"Ellice, kamu positif"
Seketika detak jantung terasa berhenti berdetik, saya benar benar takut, lemas, menangis, itu lh yang saya lakukan saat itu
"Bunda tolong Ellice, Bunda tolong"
Saya tetap bungkam dengan penyakit ini. Saya selalu mencari informasi tentang penyakit ini. Dan ini benar-benar mengerikan, saya menjadi takut untuk mempelajari nya lebih dalam. Tapi saya harus, dan saya benar, fakta fakta mengejutkan yang membuat saya sangat takut terus bermunculan, saya mungkin sudah beberapa bulan terkena HIV ini dan jika tidak diobati segera bisa terkena AIDS (Acquired immune deficiency syndrome) (dimana ini lah puncak ya, penyakit yang sesungguhnya) ujung dari terkena AIDS kalian tau ending ya? YA MATI guys.
Setelah beberapa lama, saya memberanikan diri untuk berbicara kepada Bunda.
"Bunda Ellice akan bicara hal yang serius"
Bunda langsung menyimak saat itu, karena kami sangat jarang mengobrol jadi ketika kami mengobrol itu adalah moment yang langkah.
"Bunda, Ellice terkena HIV"
"Apa Ellice, kamu bercanda, bicara jangan sembarangan"
Saya meyakinkan Bunda, dan Bunda sangat terkejut melihat saya, seperti jijik melihat saya (i think) dan langsung masuk kamar nya meninggalkan saya. Saya pun terkejut melihat Bunda, itukah respon Bunda, wahai Bunda anak mu akan segera mati, dan kamu seperti itukah.
...
"Ellice"
Bunda menangis saat itu, memeluk saya erat dan berkata
"Ayo kita berjuang bersama"
Entah Bunda mendapatkan hidayah dari mana yang jelas saya sangat bersyukur, Bunda sayang saya, terimakasih God.
Saya dan Bunda menangis saat itu, saya sedih tapi saya bahagia setelah sekian lama saya kembali merasakan pelukan Bunda
Sejak saat itu saya sering memeriksa kan diri ke dokter bersama Bunda, Bunda selalu mendukung saya, selalu berada di samping saya, dan saya pun tidak takut jika ada Bunda, dokter bilang virus HIV itu sedang berkembang dalam tubuh saya, memang tidak ada rasa sakit yang serius yang saya rasakan tapi HIV itu terus berkembang.
HIV ada tiga fase perkembangan dalam tubuh, yaitu
Pertama fase stadium HIV awal
Dimana setelah 2-4 minggu setelah tertular virus ini akan timbul gejala flu berupa demam, sakit kepala, sakit tenggorokan dan juga ada yang ruam pada kulit, gampang berkeringat, nyeri otot, sering kelelahan, luka didalam mulut yang warna ya putih, bahkan pembekalan kelenjar getah bening seperti terdapat benjolan di bawah ketiak. Dan di fase ini saat itulah virus HIV berkembang dengan cepat dan dapat menularkan kepada orang lain juga dengan cepat.Kedua fase stadium laten klinis dimana pada fase ini tidak akan menimbulkan gejala gejala yang berat bahkan ada beberapa yang tidak merasakan gejala sama sekali tetapi jangan salah, Jika pun ada gejala, hal itu adalah gejala ringan dimana gejala ini belum tentu menandakan orang tersebut terkena HIV, gejala ya seperti batuk-batuk, kesulitan bernapas, penurunan berat badan, diare. pada fase ini virus HIV terus berkembang dalam tubuh secara diam diam. Dan pada fase ini juga jika tidak ditangani dengan cepat maka HIV akan berkembang sampai ke AIDS, apabila cepat ditangani maka kemungkinan besar virus HIV masih dapat dikendalikan sehingga tidak sampai ke AIDS dan mungkin juga dapat ditekan sehingga tidak terdeteksi lagi (sembuh guys)
Dan ketiga adalah fase stadium HIV lanjut yaitu akhir dari virus ini dimana sistem kekebalan tubuh benar benar telah rusak dimakan virus HIV, dia virus ini akan menjadi AIDS(penyakit yang sesungguhnya) dan tanpa pengobatan orang yang sudah masuk ke fase ini hanya akan bertahan selama 3 tahun untuk hidup.
Dan Saya berada di fase kedua, okay jadi saya masih ada harapan.
Obat ARV (Antiretroviral) namanya, Saya selalu mengkonsumsi itu dengan harapan dapat memperpanjang hidup saya dan sebagai upaya preventif agar tidak menular.
ARV dapat menekan jumlah HIV dalam tubuh hingga tidak terdeteksi sama sekali, jadi saya masih harus optimis guys
Dan Bunda tidak pernah membahas permasalahan biaya, tapi saya tahu ARV ini tidak murah guys, ARV dijual Rp 404.350. Dan saya membutuh itu tiap hari, Hingga saat ini Bunda bekerja dengan sangat keras.
"Bunda, I Love You, Bunda, maafkan Saya, Bunda, terima kasih"
Dan satu hal lagi, dimana saya tidak dapat membayangkan kalau Indonesia kehabisan stok obat ARV, bagaimana nasib saya dan para ODHA lain (sebutan bagi pengidap HIV/AIDS) .
...
Sekolah pun diberi tahu soal ini, entah bagaimana sehingga seluruh siswa disekolah pun juga ikut tau, netijen memang mempunyai telinga dan mata tembus pandang. Dan yaa saya memang harus terima ini, ini pun sekaligus hukuman untuk saya, mereka melihat saya seperti hina, bahkan ada yang pernah berkata dengan saya.
"Hey wanita murah, pergi sana jauh-jauh, kau mau menyebarkan virus mu itu, kenapa kau tidak mati saja, jangan sekolah disini lagi"
Sakit hati mendengar itu, dia memang benar tapi setidak nya saya tidak pernah berniat menularkan virus ini, dan virus ini tidak semudah itu langsung menular guys
Tapi saya tidak peduli tentang itu asalkan Bunda selalu ada disamping saya, saya sudah sangat bersyukur
"Untuk apa saya peduli dengan orang yang tidak memperdulikan saya"
...
Saya sebenarnya tidak berani untuk mengikuti kegiatan ekstra PIK R lagi, Saya benar benar malu dengan mereka, tapi bagaimana lagi Saya harus mempunyai ekstra dan ekstra lain mungkin juga tidak mau menerima Saya.
And Saya benar benar terkejut, respon mereka jauhhh berbeda dari siswa lain, bahkan.. Ada yang memeluk saya dan berkata
"Semangat Ellice, kamu pasti bisa"
Saya benar benar terharu, saya bahagia, ternyata ada yang mendukung saya selain Bunda. Dan saya akui mata saya berkaca kaca saat itu
"Terima kasih teman-teman"
Ya kenapa mereka seperti itu guys, karena mereka paham HIV tidak menular seperti membalikkan telapak tangan, tidak semudah itu, kalian menyentuh saya, kalian ngobrol dengan saya, kalian tertawa dengan saya, kamu tidak akan langsung terkena HIV , HIV pun tertular apabila kita melakukan hubungan seks, memakai jarum suntik bekas orang yang terinfeksi HIV, transfusi darah dengan penderita HIV, dan memang ditularkan dari bayi oleh ibunya(kehamilan) orang hamil yang terkena HIV kemungkinan besar anak ya anak terkana HIV pula tetapi bisa di tangani apabila mengikuti saran dokter. Intinya ada cairan tubuh saya yang masuk ke tubuh kalian seperti darah, air mani, cairan pra-ejakulasi, cairan anus, cairan vagina, dan ASI.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAY NO Untuk Kedua Kali
ContoCerita ini untuk edukasi Ambil sisi positif Buang sisi negatif Mari membaca 😊 Setelah membaca, teman teman akan di hadapakan dengan beberapa question 👌