang biasanya hanya memakai pakaian casual dan hanya sesekali memakai jas benar-benar terlihat berbeda hari ini. Nine terpikat untuk kesekian kali oleh pesona Joong.
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoot - BL
FanfictionDari judulnya udah keliatan yaa ini BL/Boys Love/Gay/CowokdenganCowok/LakidenganLaki Yang nggak suka, Homophobic dan semacamnya.. KELUAR !! Kalo masih tetep mau baca, tanggung sendiri. Nggak usah koar-koar!! ...