Different girl

16 5 1
                                    


Laurenzia Anastasya, gadis cantik penderita syndrom DID (Disscosiative Identity Disorder) atau yang dikenal dengan kepribadian ganda. Ia sadar bahwa tubuhnya tak hanya miliknya sebab ada 2 kepribadian lain yang turut andil mengambil alih. Zia, panggilan aslinya kini terpaksa berganti entah itu Lauren atau Tasya sesuai alter ego yang muncul. Awalnya berat baginya menerima keadaan tapi ada Keyra yang setia disisinya. Zia bersyukur sahabatnya itu masih mau menemani meski tau perihal DID yang dimilikinya. Keyra sahabat satu-satunya yang bersikap dewasa menghadapi semua kepribadian lain Zia yang tiba-tiba muncul, hanya dia pula yang Zia punya setelah kedua orangtuanya meninggal. Keluarga Keyra dengan senang hati mengadopsi dan merasa bertanggungjawab penuh untuk kebahagiannya. Tak ada yang tahu tentang hal ini karena Zia sangat tertutup dan hanya memiliki satu teman yang tak lain Keyra. Di Universitas ia juga bukan golongan populer, hanya sekedar mahasiswi pintar dengan gelar Si Introvert.
"Zia kau pulang ke asrama duluan saja nanti aku menyusul. Banyak tugas skripsi di mata kuliahku" seru Keyra setelah duduk bersanding Zia dibawah pohon.

"Aku akan menunggu.." ucap Zia tenang.

Keyra hanya bisa mengangguk dan pergi meninggalkannya sendirian. Tak ada pilihan lain sebab Keyra sendiri tahu kini bukan Zia dihadapannya melainkan sosok Lauren, Si Pria Dingin.
_________________________________________

   1 bulan berlalu sama tak ada beda, Zia yang masih tertutup dan Keyra yang sibuk tugas skripsi. Namun hari ini sosok Lauren membuat masalah lagi semenjak diam tak ada pergerakan sebulan lalu. Entah mengapa ia berani menghajar senior yang disegani itu. Yang jelas senior itu tak sengaja menabrak Zia hingga terjatuh dan berniat membantu malah sosok Lauren muncul dan langsung memukul dengan amarah.
"Jangan berani lagi menyentuhku dengan tanganmu!" Hanya kalimat itu yang diucapkannya sebelum memukul. Senior itu ketakutan dan pergi tunggang langgang. Lauren hanya ber-smirk sebelum kepalanya mendapat pukulan keras dari belakang. Ingin mengumpat tapi ditahan dengan melenggang pergi setelah tahu pelakunya.

"Lauren hentikan sikap protektifmu pada Zia sekarang. Sudah banyak korban karena ulahmu" tegas Keyra sambil menyamai jalannya.

"Zia milikku dan hanya aku tak ada yang lain". Ucap Lauren santai dan pergi. Detik itu juga Zia kembali sadar.

Keyra hanya menggeleng kesal dan menceritakan hal ini pada Zia. Gadis itu hanya mendengar ocehan sahabatnya dengan seksama tanpa menyela karena sadar itu juga salahnya yang tak bisa kendalikan alter egonya.
Beberapa menit kemudian sampailah mereka di asrama wanita.
_________________________________________

  Universitas tampak riuh hari ini semenjak seminggu yang lalu mendengar kabar ada tranfer mahasiswa. Para mahasisiwi sibuk menyambut berbeda dengan Keyra atau Zia yang tampak santai.

"Kau tak merasa penasaran dengan kabar siswa baru?" Tanya Keyra disela kunyahan.
Mereka sedang makan dikantin dengan duduk berhadapan. Tempat ini sepi karena semua menuju gerbang utama untuk penyambutan.

Zia diam beberapa saat lalu menelan makanannya pelan.
"Aku tak ingin Lauren muncul dan merusak wajahnya nanti, lebih baik kau ikutlah bergabung dan menemuinya. Aku tak apa disini sendiri toh makanku lama" terang Zia kalem.
Keyra mengangguk paham dan memilih melanjutkan makan. Jujur ia juga tak minat berjubel hanya untuk melihat sosok yang bahkan tak bisa diraihnya.

______________________

   Keyra meminta Zia mengambil buku yang tertinggal di ruang kelas. Ia lupa jam ganti pelajaran segera dimulai maka dengan gerak cepat menyusul Zia. Terlambat, sang dosen telah masuk ruangan dan dengan terpaksa Keyra membiarkan Zia absen kali ini.

Zia mencari bukunya tapi tak ketemu.
"Bukankah tadi dudukku disini? Lalu dimana kuletakkan ya?" Tanya Zia sambil mencari. Ruangan ini kosong sebab jarang mata pelajaran lain menggunakannya. Zia harap tak ada yang mengambil dan berniat merusak, itu buku kesayangannya jika boleh jujur.

"Kau mencari ini?" Tanya seseorang mengangkat buku yang dicari Zia. Ia tersenyum dan mendatanginya. Berniat mengambil namun digagalkan saat bukunya malah dipindah tangan satunya lagi.

"Maaf tapi bisakah aku tahu namamu? Emm.. sebagai tanda terima kasih menemukan bukumu" ucapnya.
Zia menelengkan kepala bingung namun orang ini malah tersenyum manis.

"Kenalkan aku Yardanian Ervin. Dan kau?"

Seolah tersadar Zia langsung melangkah mundur. Takut Lauren muncul disaat tak tepat. Ia hanya ingin bukunya kembali tanpa ada Lauren yang menghajar orang ini. Tapi terlambat, tubuhnya diambil alih. Kini Zia tersenyum remeh menatap pria dihadapannya.
"Cukup pentingnya kau hingga aku harus memberitahu nama?" Tanya balik Zia.

Ervin bingung dengan perubahan sikap Zia. Bukankah tadi ia melangkah mundur ketakutan tapi sekarang malah melangkah maju penuh penekanan. Kini Zia tepat dihadapannya dan menatap rendah.

"Laurenzia Anastasya. Terimakasih karna menemukan bukuku dan sampai jumpa".
Ervin termangu tanpa sadar Zia sudah pergi.

"Gadis itu menarik dan misterius sekali" gumamnya setelah sadar tak dapati gadis tadi dimanapun.

________

"Zia sudah kukatakan jangan biarkan dirimu lengah hingga mereka bisa mengendalikanmu!" Jelas Keyra kesal.

Zia hanya menunduk tak berani membantah. Ia gagal hingga Tasya dapat muncul setelah 2 bulan diam. Keyra tak habis fikir sebelumnya dikira Lauren yang keluar saat Zia tak sengaja bertemu dengan seorang pria tak dikenal. Ia berpikir mungkin pria itu sudah babak belur tapi ternyata Tasya yang notabene urakan malah keluar. Alter ego ditubuh Zia selain Lauren, yang mesti harus berhati-hati jika tidak ingin menimbulkan masalah rumit. Tasya meskipun perempuan ia sangat alih bertarung serta sifat bebal yang mendarah daging membuat Zia kewalahan. Lauren paling tidak sedikit tenang tapi jika Tasya sungguh itu sifat bertolak belakang jauh dari Zia sendiri. Ia sendiri bingung mengapa sosok itu ikut hadir jika Lauren saja sudah sulit.

"Kau tahu apa yang dilakukan Tasya tadi?"
Zia hanya menggeleng lemah. DID kadang membuat alter egonya muncul mendadak dan amnesia tentang tindakannya itu.
Keyra tak bisa marah karna Zia sudah dianggapnya adik kandung tapi Tasya membuatnya sungguh muak dengan perilaku gadis hampir gila itu. Keyra sering mengumpatinya dengan julukan Psikopat Gila.

^^^^^^^^^^^^^^^

Ini cerita threeshoot pertamaku... ini dibikin twoshoot kapasitas kepanjangan.
Sempet juga diunggah diakun waktuseru.

Sengaja bikin tentang DID walau mungkin gak sesuai harapan para readers, entah itu kurang ngerti, penulisan kurang bagus, atau kurang lebih dari segalanya. Kuharap bisa kasih saran atau sejenisnya..

Bisa tanya2 ke aku kalo pngen lebih rinci.. 

Sertakan vote juga kalo berkenan😇😇😇

Different With Us {END}♡♡♡♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang