•Bukan Sepeda•

177 11 2
                                    

Happy reading

Pagi hari apa yang dilakukan Varein ke sekolah? Ya dia pemegang kunci kelas jadi harus saja pagi.

Setelah membuka pintu, menaruh tas duduk dan bermain handphone. Sungguh hari yang sangattttt biasa. Ya, teman sekelas Varein tidak ada yang tidak suka padanya namun yang dekat hanya beberapa.

"Assalamualailkum...... Mamanks!" Seorang perempuan masuk dan berputar putar eh-eh salah masukin kata. Dara teman yang cukup dekat dengan Varein.

"Tumben pagi?" Memang mengherankan, tumben sekali Dara berangkat pagi.

"Eskul Silat gw, kuy temenin gw ngantin abis tu kita ngampar di depan kelas," Dara langsung menarik tangan Varein dengan cukup kencang.

"Eh anying, sakit tangan gue!" Varein langsung menarik tangannya.

"Heheh, sorry lah!"

Mereka langsung bergerak ke kantin, Dara yang membeli chocolatos 5 bungkus.rakus astaga. Dan Varein membeli Gery salut 2 bungkus.

Segera kembali ke kekelas.

"Apa ya rasanya punya sahabat cowo!"

"Gw dulu punya, playboy anjir punya pacar banyak, eh mantannya pada ngelabrak gw mulu waktu masih pacaran,"

"eh jangan gebuk gue dong!" Varein mengeluh kesakitan karena dipukul oleh Dara.

"Eh gasengaja,"

"Eh tapi lo ngingetin gw sama sahabat cowo gw, dan yang paling gw inget waktu dia ul-

"Weere seruuuuuu--

"Diem lah! Ya momen yang paling gw inget sampe sekarang adalah saat gw masih Tk dan ulangtahun dia, ulang tahun dia sederhana waktu itu cuma dirayain sama gw dan kedua orangtuanya--

"Eg sia teh malah minum!"

"Aus!" Varein langsung dengan cepat meminum air di botol minumnya. " di saat udah tiup lilin dia suruh nyium pipi gw! Dia mau terus nyium gw, dan gantian gw, gw dah ngelakuin eh suruh maknye suruh cium di bibir! Elah madalah gw kabur abis tu nginjek kucing!" Dara yang mendengarkannya pun langsung tertawa kencang dan membuat semua mata tertuju padanya.

"ngakak allahuma! Anying! Eh lu ngapain di sini??"

"G papa!" Reihan Megantara Rakha teman sekelas mereka yang sangat dingin tidak mau di panggil Rei atau pun Han, jadi sekelas memanggilnya Rakha.

"Dih dingin amat lu bocag!"Teriak Dara melihat Reihan berjalan santai menuju kelas menggunakan earphone.

"Dah yuk masuk kelas,"

....

Terlihat di kelas yang saat ini jamkos, guru sudah memberi tahu bahwa akan jamkos seharian di line. Tetapi karena diabsen mereka semua masuk.

"oi mau ikutan maen gak?"

"Maen apa?"Reihan menghadap ke belakang kelas melihat teman-temannya.

"Monopoli nemu di deket gerbang tadi," Memang sungguh ajaib kelas 11 ipa 2 bayangkan nemu mainan bocag, monopoli di gerbang sekolah.

"Gk ah, bocag lu pada," Reihan langsung membalikkan badannya, dan membuka buku kecil yang selalu ada di tasnya.

Di lembar pertama terdapat 1 foto yang merupakan foto 2 anak kecil yang sangat tersenyum lebar. Di lembar kedua foto 1orang anak kecil perempuan. Di lembar selanjutnya baru ada tulisan seperti catatan.

"ulang tahun," terlihat Reihan menulis kata itu di bukunya.

"Gw yakin itu lo!" batinnya lagi.

Teman KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang