Adakah yang nungguin cerita-cerita abalku?
Nggak ada ya sudah 😭 candaa 😂
Sebelum masuk ke ceritanya aku mau ngucapin makasih banyak buat kalian yang udah nyempetin baca, vote, bahkan menambahkan cerita ku ke readlist kalian. Huweeee aku terharu, ternyata aku buat cerita ada pembacanya juga 😭.
Maklumin aku yang alay ini yaa, soalnya ini cerita pertama aku di wattpad yang ada pembacanya muehehe 😂Udah kebanyakan bacot. Cuss ke cerita.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cekidot.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di malam sepi dan gelap sunyi. Dua anak adam sedang bergelut dengan dunianya sendiri di dalam kamar.
Si imut sedang bermain game online dan sesekali membaca sosial medianya yang ada di smartphone canggih miliknya, sedangkan si tampan sedang menengok laba hasil penjualan baju bulan ini dari butik cabang baru yang ada di ChiangMai melalui e-mail dari karyawannya."Papii~" panggil si imut yang terlihat gusar.
"Iya sayang, ada apa?" Jawab si tampan tanpa mengalihkan pandangan mata dari layar kotak datar dihadapannya.
"Papi~"
"Iya sayang, aku mendengarkanmu. Kamu mau apa?"
"Papi ihh, kalo diajak ngobrol sama orang tuh taruh dulu gadgetnya. Itu cara simple ngehargain orang."
Dengan perlahan Off mulai mengalihkan atensinya dari layar laptop ke si kecil kesayangannya.
"Ini udah nih."
"Hihi, pi~ deketan sini." Perintah Gun dengan menepuk kasur bagian samping tubuhnya.
Off pun segera beranjak dari meja kerjanya dan menghampiri Gun.
"Pi, aku kan tadi liat-liat feed instagramnya P'New sama P'Kris, anak-anak mereka udah besar-besar ya?"
"Ohh, si Oaujun sama Fiat?"
"Iya,"
"Kenapa emangnya?"
"Lucu banget yaa anak kecil tuh."
"Iya, anak kecil emang lucu dan ngegemesin. Kenapa sih yang?"
"Nggak ngerasa ada yang kurang gitu kamu pi?"
"Ada kamu yang selalu disisiku itu, udah lebih dari cukup sayangku~"
Tatapan Off benar-benar dalam, hingga Gun merona dibuatnya. Gun tak memungkiri kegiatan semacam sweet talk seperti ini sudah jarang dilakukan dengan Off, semenjak dibukanya butik cabang baru di ChiangMai. Pekerjaan yang tak terelakan benar-benar menguras tenaga dan pikiran Off, karna selain harus meneliti semua persiapan yang ada, Off juga harus rela pulang pergi Bangkok-Chiangmai untuk mengetahui secara langsung perkembangan usahanya. Itu sangat melelahkan.
Namun, karna butik baru itu sudah mulai beroprasi sejak 2 bulan lalu, Off tak perlu terlalu sering mengunjunginya. Cukup sesekali dalam sebulan untuk menerima laporan dari managernya yaitu Frank yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri.
"Kenapa sih kok jadi tanya-tanya kayak gitu?"
"Pi, bikin yuk."
"Bikin apa sayang?"
"Yaa, bikin itu."
"Apasih?"
"Ihh, papi nyebelin. Ngambek ah~"
"Kok gitu sih yang, bikin apa sih? Kamu mau kita bikin kue? Apa pasta bareng gitu?"
"Bukan ihh papi. Yaa bikin dedek lucu kayak Oaujun sama Fiat gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoot - BL
Fiksi PenggemarDari judulnya udah keliatan yaa ini BL/Boys Love/Gay/CowokdenganCowok/LakidenganLaki Yang nggak suka, Homophobic dan semacamnya.. KELUAR !! Kalo masih tetep mau baca, tanggung sendiri. Nggak usah koar-koar!! ...