0.3

2 0 0
                                    

3

Hoahhhmmm.
Aku merenggangkan otot otot tubuhku yang kaku, Setelah mandi dan sholat subuh Aku membantu Ibu menyapu halaman karna Sari sudah membantunya didapur menyiapkan sarapan untuk kami. Sejak kecil memang kami selalu diajarkan berbagi pekerjaan rumah.

Kakakku Larasati bekerja sebagai Guru Sekolah dasar, Dia ikut suaminya tinggal di Bandung, Mbak Laras punya dua anak, satu laki satu perempuan. Masih SD dan sekolah ditempat kakakku mengajar. Jadi hemat ongkos Antar jemput dan sewa pengasuh. Suaminya bekerja di PT. Kerjanya merakit rakit sepeda motor gitu katanya.

Adikku Septi, Anak ketiga. Ikut suaminya di Lampung. Anaknya baru satu perempuan dan sekarang sudah hamil lagi, tiga bulan katanya. Suaminya bekerja diladang sawit milik orang tuanya.

Jadi dirumah ada Aku, Bapak, Ibu, Sari dan Adik bungsuku Ahmad. Selesai dengan pekerjaan kami, Kami berkumpul dimeja makan dan berdoa lalu menyantap hasil karya Ibu dan Sari. Masakan Ibu memang Top markotop.

Aku kembali ke kamarku setelah membantu Sari cuci piring, mengganti Pakaianku dengan seragam dan berpamitan pada Bapak dan Ibu, lalu berangkat ke tempat kerjaku dengan diboncengi Ahmad.

"Mbak nanti turun dibelokan samping sekolah ya, Aku mau beli pulpen dulu diwarung sana"

Aku mengacungkan jempolku. Setelah menurunkan Ahmad dan memberinya selembar uang sepuluh ribu yang dibalas dengan cengengesan oleh Adikku, Aku kembali tancap gas menuju tempat kerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love First, Then Marry. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang