Chapter 18

451 60 0
                                    

Yerin kini telah mendapatkan perawatan di kaki kanannya, ia berada di RS sekarang. Kondisinya juga tak terlalu serius, ia bahkan sudah bisa duduk di ranjangnya.

"Dokter aku akan melakukannya" ucap Yerin yang berbicara pada Dokter di sana.
"Hemm baiklah.. aku akan menjadwalkannya untukmu" jawab dokter itu

"Yerinaaaa" teriak Shin Hye yang berlari menuju ranjangnya
"Yerinaa.. gwenchana" ucapnya sambil mengelus rambut anaknya
"Gwenchana eomma" jawabnya

Shin Hye pun melirik ke arah dokter di sampingnya "Dokter apa anakku baik baik saja"
"Nee dia baik baik saja,.. besi di dalam kaki Yerin sempat berbelok dan itu yang menyebabkan rasa sakit di kakinya"
"Nde??" kaget Shin Hye
"Seseorang menendang kakiku di sekolah" ucap Yerin sambil terseyum
"Eomma tak perlu khawatir seperti itu, aku baik baik saja" ucapnya lagi

"Aish kau ini, tak tak tak" ucap ibunya sambil memukul pundak Yerin pelan
"Aahk.. ya eomma sakit"
"Kalau begitu saya permisi" ucap Dokter itu dan ia pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Ibunya mengelus rambut Yerin, ia benar benar khawatir pada anaknya.
"Eomma"
"Hemm wae"
Yerin pun melirik ke arah ibunya yang berdiri di samping ranjangnya
"Aku melakukan yang terbaikkan" ucap Yerin
"Nde??.. apa maksudmu"
"Hemm kau selalu melakukan yang terbaik" ucap ibunya lagi

"Tapi.. apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dari eomma" ucap ibunya dan duduk di kursi
Yerin tak menjawab ia hanya melihat ibunya
"Wae.. katakan pada ibu.. apa itu" ucap ibu

Yerin pun berbicara pada ibunya
"Mwo?? Apa yang kau katakan barusan" bentak ibu kaget
"Tidak.. ibu takan menyetujuinya"
"Mianhe eomma.. tapi aku sudah melakukannya" jawab Yerin
"Sayangg.. itu sangat beresiko untukmu.. eomma tak mau kau kenapa kenapa"
"Lagian.. aku juga sudah tak bisa melakukan apapun.. mimpiku menjadi seorang idol sudah hilang"
"Haah" hela napas ibunya
"Kau memang malaikat kecil ibu" ucapnya, Yerin hanya terseyum manis pada ibunya itu.

"Dug" pintu pun terbuka, dan terlihat penyihir dan ayahnya menemuinya
"Yerinaaa.. " ucap ayah saat berada di ranjang Yerin
"Ohk appa" jawabnya
Ayahpun langsung memeluk anaknya itu "ayah sudah bilang jangan terluka lagi" ucapnya
"Kapan ayah mengatakan itu" jawab Yerin dan ayah pun melepaskan pelukkannya "kau ini" ucap ayah sambil mengacak acak rambut Yerin
"Gwenchana" ucap penyihir dan di balas dengan deheman Yerin

Ayah pun melihat mantan istrinya di depannya "kau di sini" ucap ayah "ohk, aku hanya ingin menemuinya" jawab ibu

"Appa" ucap Yerin
"Hemm wae?? Apa ada yang sakit" jawab ayah
"Appa.. apa aku harus sakit dulu agar ayah memperhatikanku seperti ini" batin Yerin dengan mata yang berkaca kaca
"Ada apa katakan pada ayah" ucap ayah
"Untuk sementara waktu.. aku ingin tinggal bersama eomma"
"Nde??"
"Biarkan aku tinggal bersamanya"
"Aku hanya takut jika ayah mengirimku ke America" ucap Yerin lagi
"Aniya.. ayah takan mengirimmu" jawab ayahnya
"Tapi... Ayah mengirimku atau tidak.. aku akan tinggal bersama ibu"
"Keurae.. kau juga pasti kangen pada ibumu" jawab ayah

"Apa apaan ini.. waktu itu ayah memanggil ibuku dengan sebutan jalang" batin Yerin sambil melihat ayahnya

Karna tak terlalu serius Yerin sudah bisa pulang hari itu juga, ia pulang bersama ibu kandungnya, dan bermalam di sana.

Pagi pun tiba Yerin telah siap dengan seragam sekolahnya "kring kringg kringg" suara ponselnya yang berdering, ia pun menghampiri ponselnya dan melihat nama di telphone itu yang bertuliskan YuJu di sana, dan dengan segera ia pun mengangkat panggilan video itu

Panggilan itu sudah tersambung tapi, para member Gfriend tak mengeluarkan suara dan hanya cemberut melihat Yerin.

"Mianhae.. aku tak bisa datang tadi malam"
"Kakiku terluka lagi" ucap Yerin

"Mwo??"
"Bagaimana bisa"
"Kau baik baik saja bukan"
"Lalu bagaimana kakimu"
"Apa yang kau lakukan dengan kakimu itu"
"Kau tidak bertingkah bodohkan"
"Yerinaa.. kau tak menjawab"

"Ya ya ya.. tak bisakah kalian bertanya satu persatu" jawab Yerin
"Aku baik baik saja.. tak ada luka serius pada kakiku"
"Dan soal tadi malam.. kalian bersenang senangkan" tanya Yerin

"Aniya.. kami menunggumu tadi malam"
"Mianhae"
"Uwahhhhh" tangisan palsu mereka begitupun Yerin

"Tuk tuk" suara pintu kamar Yerin dan ibu pun membukanya.

"Yerin.. kajja" ucap ibunya

"Aku harus pergi sekarang.."
"Hemm baiklah"
"Aku tutup.. annyeong" ucap Yerin sambil melambaikan tangannya

Di mobil menuju sekolah, Yerin duduk di kursi depan dengan ibunya yang mengemudi.

"Sudah lama aku tak melihat Hanbin, dia bahkan tak mengirimku pesan" ucapnya sambil melihat ponselnya
"Haahh.. dia pasti sedang sibuk dengan persiapan comebacknya" ucapnya lagi

"Kenapa tak kau coba kirim pesan padanya" jawab ibu
"Aniya.. aku takut mengganggunya"

"Yerinaa"
"Hemm"
"Apa kau serius melakukannya"
"Ne.. eomma"
"Kapan kau akan melakukannya"
"Besok lusa"
"Mwo??" Kaget ibu
"Kau bercanda bukan"
"Aniya.. aku tak bercanda eomma"

"Yerinaa.. ibu sangat takut bagaimana jika kau..." ucap ibu namun tak ia lanjutkan
"Aku akan menanggung resikonya,.. apa pun itu" jawab Yerin
"Eomma hanya perlu mendoakanku yang baik baik.. ok" ucapnya lagi sambil terseyum pada ibunya.
Ibunya yang mengemudi pun melihat anaknya sekilas, dan kembali pada jalanan

Kini mereka telah sampai di sekolah, Yerin pun melepaskan sabuk pengamannya

"Yerinaa"
"Ne eomma"
"Berbaikkanlah dengan Wendy"
"Nde??" bingung Yerin
"Wendy menunggumu di luar RS kemarin, dia sangat khawatir padamu"
"Berbaikkanlah.. hemm" ucap ibu
"Baiklah" jawab Yerin
"Aku pergi" ucapnya lagi dan ia pun keluar dari mobil dan berjalan menuju kelasnya.

Yerin kini tiba di kelasnya, saat hendak masuk ia melihat Yeri dengan kondisi kusut, Yeri melihatnya dan menepis pundak Yerin dan pergi melaluinya. Sementara Yerin bingung melihatnya.

"Ohk.. Yerinaa.." teriak Irene dan menghampirinya
"Ada apa dengannya"
"Siapa?? Ahk.. maksudmu Yeri"
"Dia di jahili oleh anak anak" ucap Irene lagi
"Kau sudah baikkan" tanya nya lagi
"Ohk" jawab Yerin dan ia pun menghampiri mejanya, dan duduk di sebelah Wendy.

Jungkook dan Taehyung pun memghampirinya "Bagaimana kondisimu" tanya Taehyung
"Aku baik baik saja.." jawabnya sambil mengeluarkan buku bukunya dari tasnya

"Ting ting ting" bel masukpun berbunyi dan mereka kembali ke tempat duduknya

Guru Lee memberikan materi di papan tulis, dan mereka pun mencatatnya

"Kau akan memberikan hatimu pada nenek Taehyung" ucap Wendy, Yerin yang mendengarpun sontak kaget dan berhenti menulis

"Dari mana kau tau" jawab Yerin yang melihat Wendy masih menulis
"Aku mendengarnya kemarin malam" jawab Wendy yang masih menulis
"Jangan beri tahu siapapun tentang itu" ucap Yerin dan ia pun kembali menulis
"Wae??" Tanya Wendy yang berhenti menulis dan melirik ke arah Yerin
"Mengapa kau melakukannya" ucapnya lagi
"Kau tak perlu tau" jawab Yerin
"Yaaa.. kau itu masih muda.. tak ada yang tau kapan datangnya kematian"
"Jika kau memberikan hatimu pada neneknya.. apa dia juga akan kembali sehat" ucap Wendy yang masih melihat Yerin, Yerin pun meliriknya balik

"Jung Yerin, Wendi.. kalian bertengkar" ucap guru Lee yang melihat mereka saling bertatapan

"Tidak ssaem" jawab Yerin dan ia pun kembali menulis

Back To School ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang