Pertemuan Kedua - Sore Hari

79 14 0
                                    

Jinhwan mengedarkan pandangan, memang konyol karena sudah lima hari ia begitu saat memasuki subway. Berharap menemukan Suhyun meski sore menyapa, di mana anak sekolahan pastinya sudah sejak tadi bubar.

Tapi di ujung kursi, ia menemukan seseorang tengah melambai. Kelegaan menjalar di dada lelaki tersebut, tungkainya berjalan semangat ke arah sang empu.

"Hei," sapanya sedikit canggung sambil duduk di sampingnya, "baru pulang?"

"Kalau yang Oppa maksud itu shopping, iya," jawabnya membuat Jinhwan berdeham karena panggilan barusan, mendadak salah tingkah, "malam Minggu nanti ada pesta ulang tahun sekolah."

Jinhwan mengangguk sambil menunjuk kotak di pangkuan Suhyun, "Sepatu?"

"High heels," jawab Suhyun menunjukkan sepatunya kemudian mengerucutkan bibir, "setelah adu mulut dengan kakakku. Katanya terlalu centil."

"Ya—untuk anak SMA, aku juga sepemikiran dengannya," kata Jinhwan keceplosan bersikap seolah Suhyun adalah teman yang akan mengerti dengan sikap tak acuhnya, ia menutup mulut begitu gadis ini menoleh.

"Aku ingin yang beda," jelasnya direspons anggukan cepat karena itu hak Suhyun sebagai pemakai, "setidaknya di depan orang yang aku suka."






Jinhwan terpaku, penantiannya untuk mengobrol lagi dengan Suhyun seolah baru saja dihancurkan oleh palu takdir. Rasa kecewa yang terlalu dini membuatnya bungkam.

"Kenapa?" tanya Suhyun. "Bukankah aneh kalau aku tidak menyukai seseorang di masa SMA?"

Jinhwan mengalihkan pandangannya menjadi lurus ke depan sambil mengangguk, "Ya."

Meski bingung dengan perubahan itu, Suhyun tetap melanjutkan kalimatnya. "Aku harap dia menjadi pasangan dansaku."

Gadis tersebut tak tahu bahwa Jinhwan sudah benar-benar tak mood di dalam subway. Ia ingin segera pulang dan menghapus semua pengharapan akan pertemuan mereka di hari-hari berikutnya.

On The SubwayWhere stories live. Discover now