Ini adalah catatan tentang eksplorasi diri;
untuk melihat jauh di dalam hati
Dan memberi ruang untuk nurani
Berbahaya jika kita selalu menjadi baik
tak memberi diri ' tuk rehat dan berbalik
dari dunia yang sudah semakin licik
hanya membawa sengsa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Catur adalah permainan kesukaanku sejak umur 10 tahun. Ia telah menemani perjalanan hidupku, dengan segala perhitungan dan taktik yang pernah kupelajari. Memang rumit dan sulit, namun sungguh memuaskan ketika kita memainkannya. Dan disanalah, aku pun diajak untuk berkompetisi oleh guru catur saya; sebuah pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan.
Begitu memasuki area pertandingan, aku terpukau dengan suasana kompetisinya, melihat anak-anak lain, baik yang lebih muda atau tua, bersemangat dan antusias untuk bermain catur, untuk menang. Dan untuk pertama kalinya, saya merasakan ledakan semangat untuk menang. Namun, semua harus berakhir dengan pahit, karena kekalahanku di semi final dengan seorang anak yang berusia 1 atau 2 tahun lebih muda dariku. Dan untuk pertamakalinya juga, aku menangis karena sebuah kekalahan. Ibarat mimpi buruk, dunia serasa akan berakhir hanya karena aku kalah dari seorang anak bocah.
Benarkah orang gagal itu artinya lemah
Kegagalan itu adalah peristiwa penuh hikmah
Dapat menjadi inspirasi bila dengan baik, ditela'ah
Maka itu, sebaiknya kita jangan salah kaprah
Gagal bukan sebuah pilihan, tapi sebuah kondisi
Bukan kondisi yang menentukan esensi atau identi
Namun sebuah kesempatan untuk membangun diri
Gagal itu menyakitkan? Sudah tentu pasti!
Dan dari kegagalanlah kita banyak belajar dan introspeksi
Belajar memilih dan mengerti keinginan hati
Dan dengan berani menjalani pilihan ini
Memilih mundur ataupun bertahan tak pernah salah
Karena hanya kitalah yang paham kemana kita mau mengarah
Yakin dengan pilihan dan berdiri tegak, bak galah
Biar ada angin dan hujan, ia tetap berdiri dan tak patah
Tentu saja tid adalah suatu kondisi, bukan pilihan. Jadi, bukan kondisi yang menentukan siapa kita, tetapi pilihan yang kita buat setelah itu. Ya, kegagalan bisa menyakitkan & penuh dengan kesadaran.
Saatnya menyatukan diri dan mundur, atau bahkan memahami keinginan kita sendiri. Dan ketika kita merasa siap, bangkitlah & rengkuhlah dirimu sendiri untuk pertempuran itu.Apa kegagalan terbesar Anda yang pernah Anda alami? Apakah itu memengaruhi Anda secara emosional?Ayo BicaraHormat kami,Makhluk Cacat
