cinta adalah tentang dia

312 22 16
                                    

Dr. Thin memeriksa mata pasien korban kecelakaan lalu lintas yang baru masuk masuk UGD dengan penlight miliknya.

"kondisinya masih oke, selain patah tulang tidak ada luka lainnya" jelas Suthee perawat di UGD yang bertugas siang hari ini.

"Bagian kepala dan abdomen di CT, bagian bahu di MRI!" teriak dr. Thin ke arah Suthee dan di okekan olehnya yang mendorong brankar menjauh dari 'dokter gila' itu

Ya, 'dokter gila' itulah julukan yang di miliki oleh seorang dokter ahli bedah jantung ternama namun ia lebih memilih untuk mengambil bagian di UGD Rumah Sakit, dan ia bisa berkerja selama 24 jam penuh jika pasien membludak seperti saat ini. Obsesinya adalah menyelamatkan nyawa pasien.

Baginya mengembalikan denyut jantung pasien yang dalam keadaan sekarat dengan segala cara adalah kewajibannya, tugas seorang dokter, karena menurutnya, jika pasien mati, maka semua usaha akan menjadi sia-sia.

Karena obsesinya itulah dokter dengan senyum tipis nan manis itu terkadang harus melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan Rumah Sakit tersebut, seperti tidak menerima pasien korban kecelakaan lalu lintas yang parah, karena Rumah Sakit tidak ingin memiliki reputasi buruk dengan tingkat kematian yang jumlahnya bertambah di Rumah sakit itu, dr. Thin selalu mengabaikan peraturan yang menurutnya tidak masuk akal itu, ia akan menerima pasien yang masuk melalui pintu UGDnya, siapapun itu dan bagaimanapun keadaan pasien itu.

Bahkan tidak jarang ia memberikan diskon atau menggratiskan biaya pengobatan untuk pasiennya yang tidak mampu membayar tagihan Rumah Sakit yang cukup mahal. Tidak benar-benar menggratiskan sebenarnya, karena dia akan menggunakan gaji yang ia terima untuk membayar tagihan pasien tersebut.

"jika sudah tak memerlukan uang, kau bekerja saja di dinas sosial atau jadi sukarelawan di daerah konflik! Rumah sakit ini juga butuh laba banyak digit angka dengan tinta hitam di neraca setiap tahunnya dokter Thin! Dan kau juga punya kebutuhan untuk membiayai hidupmu sendiri DOKTER GILA" selalu itu yang akan di ucapkan oleh dr. Sing dokter ahli bedah tulang yang juga pemilik dan Kepala Rumah Sakit Vongphivan sekaligus sahabat dr. Thin

Karena obsesinya itu pula dr. Thin sering mendapat pujian sekaligus hujatan di waktu yang bersamaan

UGD adalah bagian neraka di Rumah Sakit, banyak dokter dan perawat akan menghindari penugasan di tempat itu, bagaimana tidak, perawat dan dokter yang bertugas di UGD akan bekerja lebih keras dari bagian yang lain, karena aktifitas di UGD tidak pernah berhenti meski sejenak, pasien-pasien yang datang silih berganti seperti air kran yang di buka, mereka tidak membiarkan perawat dan dokter yang berjaga untuk bersantai ria seperti di bagian lainnya.

Kenapa seorang dokter ahli bedah jantung yang memiliki reputasi tinggi mau bergelut di bagian neraka itu? Alasannya adalah karena di UGD adalah pintu pertama pasien membutuhkan pertolongan untuk di selamatkan dan di UGD juga melalui kecerdasaanya ia akan lebih dini mendeteksi ketidakberesan jantung pasien, karena rata-rata pasien jantung yang datang ke ruang polinya selalu sudah dalam stadium 3 sampai lanjut, padahal sebenarnya pasien jantung bisa di atasi jika terdeteksi lebih dini.

dr. Thin kembali sibuk memeriksa pasien yang lain, tangannya lincah menggerakkan stetoskop dan penlightnya, sesekali dia memakai reflex hammer untuk memeriksa.

dr. Thin berlari ke arah pasien kecelakaan lalu lintas yang baru saja masuk, ia memerika denyutnya

"sakit sekali" rintih pasien

"USG cepat!" perintah dr. Thin kepada salah satu perawat di dekatnya

"Bagian paru-paru, bagian kepala dan abdomennya sekalian" usul dr. Anh, dokter Senior yang ikut menyambut pasien tadi.

Cinta dalam Diam (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang