Sebelumnya mau ucapin terima kasih buat kalian yang udah mampir baca cerita aku. Huhu terharu 😭. Dan ini aku bawa cerita lagi buat kalian, semoga kalian suka yaa huehue..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Warning !! ini ceritanya makin nggak jelas, drama, dan ngada-ngada buttttt bawa enjoy aja yaa bacanya spread loph 💞
Note : cerita ini hasil fikiran aku sendiri tapi tidak memungkiri kalau semisal kalian bakalan nemuin alur cerita yang mungkin sebelas dua belas dengan cerita ini pada author lain (karna cerita yang semacam ini itu umum dan bisa siapa aja yang buat) kesamaan nama tokoh, latar waktu, tempat, kejadian cerita itu diluar kuasa aku, aku hanya mencurahkan apa yang menjadi imajinasi aku ke sebuah cerita karangan fiksional. Mohon bijak membaca yaa gais.Please don't judge
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mix sedang duduk berhadapan dengan suaminya Earth di sofa lantai satu ruang keluarga, setelah kembali dari rumah sakit pasca melahirkan anak pertamanya secara sesar bernama Edinburgh Wattanasetsiri.
Baby Edin sebelumnya sudah ditempatkan di dalam box bayi tepat sebelah kamar EarthMix di lantai dua rumah ini.
Mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan isi hati Mix selama ini. Mix tidak ingin terus menerus berfikir bahwa ia hanya pengganti dari Namtan mantan istri Earth yang meninggal karna melahirkan anak Earth. Bayi Namtanpun juga tak selamat karna kondisi ibu dan bayi yang begitu lemah saat itu.
"P'Earth, aku mencintaimu. Maaf karna kata-kata ini berani mencuat dari mulutku, tapi sungguh ini berasal dari lubuk hatiku yang paling dalam.
Aku mencintaimu dan aku juga menyayangimu. Tapi, aku tau orang yang selama ini di hatimu bukan aku. Kita memang sebuah kisah yang tak akan pernah direstui oleh Tuhan. Hanya saja rasa ini tulus untukmu.
Aku hanya sebatas bayangan dari cinta masa lalumu. Entah ini takdir buruk atau apa, tapi memang harus aku akui bahwa wajahnya begitu mirip denganku. Maka dari itu aku yakin, kau mau menjadikan aku suamimu karna wajahku yang sangat mirip dengan istrimu yang telah tiada itu."
Mix mulai meneteskan air matanya kala berucap sambil menatap mata Earth.
"Dan dari surat perjanjian daddy tentang perjodohan kita waktu itu, aku menangkap satu hal. Memang benar aku harus menikah denganmu, tapi di surat itu tidak tertulis bahwa aku tidak boleh menceraikanmu."
"Jadi disini aku ingin menyampaikan pendapatku untuk sebaiknya kita berdua berpisah. Aku ingin bercerai denganmu. Dan untuk Edin, kau bisa percayakan padaku untuk menjaga, mengurus dan merawatnya sendiri. Aku bisa menjadi orang tua yang baik untuk Edin."
Earth hanya menatap Mix datar, rahangnya mengeras. Matanya pun mengintimidasi Mix. Sepersekian detik Earth menatap lawan bicaranya ini.
*BRAKK
Emosi Earth mulai memuncak, tak dihiraukannya tangannya yang memerah setelah menggebrak dengan keras meja yang terbuat dari pohon pinus itu. Nafasnya naik turun.
"APA MAKSUDMU DENGAN BERKATA SEPERTI ITU MIX ??!!"
"Karna memang kenyataannya seperti itu P'Earth !! Aku untukmu hanya bayang-bayang dari istri terdahulumu !! ...
.... Aku... Hiikss akuu.. hanya ingin mengakhiri kesakitan yang ada di hatiku P'Earth, apa aku salah?"
Earth menghela nafasnya. Dan mendekat pada Mix.
Earth mulai memeluk suaminya, memeluk tubuh ringkih yang setiap kali ada difikirannya dan juga hatinya.
"Katakan padaku apa yang membuatmu yakin untuk berpisah denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoot - BL
FanfictionDari judulnya udah keliatan yaa ini BL/Boys Love/Gay/CowokdenganCowok/LakidenganLaki Yang nggak suka, Homophobic dan semacamnya.. KELUAR !! Kalo masih tetep mau baca, tanggung sendiri. Nggak usah koar-koar!! ...