[USIK]√

617 25 0
                                    


Felix mengayuh sepedanya santai, ia tak takut terlambat karna rumahnya dekat dengan sekolah hanya membutuhkan 15 menit jika menggunakan sepeda.

Kenapa ia naik sepeda, kemana rio? Felix yang memaksa untuk mengendarai sepeda, ia berkata jika ia sering mengunakan sepeda maka ia akan cepat bertambah tinggi.

Ia mengamati kota london yang indah, sesekali menyapa seseorang yang sedang beraktivitas di depan rumahnya.

Ia mendengar suara bising seperti suara sepeda motor yang sedang memacu cepat mesin nya.

Wush.... Sepeda motor yang lewat sangat cepat nyaris menabraknya untung saja ia mengendarai sepedanya di janan khusus sepeda. Tiba tiba kertas terbang menabrak mukanya,

"Sepertinya ini kertas milik orang tadi" gumamnya dalam hati, ia membuka kertas tersebut yang berisi soal ulangan yang berlogo london high schools. Berarti ia satu sekolah dengan nya.

Felix lalu memasukan kertas tersebut  ke dalam tas nya dan melanjutkan mengayuh sepedanya.

Felix sudah sampai di london high schools, ia memarkirkan sepedanya di parkiran lalu berjalan menuju ke ruangan kepala sekolah.

Ia berjalan perlahan sesekali memperbaiki posisi tas nya yang sedikit miring, banyak murid dengan berbagai karakter di sini, ada yang nampak seperti anak culun tapi mempunyai segudang emas di kepalanya lalu ada geng anak anak yang suka tebar pesona ke setiap murid.

Felix hanya tersenyum, sekolah milik ayahnya masih sama seperti 6 tahun yang lalu, bahkan ia hapal di mana lab biologi berada dan tempat tersembunyi yang hanya ia dan ayahnya yang tahu? Mungkin ada beberapa orang.

Ia sudah sampai di depan ruangan kepala sekolah, ia membuka pintu lalu mengucapkan salam.

"Selamat pagi!" seseorang menoleh lalu tersenyum di hadapan felix.

"Selamat siang tuan!.. Anda sudah tumbuh besar sekarang" ia tersenyum, pak june masih sama seperti beberapa tahun yang lalu hanya saja uban yang menutupi beberapa bagian kepala pak june.

"Jangan panggil saya tuan pak, pangil felix saja" katanya sopan.

"Ah.. Bagaimana ya, saya tidak enak ayah anda pemilik tempat ini dan beliau sangat baik pada saya, jadi saya harus menghormati tuan seperti saya menghormati pak kim dulu.

Ia tersenyum"pak boleh saya ke kelas sekarang?" pak june mengangguk.

"Tunggu tuan saya akan meminta  seorang guru untuk mengantar anda," felix mengangguk.

"Oh.. Ia, pak tolong rahasiakan bahwa saya pemilik sekolah ini" pak june mengangguk.

Felix tengah berjalan bersama bu  jesika, guru mudah yang sangat cantik untuk mengantarnya ke kelas ia sekarang.

"OHH ia bu... Boleh saya bertanya?" jesika menoleh.

"Tentu"

"Apa anda tau siapa yang mempunyai ini?" felix menunjukan kertas yang ia temukan tadi.

Jesika mengangguk "ini milik teman sekelas mu nanti, juan robert Davidson" felix mengucapkan terimakasih.

'Juan robert Davidson?' gumamnya.

"Felix, hati hati dengan dia" felix bingung dengan apa yang gurunya katakan.

Sedangkan di tempat lain, juan tengah panas panas nya. Bagaimana ia bisa menghilangkan benda yang sangat berharga untuk masa depan nya? Ia menghilangkan soal ulangan yang ayahnya berikan untuknya.

Jika ia berhasil mengerjakan nya nanti dan hasilnya tinggi maka ia boleh mengikuti lomba basket tingkat sekolah, dan sekarang berkas itu malah hilang.

Tiba tiba seseorang mengetuk pintu, jesika masuk lalu menaruh bukunya di atas meja.

"Ok anak anak silahkan simpan ponsel kalian terlebih dahulu atau saya ambil dan saya hancurkan menggunakan palu hari ini juga!" kata jesika berteriak.

Semua murid lekas menuruti perintah jesika, kelas yang tadinya ribut menjadi diam seperti kuburan dalam sekejap.

Tapi juan masih gelisah di kursinya, ian benar bagaimana caranya ia bisa ikut dalam pertandingan basket bulan depan.

"Siapkan buku kalian cepat!" semuanya menuruti, walau pun cantik jesika juga di cap sebagai guru Terkiler  di sekolah ini oleh para muridnya.

Tiba tina jesika tersadar ia lupa jika felix sudah agak lama menunggu ia di panggil.

"Oh ia anak anak.. Kalian punya teman baru hari ini, silahkan felix masuk!" felix masuk menuruti perintah jesika.

Semua mata anak anak terpaku lada pesona felix, wajah yang manis postur badan yang ramping dan kulit yang kuning langsat dan sedikit putih menambah pesonanya.

Wah... Dia tampan..

Apa dia seorang wanita? Mengapa sangat cantik.

Apa dia sudah punya pacar, jika belum aku akan mendaftar

Dan banyak lagi pujian yang mereka ucapkan untuk felix.

"Felix silahkan perkenalkan dirimu" felix mengangguk.

"Good morning guys! Perkenalkan saya felix lebih tepatnya andrian kim felix, saya berasal dari indonesia ayah saya keturunan korea dan london sedangkan ibu saya keturunan sunda asli dan sekarang saya berumur 16 tahun."

Felix selesai memperkenalkan diri "any question?" jesika bertanya.

Seorang wanita berkacamata bulat berdiri" boleh aku bertanya?"

"Tentu" jawab felix.

"Kenapa wajah mu mirip sekali dengan foto besar yang di pajang di aula?" pertanyaan nya tentu saja membuat sekelas mendadak berfikir karna yang ia katakan nampak benar.

"Ah... Dia, dia adalah...








[USIK]√

[USIK]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang